xxxvi 2.
Merupakan usaha simpan pinjam yang menggunakan sistem online dan tekonologi modern dengan jangkauan luas.
3. Salah satu usaha simpan pinjam yang langsung menyentuh lembaga
keuangan mikro LKM 4.
Program ekonomi kerakyatan yang mempunyai landasan kuat SK Gubernur, MOU antar pihak yang terlibat.
B. Kelemahan W 1.
Keberadaan dan pelaksanaan swamitra belum merata ke seluruh wilayah yang membutuhkannya.
2. Jumlah dana terbatas sehinggabelum terdistribusi merata
3. Kurangnya kesadaran sebagian penerima dana untuk mengembalikan
pinjaman menunggak 4.
Suku bunga tidak begitu jauh berbeda dibandingkan dengan lembaga keuangan mikro LKM lainnya.
C. Peluang O 1.
Adanya sumber dana tetap dari Pemda 2.
Adanya kerjasama berupa dukungan dari banyak pihak yang berkompeten Pemda,Bank, dinas terkait, koperasi, akademisi
3. Adanya akses permodalan bagi koperasi yang selama ini menghadapi
banyak kendala dalam kerjasama dengan lembaga keuangan lainnya 4.
Adanya permintaan pengembangan swamitra bagi wilayah yang belum D. Ancaman T
1. Program belum dapat menyentuh seluruh anggota dan masyarakat
2. Resiko bagi penerima dana yang menunggak berupa agunanjaminan
disitadilelang 3.
Keberlanjutan dana program 4.
Sebagian besar operasional program dengan sistem teknologi dan manajemen perbankan ditangani oleh pihak Bank.
6.2. Strategi Prioritas Pada Pelaksanaan Pola Swamitra di Kota Pekanbaru.
xxxvii Faktor internal dan eksternal serta alternative yang dapat digunakan selanjutanya
dipindahkan ke dalam matriks SWOT. Matriks dapat dilihat pada Tabel 40. Penilaian- penilaian komponen SWOT dapat dilihat pada Tabel 40 . Komponen-komponen SWOT
dinilai, selanjutnya dihubungkan keterkaitan alternative strategi yang ada dengan komponen-komponen SWOT, kemudian diberi bobot yang diperoleh dari penjumlahan
komponen-komponen SWOT yang terkait dengan alternative strategi tersebut. Setelah itu diberikan rangking berdasarkan jumlah bobot yang ada. Rangking untuk tiap-tiap
alternatif strategi dapat dilihat pada Tabel 40 . Tabel 40 . Penilaian Komponen-komponen SWOT Pelaksanaan Pola Swamitra
Komponen Nilai Komponen Nilai Komponen Nilai Komponen Nilai S1
3 WI 2 O1
3 T1 3
S2 3 W2
3 O2 3 T2
3 S3
3 W3 3 O3
3 T3 3
S4 2 W4
3 O4 3 T4
2 Keterangan : Nilai 3 = Penting, Nilai 2 = Cukup Penting, Nilai 1 =Tidak Penting
Penentuan untuk mengetahui strategi yang menjadi prioritas dalam pelaksanaan swamitra di Kota Pekanbaru, maka diperhatikan skor masing-masing alternative strategi
yang telah ditentukan. Skor ditentukan berdasarkan nilai bobot dikali dengan rating. Pada Tabel 40 ditentukan skor masing faktor internal.
Tabel 41. Analisis Faktor-faktor Strategi Internal No Faktor-faktor
Strategi Internal
Bobot Ranking Skor A Strenghts
1 1. Meningkatkan pembiayaan usaha kecil
menengahUKM 2. Meningkatkan partisipasi seluruh lapisan
masyarakat dalam pelaksanaan dan mendapatkan pinjaman
3. Meningkatkan peran dan fungsi koperasi 4. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan
dana yang tepat sasaran. 0.20
0.10 0.15
0.05 3
3 3
2 0.60
0.30 0.45
0.10
B Weakneses
xxxviii W1. Keberadaan dan pelaksanaan swamitra belum
merata ke seluruh wilayah yang membutuhkannya. W2. Jumlah dana terbatas sehinggabelum terdistribusi
merata W3. Kurangnya kesadaran sebagian penerima dana
untuk mngembalikan pinjaman menunggak W4. Suku bunga tidak begitu jauh berbeda
dibandingkan dengan lembaga keuangan mikro LKM lainnya.
0.05 0.20
0.10 0.15
2 3
3 3
0.10 0.60
0.30 0.45
Total 1.00 Tabel 42. Analisis Faktor-faktor Strategi Eksternal
No Faktor-faktor Strategi
Eksternal Bobot Rating
Skor A Opportunity
1 1. Adanya sumber dana tetap dari Pemda
2. Adanya kerjasama berupadukungan dari banyak pihak yang berkompeten Pemda,Bank, dinas terkait,
koperasi, akademisi 3. Adanya akses permodalan bagi koperasi yang selama
ini menghadapi banyak kendala dalam kerjasama dengan lembaga keuangan lainnya
4. Adanya permintaan pengembangan swamitra bagi wilayah yang belum
0.15 0.12
0.08 0.20
3 3
3 3
0.45 0.36
0.24 0.06
B Threats
1. Program belum dapat menyentuh seluruh anggota dan masyarakat
2. Resiko bagi penerima dana yang menunggak berupa agunanjaminan disitadilelang
3. Keberlanjutan dana program 4. Sebagian besar operasional program dengan
sistem teknologi dan manajemen perbankan ditangani oleh pihak Bank.
0.10 0.15
0.20 0.05
3 3
3 2
0.30 0.45
0.60 0.10
Total 1.00
Berdasarkan matrik SWOT pada lampiran 1, maka dapat disusun alternatif strategi yang akan diterapkan pada revitalisasi posyandu yang dilaksanakan dan dibina.
Alternatif strategi itu adalah sebagai berikut :
xxxix
Strategi SO
1. Meningkatkan pembiayaan usaha kecil menengahUKM 2. Meningkatkan partisipasi seluruh lapisan masyarakat dalam pelaksanaan dan
mendapatkan pinjaman 3. Meningkatkan peran dan fungsi koperasi
4. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan dana yang tepat sasaran
Strategi ST
1. Memperluas akses wilayah pelaksanaan swamitra ke wiayah lain yang membutuhkannya
2. Anggota dan masyarakat tidak hanya memperoleh dana pinjaman tetapi juga diberikan bimbingan kemampuan dalam mengelola usaha mereka agar
berjalan lancar 3. Meningkatkan kepercayaan anggota dan masyarakat yang membutuhkan dana
tapi tidak memiliki agunan 4. Meningkatkan peran swamitra sehingga dapat dirasakan manfaat dari
keberadaan swamitra.
Strategi WO
1. Adanya sumber dana dari APBD, maka dapat memberikan suku bunga yang lebih rendah dibandingkan dengan LKM lainnya
2. Memberikandana pinjaman kepada yang lebih tepat sasaran 3. Membuat aturan tertulis yang disepakati oleh semua pihak
4. Memberlakukan sanksi bagi penerima dana yang melanggar aturan yang telah disepakati oleh semua pihak.
Strategi WT
1. Menyiapkan sumber dana tambahan lainnya yang memadai bagi swamitra tidak hanya dari Pemda
2. Memberikan sanksi kepada penerima dana yang menunggak pengembalian cicilan
3. Pengelolaan program swamitra yang tepat sasaran melalui pendampingan terhadap penerima dana
4. Menjalankan aturan yang telah disepakati bersama.
xl Setelah diketahui bobot, rating dan skor dari masing-masing faktor internal dan
eksternal maka ditentukan strategi yang terbaik bagi pelaksanaan pelaksanaan pola swamitra di Kota Pekanbaru. Pemberian nilai berguna untuk mengetahui strategi mana
yang terbaik dari 15 strategi yang digunakan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 43.
Dari pembobotan strategi yang dibuat maka ditentukan strategi prioritas yang diambil dalam pelaksanaan pola swamitra di Kota Pekanbaru. Strategi prioritas tersebut
adalah sebagai berikut : Berdasarkan urutan strategi prioritas dalam pelaksanaan pola swamitra di Kota
Pekanbaru, tindakan pertama yang harus dilakukan adalah meningkatkan peran swamitra sehingga dapat dirasakan manfaat dari keberadaan swamitra. Strategi ini dapat
diterapkan dengan mengadakan pelatihan dan bimbingan teknis seperti penggunaan teknologi online dan aplikasi dari manajemen perbankan, manajemen keuangan, dll bagi
anggota, pengelola koperasi dan masyarakat sehingga manfaat sawmitra tidak hanya dirasakan dalam hal menyediakan pinjaman modal usaha, tetapi juga berperan
meningkatkan kemampuan anggota dan masyarakat strategi ST4.
Tabel 43. Pemilihan Strategi Pada Pelaksanaan Pola Swamitra. Strategi Keterkaitan
Komponen SWOT Bobot
Rangking SO1
S1, S3, S4, O1, O2, O3 2.20
3,5 SO2
S1, S2, S3, S4, O2, O4 1.87
7 SO3
S1, S2, S3, S4, O1, O2, O3, O4 2.56
2 SO4
S2, S3, O1, O2, O3 1.80
8 ST1
S1, S2, S3, T1 1.65
10 ST2
S1, S2, S3, T1, T2, T4 2.20
3,5 ST3
S1, S2, S3, T1, T2 2.10
5 ST4
S1, S2, S3, S4, T1, T2, T3, T4 2.90
1 WO1
W1, W3, W4, O1, O2, O3, O4 1.96
6 WO2
W1, W2, W3, O3 1.24
14 WO3
W3, O2, O3, O4 0.96
15 WO4
W3, W4, O2, O3, O4 1.41
12 WT1
W1, W2, T1, T3 1.60
11 WT2
W3, T2, T3 1.35
13 WT3
W1, W2, W3, T1, T2 1.75
9 WT4 W3,
T2 0.75
16 Sumber : Olahan Data Primer, 2008.
xli Strategi kedua yang harus dilakukan adalah meningkatkan peran dan fungsi
koperasi. Upaya yang dilakukan untuk melaksanakan strategi kedua ini adalah meningkatkan pembiayaan usaha kecil menengahUKM, meningkatkan partisipasi
seluruh lapisan masyarakat dalam pelaksanaan dan mendapatkan pinjaman, meningkatkan peran dan fungsi koperasi, meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pengelolaan dana yang tepat sasaran. Strategi ketiga adalah meningkatkan pembiayaan usaha kecil menengahUKM
dan Anggota dan masyarakat tidak hanya memperoleh dana pinjaman tetapi juga diberikan bimbingan kemampuan dalam mengelola usaha mereka agar berjalan lancar.
Strategi ini dapat dilakukan karena adanya peluang sumber dana tetap dari Pemda, adanya kerjasama berupa dukungan dari banyak pihak yang berkompeten Pemda,Bank,
dinas terkait, koperasi, akademisi, adanya akses permodalan bagi koperasi yang selama ini menghadapi banyak kendala dalam kerjasama dengan lembaga keuangan lainnya dan
adanya permintaan pengembangan swamitra bagi wilayah yang belum. Strategi keempat adalah meningkatkan kepercayaan anggota dan masyarakat
yang membutuhkan dana tapi tidak memiliki agunan. Strategi ini perlu dilaksanakan karena pelaksanaan pola swamitra masih belum dapat menyentuh seluruh anggota dan
masyarakat dan adanya resiko bagi penerima dana yang menunggak berupa agunanjaminan disitadilelang.
xlii
xliii
BAB VII KESIMPULAN dan IMPLIKASI KEBIJAKAN