2.3.2 Biaya Sosial
Biaya yang digunakan untuk seluruh kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas sosial disebut dengan biaya sosial. Biaya sosial merupakan biaya yang dikorbankan untuk
kehidupan masyarakat sebagai akibat dari aktivitas perusahaan yang merugikan masyarakat sekitar perusahaan. Selain beberapa tahun terakhir ini kesadaran publik akan
peran perusahaan di masyarakat telah mengalami perkembangan yang luar biasa. Banyak perusahaan yang telah berjasa dalam kemajuan ekonomi dan teknologi justru mendapat
kritik karena kurang memperhatikan masalah sosial. Tekanan dari berbagai pihak yang berkaitan dengan dampak yang ditimbulkan dari aktivitas bisnis ditujukan tidak hanya
pada perusahaan swasta tapi juga perusahaan pemerintah. Banyak kasus-kasus ketidakpuasan publik yang bermunculan akibat aktivitas bisnis dari perusahaan swasta
maupun pemerintah yang berdampak negatif pada masyarakat, baik yang berkaitan dengan pencemaran lingkungan, penyalahgunaan wewenang, keamanan dan kualitas
produk serta penggunaan energi dan sumber daya alam yang berlebihan Zubaidah, 2005:1.
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa model implementasi CSR perusahaan di Indonesia mencakup beberapa hal-hal berikut ini, 1 berkaitan dengan bantuan sosial
yang meliputi rumah ibadah, jalan dan sarana umum lainnya, penanggulangan bencana alam, pengentasan kemiskinan dan pembinaan masyarakat. Model implementasi yang ke
2 dalam bidang pendidikan dan pengembangan yang meliputi pengadaan sarana pendidikan dan pelatihan, melaksanakan pelatihan dan memberikan program beasiswa
kepada anak-anak usia sekolah. Model yang ke 3 yaitu terkait dengan bidang ekonomi yang meliputi program kemitraan, memberikan dana atau pinjaman lunak untuk
pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat sekitar. Model CSR yang ke 4 yaitu berhubungan dengan lingk;;ungan, pengelolaan lingkungan, penanganan limbah,
melakukan reklamasi, dan melestarikan alam dan keanekaragaman hayati.Model yang ke 5 yaitu berkaitan dengan konsumen yang meliputi perbaikan produk secara
berkesinambungan, pelayanan bebas pulsa dan menjamin ketersediaan produk, dan yang terakhir adalah berkaitan dengan karyawan meliputi progam jaminan hari tua,
keselamatan dan kesehatan kerja K3 dan program renumerisasi yang baik. Dasar pemilihan elemen biaya yang digunakan sebagai indikator biaya tanggung
jawab sosial UKM dalam penelitian ini adalah penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kartika Hendra Titisari 2009 dimana elemen biaya yang digunakan yaitu biaya
lingkungan, biaya karyawan dan biaya komunitas masyarakat. Adapun contoh dari masing-masing kelompok ketiga biaya CSR tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 2.3 Indikator biaya Kepedulian Sosial Perusahaan
Lingkungan Karyawan
Komunitas
Pengendalian produk Training dan
pendidikan kerja karyawan
Sumbangan dan donasi
Riset limbah produksi proteksi pada
lingkungan Keselamatan dan
keamanan Aktivitas masyarakat
sekitar Konservasi bahan
alam Perhatian pada
pekerja wanita Partisipasi pada
pemerintah daerah Konservasi energi
Pensiun karyawan Aktivitas populasi
sekitar
Support pada kegiatan perlindungan
lingkungan Perhatian pada kaun
minoritas Menjadi anggota
suatu kelompok social
Komunikasi karyawan
Asuransi kecelakaan industry
Sumber : Mulyadi, 2007:195
2.4 Penelitian Terdahulu