Sumber: Diadaptasi dari Lantos 2001:602 dalam Riyadi 2008 Organisasi yang bertanggung jawab secara sosial mempunyai pandangan yang
berbeda. Organisasi ini melampaui apa yang wajib dilakukan atau dipilih untuk dilakukan karena kebutuhan sosial populer. Selain itu, organisasi melakukan apa yang perlu
dilakukanuntuk membantu mengembangkan masyarakat karena itu merupakan hal yang besar untuk dilakukan. Ini mendefinisikan tanggung jawab sosial sebagai intense bisnis,
melampaui kewajiban hukum dan ekonominya, untuk melakukan hal yang benar dan bertindak dengan cara yang baik bagi masyarakat. Definisi ini mengasumsikan bahwa
sebuah bisnis mematuhi hukum dan memperhatikan pemegang sahamnya, menambahkan kebutuhan etis untuk melakukan hal yang membuat masyarakat menjadi lebih baik dan
tidak melakukan hal yang membuat masyarakat menjadi lebih buruk Coutler Robbins, 2010:127.
2.3.1 Konsep Stakeholder
Setiap kegiatan usahanya, perusahaan harus mempertimbangkan semua stakeholder, karena pengaruh para stakeholder tersebut sangat besar bagi kelangsungan
hidup bagi sebuah perusahaan.Secara umum hal ini berlaku bagi semua perusahaan. Oleh karena itu, kegiatan sosial perusahaan termasuk pelestarian lingkungan seharusnya
dilakukan oleh setiap perusahaan diseluruh bidang industri. Pihak yang berkepentingan stakeholder adalah setiap kelompok di dalam ataupun di luar perusahaan yang memiliki
kepentingan terhadap kinerja organisasi Daft, 2003:214.
Pendekatan stakeholder, organisasi memilih untuk menanggapi banyak tuntutan yang dibuat oleh para pihak yang berkepentingan stakeholder yaitu, setiap kelompok
dalam lingkungan luar organisasi tersebut yang terkena tindakan serta keputusan organisasi. Dalam pendekatan ini, organisasi akan berusaha untuk memenuhi tuntutan
lingkungan luar organisasi tersebut yang terkena tindakan serta keputusan organisasi, organisasi akan berusaha untuk memenuhi tuntutan lingkungan dari kelompok-kelompok
seperti para karyawan, pemasok, investor serta masyarakat Robbins dan Marry Coutler, 1999:187. Jika tekanan stakeholder sangat kuat dan berpengaruh terhadap kontinuitas
dan kinerja perusahaan, maka perusahaan harus bisa menyusun kebijakan dan progam- progam kebijakan sosial dan lingkungan yang terarah dan terintegrasi Aji Prasetyo, 2001
dalam Juwarti dan Apriyanti, 2005:232. Perusahaan memperoleh sumber daya untuk kegiatan operasionalnya, dari
lingkungan eksternal. Oleh karena itu sangatlah penting bagi perusahaan untuk mematuhi norma dan aturan yang berlaku dalam lingkungan eksternal legitimasi. Untuk
memperoleh legitimasi dari sosial lingkungan, maka perusahaan harus mampu mempengaruhi proses legitimasi tersebut.
Ada beberapa alasan yang mendorong perusahaan perlu memperhatikan kepentingan stakeholder antara lain yaitu isu lingkungan melibatkan kepentingan
berbagai kelompok dalam masyarakat yang dapat mengganggu kualitas hidup mereka, dalam era globalisasi telah mendorong produk-produk yang diperdagangkan harus
bersahabat dengan lingkungan, LSM dan pecinta lingkungan makin vokal dalam mengkritik perusahaan-perusahaan yang kurang peduli terhadap lingkungan.
2.3.2 Biaya Sosial