10. Kalium pada Preeklampsia Teori Iskemia Plasenta, Radikal Bebas, dan Disfungsi Endotel

2. 10. Kalium pada Preeklampsia

Kalium merupakan ion bermuatan positif, akan tetapi berbeda dengan natrium, kalium terutama terdapat didalam sel, sebanyak 95 kalium berada di dalam cairan intraseluler 19 . Peranan kalium mirip dengan natrium, yaitu kalium bersama – sama dengan klorida membantu menjaga tekanan osmotis dan keseimbangan asam basa. Bedanya, kalium menjaga tekanan osmotik dalam cairan intraselular 10 . Absorpsi kalium dari makanan adalah secara pasif dan tidak memerlukan mekanisme spesifik. Absorpsi berlangsung di usus kecil selama konsentrasi di saluran cerna lebih tinggi daripada didalam darah. Ginjal adalah regulator utama kalium didalam tubuh yang menjaga kadarnya tetap didalam darah dengan mengontrol eksresinya. Kadar kalium yang tinggi dapat meningkatkan eksresi natrium, sehingga dapat menurunkan volume darah dan tekanan darah 21 . Kalium merupakan bagian essensial semua sel hidup, sehingga banyak terdapat dalam bahan makanan. Kebutuhan minimum akan kalium ditaksir sebanyak 2000 mg sehari. Kalium terdapat dalam semua makanan mentahsegar, terutama buah, sayuran dan kacang – kacangan. 19 Konsumsi kalium dalam jumlah yang tinggi dapat melindungi individu dari hipertensi. Asupan kalium yang meningkat akan menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik. 22 Cara kerja kalium adalah kebalikan dari natrium. Konsumsi kalium yang banyak akan meningkatkan konsentrasinya didalam cairan intraselular, sehingga cenderung menarik Universitas Sumatera Utara cairan dari bagian ekstraselular dan menurunkan tekanan darah 23 . Rasio kalium dan natrium dalam diet berperan dalam mencegah dan mengendalikan hipertensi. Disfungsi sel endotel pada preeklamsia PE dapat dimediasi oleh faktor-faktor humoral yang disekresikan oleh plasenta , sehingga mempengaruhi produksi senyawa vasoaktif pada sel endotel . Kemungkinan target dari faktor-faktor ini termasuk pompa kalium , yang penting dalam kontrol pompa kalium dalam membran sel endotel, masuknya kalsium , dan pelepasan senyawa vasoaktif . Perubahan dalam fungsi saluran kalium sehingga dapat berkontribusi pada patogenesis Preeklampsia . Pada Penelitian oleh Wattana et al tahun 2012 di Thailand dilakukan penelitian dengan membandingkan efek dari 10 plasma dari Preeklampsia , hamil normal , atau wanita tidak hamil pada arus kalium dari vena umbilikalis manusia ECs HUVECs , menggunakan seluruh sel teknik penjepit patch , dengan HUVECs dalam kultur konvensional menengah 10 janin bovine serum sebagai kontrol . Sel dari semua kelompok adalah serupa pada morfologi dan kapasitansi seluruh sel . Fraksi sel dengan inward rectifier kalium channel IRK pada pasien Preeklampsia di plasma ditemukan 41,2 , sehingga secara signifikan lebih rendah daripada yang di wanita normal dan tidak hamil plasma 76,9 dan 59,1 , masing-masing. Temuan menunjukkan penghambatan pompa kaliumpotasium disebabkan oleh patologi dari preeklampsia dalam kultur HUVEC , sementara ekspresi pompa potasium dapat difasilitasi mungkin sebagai respon terhadap berkurangnya sensitifitas Universitas Sumatera Utara pompa kalium. Data ini menunjukkan bahwa saluran kalium mungkin menjadi sasaran dari patogen faktor faktor dalam plasma pasien dengan Preeklampsia dan mungkin memainkan peran dalam patogenesis kondisi ini . 24 P 0,01 – signifikan pada kelompok 1 dibanding 2 P 0,01 – signifikan pada kelompok 1 dibanding 2 Pada studi ini kelompok disesuaikan dengan umur dan usia kehamilan. Mean serum Ca 2+ 9,6 ± 0,95 mg+dl 8,68 ± 2,5 mg+dl 7,40 ± 0,35 mg+dl dan Mg 2+ 2,31 ± 0,35 mg+dl, 1,80 ± 0,47 mg+dl dan 1,28 ± 1,08 mg+dl tingkat dalam kontrol kesehatan, kehamilan normal, dan wanita preeklmpsia masing-masing yang ditunjukkan pada table 1. Kadar Serum Ca 2+ dan Mg 2+ signifikan lebih rendah pada kelompok 1 p0,001 dalam perbandingan dengan kelompok 1 dan 2. 19 Universitas Sumatera Utara

2.5. Kerangka konseptual