Tata panggung Tata rias Tata Busana

90

4.3.1.3 Tata panggung

Suatu pementasan atau pertunjukan, apapun bentuknya selalu memerlukan tempat yang gunanya untuk menyelenggarakan pertunjukan. Kita dapat mengenal bentuk pertunjukan di lapangan terbuka, pendopo, dan panggung. Tempat yang dibutuhkan adalah tempat yang cukup luas untuk menampung sekitar dua puluh sampai tiga puluh orang. Syarat ini diperlukan karena permainan kesenian tradisional Rodat membutuhkan tempat yang memudahkan para pemaian baik pemain musik atau santri pemain silat untuk bebas memainkan instrumen dan gerakannya. Karena kesederhanaanya, kesenian Rodat tidak memerlukan sound system yang lengkap karena suara yang ditimbulkan dari alat musik Terbang dan Jidor Bedhug sudah terdengar keras. Selain dipentaskan di tempat terbuka, kesenian ini juga mementaskan di jalan-jalan sekitar tempat pertunjukan berlangsung. Karena tempat pementasan yang sangat sederhana, biasanya penonton berbaur disekitar tempat pertunjukan. Jika kesenian ini tampil malam hari maka penonton mengikuti arak-arakan kesenian ini sambil membawa alat penerangan berupa obor.

4.3.1.4 Tata rias

Dalam kesenian Rodat para pelaku keseniannya tidak merias wajahnya, atau dengan kata lain kesenian ini tidak menonjolkan tampilan wajah dari tiap personilnya, jika ada riasan itupun sebatas hanya sebagai penghilang kotoran diwajah saja. Kesenian ini hanya menonjolkan pakaian saja sebagai pelengkap pertunjukan, untuk make up tidak diperhatikan, itu dikarenakan kesenian ini fokus 91 pada gerakan saja bukan pada tampilan tiap personilnya. Kesenain ini jarang dipentaskan di atas panggung, sehingga fungsi make up tidak begitu berfungsi dalam kesenian ini. Hal ini juga disesuaikan dengan keadaan dan situasi serta mempertimbangkan waktu pementasan juga. Foto 05. Tata rias pemain silat Foto: Dwi Haryadi, Juli 2012

4.3.1.5 Tata Busana

Kostum atau pakaian yang biasa digunakan pada acara pentas kesenian Rodat adalah sebagai berikut : Untuk atasan atau baju, biasanya menggunakan baju model santri-santri di pondok Pesantren yang biasanya menggunakan baju lengan panjang dengan kancing baju dibuat miring hampir mirip pakaian pria cina, dan peci atau kopiah penutup kepala, untuk santri pemain silat . Sedangkan untuk pemain musik menggunakan baju atasan berupa jas warna merah dan penutup kepala atau kopiah. Adapun bawahan atau celana kain biasa dengan sedikat hiasan dibagian samping, untuk santri pemain silat . Sedangkan untuk pemain musik hanya menggunakan calana kain warna hitam saja. Adapun kostum yang di pakai adalah 92 sebagai berikut : Baju lengan panjang untuk santri warna putih kombinasi biru; Celana Panjang warna biru kombinasi putih; Peci atau kopiah warna putih untuk santri dan hitam untuk pemusik; Kaos tangan warna putih; Sepatu warna putih.

4.3.1.6 Tata Suara