Kerangka Pikir Pertanyaan Penelitian

39 b Menggunakan model berbasis komputer untuk menyajikan konsep matematis. c Membiarkan siswa melatih keterampilan dengan menggunakan instruksi berbasis computer. d Membiarkan siswa menggunakan kalkulator untuk tugas menghitung. e Membiarkan siswa menggunakan grafik atau tabel yang berisi fakta matematika dasar. f Mewarnai kata-kata kunci dalam soal cerita matematika. g Membiarkan siswa untuk menggunakan diagram untuk merencanakan strategi dalam menyelesaikan masalah. Berdasarkan pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa bentuk akomodasi pembelajaran di kelas dapat dibagi menjadi: a Akomodasi materi dan cara pengajaran. b Akomodasi tugas dan penilaian di kelas. c Akomodasi tuntunan waktu dan penjadwalan. d Akomodasi lingkungan belajar. e Akomodasi penggunaan sstem komunikasi khusus.

C. Kerangka Pikir

Sudah menjadi hak setiap siswa untuk menerima pendidikan secara utuh, termasuk juga siswa berkebutuhan khusus. Siswa berkebutuhan khusus merupakan siswa yang memiliki perilaku menyimpang dari perilaku rata-rata sehingga memerlukan layanan khusus untuk mengembangkan kapasitasnya 40 secara optimal, tidak terkecuali bagi siswa berkesulitan belajar. Siswa berkesulitan belajar merupakan siswa yang termasuk dalam kategori anak berkebutuhan khusus ABK. Meskipun siswa berkesulitan belajar ini termasuk dalam ABK, namun sebenarnya siswa ini hanya mengalami kesulitan dan hambatan belajar. Oleh karena itu siswa berkesulitan belajar membutuhkan layanan khusus yang dapat memenuhi kebutuhan belajar. Namun pada kenyataannya guru masih sering bingung dengan layanan yang dapat diberikan kepada siswa yang diduga memiliki kebutuhan khusus. Guru memiliki peran penting dalam memberikan akomodasi pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan masing-masing siswa tanpa terkecuali. Oleh karena itu guru harus berusaha agar dapat memenuhi hak siswa dalam memperoleh pendidikan. Akomodasi pembelajaran yang diberikan kepada siswa normal atau rata-rata tentu saja tidak bisa disamakan dengan akomodasi pembelajaran yang diberikan kepada siswa yang memiliki kebutuhan khusus. Hal tersebut menjadi tantangan bagi guru untuk memenuhi kebutuhan masing-masing siswa. Pembelajaran untuk siswa berkesulitan belajar membutuhkan penyesuaian agar siswa berkebutuhan khusus dapat berhasil di kelas. Akomodasi yang dapat dilakukan untuk siswa berkesulitan belajar yaitu akomodasi materi dan cara pengajaran, tugas dan penilaian di kelas, tuntutan waktu dan penjadwalan, lingkungan belajar, dan penggunaan sistem komunikasi khusus. Akan tetapi, dari beberapa akomodasi pembelajaran tersebut, guru masih belum melaksanakan beberapa poin yang terdapat dalam masing-masing akomodasi pembelajaran. 41

D. Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan penelitian dikembangkan berdasarkan rumusan masalah dan digunakan sebagai rambu-rambu untuk memperoleh data penelitian. Berikut ini adalah pertanyaan penelitian yang peneliti kemukakan sebelum diadakan penelitian di lapangan. 1. Bagaimana bentuk akomodasi materi dan cara pengajaran yang diberikan guru untuk siswa berkebutuhan khusus di kelas? 2. Bagaimana bentuk akomodasi tugas dan penilaian yang diberikan guru untuk siswa berkebutuhan khusus di kelas? 3. Bagaimana bentuk akomodasi tuntunan waktu dan penjadwalan yang diberikan guru untuk siswa berkebutuhan khusus di kelas? 4. Bagaimana bentuk akomodasi lingkungan belajar yang diberikan guru untuk siswa berkebutuhan khusus di kelas? 5. Bagaimana bentuk akomodasi penggunaan sistem komunikasi khusus yang diberikan guru untuk siswa berkebutuhan khusus di kelas? 42

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena peneliti ingin mengetahui segala bentuk fenomena yang dialami oleh subyek penelitian dengan menyajikan data dalam bentuk kata-kata. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur 2012:25 menyebutkan bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistik atau dengan cara-cara kuantifikasi. Salah satu jenis penelitian kualitatif adalah penelitian deskriptif. Nana Syaodih Sukmadinata 2009:73 menyebutkan bahwa penelitian deskriptif kualitatif ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena- fenomena yang ada, baik bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia, yang lebih memperhatikan mengenai karakteristik, kualitas, keterkaitan antar kegiatan. Peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif karena ingin mendeskripsikan penelitian terkait akomodasi pembelajaran yang diberikan guru kelas terhadap siswa yang memiliki kebutuhan khusus di SD N 4 Wates, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi.