Tema Unsur Intrinsik Dalam Novel 5 Cm.

41 membawanya jatuh ke tanah. Tapi, biarpun dia hilang, kamu akan melihat lagi embun itu esok pagi...dan seterusnya... dia akan mencintaimu seterusnya bila kamu mencintainya untuk seterusnya... untuk seterusnya.”” 5 cm., Hlm. 23-24 “Mata Zafran terpejam, tapi ia masih mendengar degup di dadanya memukul-mukul dengan cepat. Semua percakapan tadi dia dengar, bagaimana Riani dengan lembut menyebut namanya, ia memejamkan matanya menarik nafas panjang, melihat wajah Arinda yang lembut tertidur di bahu Arial. Hati Zafran masih di situ, di antara senyum lembut Arinda yang selalu mengisi hari-harinya selama ini. Zafran menggeleng- gelengkan kepalanya, menyesal telah berkelakuan terlalu terus terang, tentang perasaannya kepada Arinda di depan Riani yang rupanya menyimpan ukiran rapi nama Zafran di hatinya.cinta memang bukan untuk dimiliki. Arinda masih terpejam tapi tidak hatinya, tidak pendengarannya. Ia langsung memeluk erat abangnya saat mendengar aliran lembut kata-kata Genta. Malam itu, dalam pelukan abangnya Dina mencoba terlelap, tidak mau mendengar lebih banyak lagi. Selama ini hati Arinda tulus sudah ia serahkan untuk Genta, selalu untuk Genta... tidak ada yang lain... cuma Genta. 5 cm., Hlm. 387-368

4.1.5 Tema

Tema adalah pokok persoalan dalam sebuah cerita. Setiap cerita dalam karya sastra harus mempunyai tema. Pengarng tidak sekadar bercerita namun di balik itu ada hal yang ingin disampaikannya kepada pembaca. Tema dijabarkan pengarang menjadi sebuah karya yang baik. Abrams 1981: 111 mengatakan, “Theme is sometimes used interchangeably with motif, but the term is more usefully applied to an abstract claim, or doctrine, wheter implicit or asserted, which an imaginative work is designed to incorporate and make persuasive to reader.” ‘Tema itu kadang-kadang disamakan artinya dengan motif, tetapi istilah tema lebih digunakan untuk sesuatu tuntutan yang abstrak, atau ajaran apakah tersembunyi atau tidak sebuah karya yang imajinatif dirancang untuk menyatukan dan meyakinkan pembaca.’ Tema tidak selalu dinyatakan secara eksplisit atau nyata, kadang ada kalanya secara implisit atau tersirat. Untuk itu diperlukan ketajaman pembaca untuk melihat tema apa sebenarnya yang terdapat dalam sebuah karangan. Seperti yang Universitas Sumatera Utara 42 dipaparkan Sumardjo 1984: 57 bahwa cerita bukan hanya sekadar berisi rentetan kejadian yang disusun dalam sebuah bagan, tetapi harus mempunyai maksud tertentu. pengalaman yang dibeberkan dalam sebuah cerita harus mempunyai permasalahan. Tema dalam sebuah karangan semestinya mengandung nilai-nilai yang baik bagi kehidupan. Maksudnya, sebuah karya sastra setelah selesai dibaca akan meninggalkan kesan bagi pembaca. Dan dasar pemikiran pengarang dalam menuangkan sebuah karya sastra bertumpu pada tema yang telah ada dalam pikirannya. Novel 5 cm. secara keseluruhan bercerita tentang cinta, cita-cita, mimpi, impian, harapan, dan persahabatan. Terutama tentang mimpi dan keinginan. Akan ada selalu jalan ketika setiap orang berusaha dengan sungguh-sungguh mencapai keinginannya dan memiliki keyakinan yang teguh untuk keinginannya tersebut. Sehingga ia akan dengan sungguh-sungguh berusaha mewujudkannya. “Cerita ini bicara tentang cinta, mimpi, keyakinan, cita-cita, dan mudah- mudahan bisa lebih dari sekadar “She loves me, she loves me not...” atau “You lived in Beverly Hills, I lived in Nothing Hills.” Ini adalah cerita tentang mimpi manusia dan keajaiban-keajaiban hatinya.” 5 cm., Hlm. 2 “Semuanya gara-gara mimpi... “ 5 cm., Hlm. 3 Tentang persahabatan, bahwa seorang sahabat akan menjadi sahabat terbaik bagi sahabatnya. Seorang sahabat tidak akan suka menjelek-jelekkan dan menjatuhkan sahabatnya, melainkan saling menerima dan saling mengoreksi untuk bersama-sama menjadi lebih baik. Sebuah persahabatan yang berlangsung seumur hidup. “Semuanya diam, semuanya bingung. Universitas Sumatera Utara 43 “Jangan jelek-jelekin orang ya,” kata Genta pelan. Genta saklek sama prinsip keempat sahabatnya ini. “Intinya aja deh...,” Riani ikutan ngomong akhirnya. “Dan jangan lebih dari tiga menit,” Genta memperjelas, “Supaya cepet.” 5 cm., Hlm. 41 “”Tapi kan ada yang lebih penting dari sekadar selera..., “ Genta ngomong pelan dan melanjutkan, “yang penting kan kita bareng-bareng terus berlima... menghargai pendapat semuanya, selera semuanya, ketawa buat semuanya, sedih buat semuanya. Lagian kita jangan pernah saklek bilang nggak suka sama sesuatu karena nggak ada yang saklek dan pasti di dunia ini; semuanya berubah. Satu-satunya yang pasti di dunia ini adalah ketidakpastian,” Genta berfilosofi sendiri mengutip kata-kata dari Albert Einstein.” 5 cm., Hlm. 50 “” Lo inget nggak? Dulu waktu kita nongkrong di sekolah, kita ngayal nanti kalo udah punya anak, kayak gimana yah? Bayangin anak kita masing-masing pada becanda kayak bapaknya, pasti ancur.” “Ini kejadian” “Hahahah...”” 5 cm., Hlm, 373 Kecintaan terhadap tanah air Indonesia, sebagai anak muda yang harus memiliki kecintaan terhadap tanah air, rasa bangga sebagai pemuda Indonesia dan keinginan untuk mengabdikan diri untuk tanah air Indonesia. “Mereka berenam berpelukan dalam rangkulan membentuk lingkaran kecil. “Sebuah kehormatan bagi saya. Saya... Genta telah mendaki Mahameru bersama kalian tercinta... di Tanah Air tercinta ini. kehormatan ini tidak akan saya lupakan seumur hidup saya.” Genta mengucapkan kalimat tadi sambil berkaca-kaca menatap teman- temannya. Pelukan mereka tambah erat. “Suatu kehormatatan juga bagi saya dan kehormatan itu buat kita semua... saya Arial, seorang yang sangat mencintai tanah ini.” Biar saja ku tak seharum bunga mawar Tapi selalu kucoba tuk mengharumkanmu Biar saja ku tak seelok langit sore Tapi selalu kucoba tuk meng-indahkanmu “Juga bagi saya... Arinda, Indonesiaku, saya mencintaimu sepenuhnya.” “Semuanya berawal dari sini...” Zafran menunjuk keningnya, “Saya Zafran, saya mencintai negeri indah dengan gugusan-gugusan pulaunya sampai saya mati dan menyatu dengan tanah tercinta ini.” 5 cm., Hlm. 348 Universitas Sumatera Utara 44 Cinta, bahwa cinta bisa datang kapan saja dan cinta terkadang tidak harus dimiliki karena di atas nama cinta masih ada persahabatan yang selayaknya dipertahankan. Cinta justru membuat bisa menerima keputusan orang yang dicintai ketika cinta tersebut tidak bersambut. Cinta adalah ketika melihat kebahagiaan orang yang disayangi. “Genggaman tangan Riani semakin keras, membuat Genta tidak percaya pada apa yang dikatakan Riani. Dengan jujur, kata-kata kembali tumpah di bibir lembut Riani. Dengan sabar dia ceritakan semuanya malam itu ke Genta yang sudah Riani anggap lebih dari seorang sahabat. Seorang sahabat terbaik yang pasti sangat mengerti Riani. Riani terus bercerita penuh kelembutan, terus bercerita, dan nama seorang sahabat pun terucapkan di situ.” 5 cm., Hlm. 366 “Genta menunjuk ke rasi bintang yang dibuatnya untuk Riani. Rasi bintang yang paling indah buat Genta. Riani menceritakan bagaimana Zafran sering berpuisi sok tahu khas Zafran, tentang bintang-bintang yang membuat mereka tertawa lepas. Melam itu keduanya bahagia sekali. Genta tidak pernah melihat Riani sebahagia itu dan bagi Genta itu sudah cukup... sangat cukup. Semua bebannya selama ini yang tidak terkatakan ke Riani seperti lepas, dan yang membuat Genta bahagia sekali adalah akhirnya dia masih punya kesempatan dan belum terlambat untuk menyatakan segala perasaannya ke Riani. Itu adalah sebuah anugerah dari cinta yang tak terkatakan. Bagi Genta, itu sudah cukup. Riani tidak menitikkan setetes air mata walaupun matanya berkaca-kaca, kekuatan Riani telah meluluhkan Genta. Genta dan Riani tidak akan pernah melupakan malam yang indah ini di hari mereka selamanya.” 5 cm., Hlm. 367 “Dan, cinta sekali lagi membuktikan kekuatannya malam itu kalau cinta ada untuk mereka sendiri, bukan untuk Genta, bukan untuk Dinda, bukan untuk Riani, bukan untuk Zafran. Cinta memang ada untuk dicintai dan diungkapkan sebagai sebuah jembatan baru ke pelajaran-pelajaran kehidupan manusia selanjutnya. Cinta akan membuat manusia lebih mengerti siapa dirinya dan siapa penciptanya. Dan, dengan penuh rasa syukur akhirnya manusia menyadari bahwa tidak ada cinta yang lebih besar di dunia ini kecuali cinta Sang Pencipta- yang tidak pernah berpaling dari manusia dan selalu mencintai makhluk terbaik ciptaan-Nya. Sang Pencipta tidak akan pernah memberikan apa yang manusia pinta, seperti cinta... Ia memberi apa yang manusia butuhkan.” 5 cm., Hlm. 368 Cinta juga tak selalu harus diungkapkan karena kadang ada norma yang membatasinya, seperti Riani yang menyimpan baik rasa cintanya karena merasa Universitas Sumatera Utara 45 seorang perempuan kurang pantas mengumbar rasa suka dan memulai menyatakan rasa suka. “Dan semuanya pun mengalir deras dari hati Riani , tentang teman-teman gilanya yang bikin kangen, 14 Agustus, dan yang paling lama dan bikin Citra terbengong-bengong adalah bagaimana Riani sangat menyayangi salah satu dari mereka. Bagaimana selama ini Riani selalu menyimpannya dengan baik beralaskan harap, berbungkus mimpi ceria dan kerinduan...nggak berani mengungkapkan semuanya atas nama wanita.” 5 cm., Hlm. 84 Setiap orang harus memiliki mimpi-mimpi untuk membuat hidupnya terus berjalan, terus bersemangat. Dengan mimpi tersebut dan keyakinan untuk meraihnya, setiap orang akan dibawa semakin dekat kepada semua mimpi-mimpi tersebut. ‘“Semua ini kerja keras kamu selama dua bulan, nggak ada kata nyerah di kamus kamu ya,” kata sang dosen sambil tersenyum. “Itu kan bapak juga yang ngajarin.” “Saya Cuma perantara. Kamu sendiri dengan izin dari yang Mahakuasa berhasil membawa diri kamu sendiri ke situ dan mengambil keputusan yang tepat.” Ian tertunduk. “Untung juga ada Mas Fajar yang bantu saya di kuisioner. Hoki banget saya, Pak Coba kalo nggak ada Mas Fajar sore itu, gawat juga. Mungkin nggak selesai,” Ian berkata senang. “Ian… Bapak… minta… kamu… jangan… percaya.. sama… hoki.” Sebelum meneruskan bicaranya, sang dosern menarik nafas dan menatap Ian tajam, “Mas Fajar ada di situ, sore itu, bukan karena kamu hoki, tapi kerja keras kamu selama ini telah kamu tanam dengan terus tekun dan pantang menyerah dalam menjalankannya. Apa yang kamu kerjakan itu akhirnya menumpuk dan mennggu untuk dibalas.” 5 cm., Hlm 133-134 “”Kamu taruh di sini... jangan menempel di kening. Biarkan... Dia... Menggantung... Mengambang... 5 centimeter... Di depan kening kamu...” “Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu. Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hari, kamu lihat setiap hari, dan percaya bahwa kamu bisa. Apapun hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri, kalo kamu percaya sama keinginan itu dan nggak bisa menyerah. Bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh, bahwa kamu akan mengejarnya Universitas Sumatera Utara 46 sampai dapat, apapun itu, segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri...” “... Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung menggambang di kening kamu. Dan... sehabis itu yang kamu perlu... Cuma...” “Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat keatas.” “Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja...” “Dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya...” “Serta mulut yang akan selalu berdoa... “Dan kamu akan selalu dikenang sebagai seorang yang masih punya mimpi dan keyakinan, bukan cuma seonggok daging hanya karena punya nama. Kamu akan dikenang sebagai seorang yang percaya pada kekuatan mimpi dan mengejarnya, bukan seorang pemimpi saja, bukan orang biasa-biasa saja tanpa tujuan, mengikuti arus dan kalah oleh keadaan. Tapi seorang yang akan selalu percaya akan keajaiban mimpi keajaiban cita-cita, dan keajaiban keyakinan manusia yang tak terkalkulasikan dengan angka berapa pun... Dan kamu nggak perlu bukti apakah mimpi- mimpi itu akan terwujud nantinya karena kamu harus mempercayainya.” “Percaya pada... 5 centimeter di depan kening kamu.” 5 cm., Hlm. 362- 363 4.1.6 Amanat Amanat ialah pesan yang disampaikan pengarang terhadap pembaca melalui tulisan-tulisannya, agar pembaca bisa menarik kesimpulan dari apa yang telah pembaca nikmati Kosasih, 2006. Amanat adalah ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan pengarang pada pembaca. Akhir permasalahan ataupun jalan keluar permasalahan yang timbul dalam sebuah cerita bisa disebut amanat. Rusiana mengemukakan pendapatnya tentang amanat, sebagai renungan yang disajikan kembali oleh pembaca 1982: 74. Pesan atau amanat, yakni maksud yang dikandung dalam suatu cerita. Amanat sangat erat hubungannya dengan tema. Bentuk penyampaian amanat yang bersifat langsung, boleh dikatakan, identik dengan cara pelukisan watak tokoh yang bersifat uraian atau penjelas. Jika dalam teknik uraian pengarang secara langsung mengdeskripsikan cerita yang bersifat “ memberi tahu” atau memudahkan pembaca untuk memahaminnya, hal Universitas Sumatera Utara 47 yang demikian juga terjadi dalam penyampaian amanat. Artinya, amanat yang ingin disampaikan, atau di ajarkan, kepada pembaca itu dilakukan secara langsung dan eksplisit. Ia mencakup pesan yang disampaikan novel tersebut. Novel yang baik harus bisa merubah sudut pandang pembacanya menjadi lebih positif. Pesan tersebut bisa disampaikan secara langsung atapun tersirat dari apa yang dialami para tokoh dalam kisah tersebut. Melalui novel 5 cm. pengarang ingin menyampaikan beberapa amanat kepada pembacanya. Terutama tentang cinta, cita-cita dan mimpi. Ada beberapa pelajaran moral yang ingin disampaikan pengarang dalam pembacaan novel 5 cm. a. Harus bermimpi dan jangan pernah takut untuk memiliki mimpi. Sebab mimpilah yang akan membuat hidup terus bersemangat dan merasa berarti.Hlm. 378 b. Harus menanamkan keyakinan pada diri kita sendiri terhadap mimpi- mimpi yang sudah dimiliki sehingga dengan keteguhan hati, setiap orang bisa tiba pada mimpi-mimpinya tersebut. Seperti tergambar dalam petikan dari halaman 378-379 berikut, “Belum pernah ada bukti–bukti nyata dalam angka dan kalkulasi yang bisa dipecahkan oleh ilmu pengetahuan tentang bagaimana keajaiban sebuah mimpi dan keyakinan bisa membuat begitu banyak perbedaan yang bisa mengubah kehidupan manusia. Belum pernah ada. Hanya mimpi dan keyakinan yang bisa membuat manusia berbeda dengan makhluk lain. Hanya mimpi dan keyakinan yang bisa membuat manusia sangat istimewa di mata Sang Pencipta. Dan, yang bisa dilakukan seorang makhluk bernama manusia terhadap mimpi-mimpi dan keyakinannya hanya mereka tinggal mempercayainya. Untuk mereka yang Universitas Sumatera Utara 48 masih belum percaya- walaupun manusia tidak akan pernah bisa memutar kembali waktu untuk mengulang kembali semuanya dari awal- Tuhan telah memberikan kepada bahwa setiap manusia bisa memulai kembali semuanya dari sekarang, untuk membuat akhir yang baru, akhir yang lebih indah. Bangsa yang besar ini juga harus punya mimpi... “ c. Bergiat dan bertekunlah menjalani mimpi-mimpi yang sudah kamu bangun. Seperti dilakukan oleh tokoh Ian yang dengan serius mengerjakan skripsinya dan berhasil melalui setiap rintangan karena sesungguhnya, seperti pesan Pak Sukonto Legowo kepadanya, bahwa semua jalan dan bantuan yang Ian terima selama mengerjakan skripsi dari banyak orang bukanlah sebuah kebetulan, melainkan upah dari kerja keras yang sudah dia pupuk selama beberapa waktu pengerjaan skripsinya. Seperti diceritakan pada halaman 133. d. Persahabatan dengan orang-orang baik akan memberikan pengaruh baik dan persahabatan itu harus saling mendukung bukan saling menjatuhkan apalagi saling menyikut dan menjelek-jelekkan halaman 40-43 e. Berani mengungkapkan cinta karena hanya bagi mereka yang terlalu mencintai dirinya sendiri saja yang takut untuk menyatakan cinta. Meskipun demikian, cinta tidaklah egois sehingga memaksakan keinginan sendiri halaman 364-368. Seperti petikan dari halaman 367 berikut, “Sebuah cinta memang harus diungkapkan karena tidak pernah ada cinta yang disembunyikan, kecuali oleh seseorang yang terlalu mencintai dirinya sendiri.” Universitas Sumatera Utara 49

4.2 Pengaruh Latar Belakang Pengarang terhadap Novel 5 cm.