Konsepsi Pengakuan Penguasaan Dan Pendudukan Tanah Tanpa Alas Hak Kepemilikan Yang Berakibat Sengketa: Studi Kasus Putusan MA NO. 2511K/PDT/1995 Tanggal 09 September 1997

21 Demikian halnya dengan pengakuan hak atas sesuatu hal oleh seseorang atau masyarakat haruslah didasarkan pada bukti kepemilikan yang sah dan kuat, salah satunya adalah hak atas tanah dan rumah. Tanpa bukti hak tertulis, maka seseorang atau masyarakat tidak dapat serta-merta membuat pernyataan atas hak kepemilikan tersebut. Dalam hal penyediaan perumahan oleh negara dan pemilikannya oleh negara tidaklah cukup memadai, karena masih harus diberikan jaminan kepastian hukum atas pemilikan rumah tersebut. Khususnya dalam menjamin kepastian hukum dalam pemilikan rumah tersebut, maka pembangunan perumahan atau rumah tersebut harus dilakukan di atas tanah yang dimilikinya dan dikukuhkan dengan hak-hak atas tanah berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. 29

2. Konsepsi

Konsepsi adalah salah satu bagian terpenting dari teori, peranan konsep dalam penelitian adalah untuk menghubungkan antara teori dan observasi, antara abstraksi dengan realitis. 30 Dalam pemakaian konsep terhadap istilah yang digunakan terutama dalam judul penelitian, bukanlah untuk keperluan mengkomunikasikannya semata-mata dengan pihak lain. Sehingga tidak menimbulkan salah tafsir, tetapi juga untuk menuntun dalam menangani penelitian. 31 29 Muhammad Yamin Lubis dan Abdul Rahim Lubis, Loc. Cit. 30 Masri Singarimbun dkk, Metode Penelitian Survei, Jakarta: LP3ES, 1989, hal. 34. 31 Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999, hal. 108. Universitas Sumatera Utara 22 Agar tidak terjadi perbedaan pengertian tentang konsep-konsep yang dipergunakan dalam penelitian ini, maka perlu diuraikan pengertian-pengertian konsep yang dipakai yaitu: 1. Sengketa menurut kamus Bahasa Indonesia, berarti pertentangan atau konflik, Konflik berarti adanya oposisi atau pertentangan antara orang-orang, kelompok-kelompok, atau organisasi-organisasi terhadap satu objek permasalahan. 2. Pengakuan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan suatu klaim yaitu dimana adanya tuntutan pengakuan atas suatu fakta bahwa seseorang berhak memiliki atau mempunyai atas sesuatu. 3. Penguasaan menurut Satjipto Rahardjo merupakan karakteristik suatu masyarakat pra hukum dan bersifat faktual mementingkan kenyataan pada suatu saat. Hubungan yang nyata antara seseorang dengan barang yang ada dalam kekuasaannya. Dalam hal ini terkandung 2 unsur, yaitu 1 kenyataan bahwa suatu barang itu berada dalam kekuasaan seseorang corpus possessionis; 2 sikap batin orang yang bersangkutan untuk menguasai dan menggunakannya animus posidendi. 4. Pendudukan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan proses, cara, perbuatan menduduki merebut dan menguasai suatu daerah. 5. Rumah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bangunan untuk tempat tinggal, sedangkan dalam Pasal 1 angka 7 UU Nomor 1 Tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan pemukiman disebutkan bahwa, rumah adalah Universitas Sumatera Utara 23 bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat penghuninya, serta aset pemiliknya. 32 6. Kepemilikan adalah kekuasaan yang didukung secara sosial untuk memegang kontrol terhadap sesuatu yang dimiliki secara eksklusif dan menggunakannya untuk tujuan pribadi. 33 Namun jika disebut hak milik harus diikuti dengan hak kebendaan, dimana menurut Pasal 499 KUHPerdata yang dinamakan kebendaan ialah tiap-tiap barang dan tiap-tiap hak yang dapat dikuasai oleh hak milik. Menurut Mariam Darus Badrulzaman, definisi kebendaan adalah mengenai “dikuasai oleh hak milik” berhubungan erat dengan pengertian hak milik dalam Pasal 570 KUH Perdata. Dengan demikian, “sesuatu” dapat dianggap sebagai kebendaan apabila“sesuatu” itu pada dasarnya dapat dikuasai oleh hak milik. 34 7. Pendaftaran tanah adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah secara terus menerus, berkesinambungan dan teratur meliputi: pengumpulan, pengelolaan, pembukuan dan penyajian serta pemeliharaan data fisik dan data yuridis, dalam bentuk peta dan daftar, mengenai bidang-bidang dan satuan- satuan rumah susun termasuk pemberian surat tanda bukti haknya bagi 32 Pasal 1 angka 7 Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. 33 Sekarayuaulia.wordpress.com20130912etika-pembagian-saham-dan-hak-kepemilikan, di akses 20 Maret 2014, pukul 18.20 wib. 34 Badrulzaman, Mariam Darus, Mencari Sistem Hukum Benda Nasional, Bandung: Alumni, 2010, hal. 35. Universitas Sumatera Utara 24 bidang-bidang tanah yang sudah ada haknya dan satuan-satuan rumah susun serta hak-hak tertentu yang membebaninya. 35 8. Data fisik adalah keterangan mengenai letak, batas dan bidang tanah dan satuan rumah susun yang didaftar, termasuk keterangan mengenai adanya bangunan atas bagian bangunan di atasnya. 36 9. Data yuridis adalah keterangan mengenai status bidang tanah dan satuan rumah susun yang di daftar, pemegang haknya dan pihak lain serta beban- beban lain yang membebaninya. 37

G. Metode Penelitian 1.

Sifat dan Jenis Penelitian Sifat penelitian tesis yang digunakan adalah penelitian deskriftif analitis, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan dan menganalisis data yang diperoleh secara sistematis, faktual dan akurat tentang Pengakuan Penguasaan Dan Pendudukan Tanah Tanpa Alas Hak Kepemilikan Yang Berakibat Sengketa: Studi Kasus Putusan MA No. 2511KPDT1995 Tanggal 9 September 1997. Adapun jenis penelitian yang diterapkan adalah dengan yuridis normatif yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara menitikberatkan penelitian pada data sekunder atau data kepustakaan yang relevan dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini. 35 Pasal 1 angka 1 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah. 36 Pasal 1 angka 6 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah. 37 Pasal 1 angka 7 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah. Universitas Sumatera Utara 25 Penelitian hukum normatif ini mengacu kepada norma-norma hukum yang terdapat dalam Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan putusan MA No. 2511KPDT1995 tanggal 9 September 1997 sebagai pijakan normatif yang berawal dari premis umum kemudian berakhir pada suatu kesimpulan khusus. Hal ini dimaksudkan untuk menemukan kebenaran-kebenaran baru secara teoritis dan praktis. 38

2. Sumber Data

Dokumen yang terkait

Penerbitan Sertipikat Hak Milik Yang Berasal Dari Alas Hak Surat Pernyataan Yang Kemudian Dinyatakan Palsu (Studi Kasus MA NO. 1339/K/PDt/2009)

0 33 127

Tinjauan Yuridis Atas Pensertifikatan Tanah yang Berasal dari Hak Ulayat (Studi Kasus Putusan MA No. 274/K/PDT/2005)

3 52 113

Analisis Hukum Putusan Pengadilan Agama Yang Memutuskan Sertipikat Hak Milik Atas Tanah Tidak Berkekuatan Hukum (Studi Kasus : Putusan Pengadilan Agama Tebing Tinggi No. 52/Pdt.G/2008/PA-TTD jo. Putusan Pengadilan Tinggi Agama Sumatera Utara No. 145/Pdt.G

3 62 135

PENYELESAIAN SENGKETA TANAH TERKAIT KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH Penyelesaian Sengketa Tanah Terkait Kepemilikan Hak Atas Tanah (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Surakarta No.87/Pdt.G/2011/PN.Ska).

0 6 16

Analisis Terhadap Putusan MA No. 574K/PDT/2012 Tentang Sengketa Kepemilikan Hak Atas Tanah eks. eigendom verponding No. 1493 Terkait Keabsahan Hibah dan Pengalihan Tanah Sengketa.

0 3 2

PELAKSANAAN GUGATAN GANTI KERUGIAN AKIBAT PERBUATAN MELAWAN HUKUM ATAS PENGUASAAN TANAH TANPA HAK (Studi Kasus Putusan Nomor : 13/Pdt.G/2010/PN.Wkb).

0 7 90

ANALISIS YURIDIS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG RI NO.724K/PDT/2009 TENTANG PENGUASAAN TANAH TANPA HAK | SUPRATMAN | Legal Opinion 5942 19779 1 PB

0 0 10

Analisis Kasus Atas Putusan Mahkamah Agung No. 189 Pk Pdt 2009 Tentang Keabsahan Kepemilikan Dan Peralihan Hak Atas Tanah

0 0 15

BAB II TINJAUAN YURIDIS ATAS KEPEMILIKAN DAN PENGUASAAN TANAH ATAU RUMAH (STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO. 2511KPDT1995 TANGGAL 9 SEPSTEMBER 1997) A. Keberadaan Girik Dalam Hukum Tanah Nasional - Pengakuan Penguasaan Dan Pendudukan Tanah Tanpa Alas

0 1 32

Pengakuan Penguasaan Dan Pendudukan Tanah Tanpa Alas Hak Kepemilikan Yang Berakibat Sengketa: Studi Kasus Putusan MA NO. 2511K/PDT/1995 Tanggal 09 September 1997

0 0 27