33
Variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Penerapan metode peta pikiran mind mapping sebagai variabel
bebas. 2. Kemampuan mengarang narasi pada siswa kelas V SDN Wonosari 1
Turi Sleman sebagai variabel terikat.
C. Subyek dan Obyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD N Wonosari 1 Turi Sleman yang berjumlah25 siswa. Objek dalam penelitian ini adalah pelaksanaan
proses dan hasil yang diperoleh dari Penggunaan Metode Peta Pikir Mind Mapping dalam upaya meningkatkan kemampuan mengarang narasi siswa kelas
V SD NWonosari 1 Turi Sleman.
D. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD N Wonosari 1 Turi Sleman yang beralamat di Dusun Ploso Kuning, Kelurahan Bangunkerto, Kecamatan Turi,
Kabupaten Sleman. Pengambilan data dilakukan pada tahun ajaran 20132014 pada bulan Februari sampai Mei 2014, dengan menyesuaikan jam pelajaran
bahasa indonesia di kelas tersebut.
E. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Wonosari 1 Turi Sleman pada siswa kelas V. Letak sekolah yang jauh dari keramaian, memungkinkan terjadinya
proses belajar mengajar yang efektif. Selain itu sekolah ini memiliki lingkungan yang luas berupa halaman yang digunakan sebagi tempat bermain dan upacara,
halaman belakang yang dimanfaatkan sebagai apotik hidup, dan ruangan-ruangan
34
yang cukup luas sebagai kelas, kantin, UKS, perpustakaan, ruang guru, laboratorium TI, Koperasi, ruang penjaga sekolah dan gudang.
Penelitian dilaksanakan di SD tersebut karena peneliti melihat keadaan siswa yang kurang mampu dalam menulis karangan deskripsi yang dapat
diketahui setelah peneliti melakukan wawancara terhadap guru kelas di SD tersebut.
F. Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini, penelitian dilaksanakan dalam beberapa siklus dengan setiap siklusnya terdiri dari perencanaan planning, tindakan action,
pengamatan observation, serta refleksi reflection. Penelitian akan berlanjut ke siklus berikutnya jika dalam siklus sebelumnya belum sesuai dengan indikator
keberhasilan dalam penelitian ini. Siklus akan berakhir jika sudah sesuai dengan indikator keberhasilan.
35
Model dan penjelasan untuk masing-masing tahap siklus adalah sebagai berikut:
Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas Arikunto, 2009 1. Perencanaan Planning
Dalam tahap perencanaan ini, peneliti melaksanakan beberapa kegiatan. a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP sesuai dengan materi
yang diajarkan dan pendekatan yang digunakan. Dalam pembuatan RPP peneliti menentukan titik dan fokus mengenai peningkatan kemampuan
menulis narasi. Perencanaan
SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan Refleksi
Refleksi Pelaksanaan
Pelaksanaan
?
36
b. Menyusun lembar observasi mengenai pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas.
c. Membuat instrumen soal untuk mengukur kemampuan menulis deskripsi siswa setelah dilakukan tindakan. Soal berupa tes yang dilaksanakan di akhir
siklus 2. Pelaksanaan Tindakan Acting
Dalam pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan pre test untuk mengetahui hasil belajar sebelum dilaksanakan tindakan. Dalam pelaksanaan pre
test, siswa mengerjakan soal yang telah disusun oleh peneliti pada tahap sebelumnya tanpa adanya kegiatan belajar mengajar dengan metode yang akan
diterapkan dalam penelitan. Setelah dilaksanakan pre test peneliti melaksanakan tindakan, yaitu
melakukan kegiatan belajar mengajar dengan metode yang telah ditentukan sebelumnya. Kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan acuan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun pada tahap perencanaan.Tindakan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mata pelajaran
tertentu yang diteliti. Setelah melakukan tindakan, peneliti melakukan post test untuk
mengetahui hasil belajar siswa setelah melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan yang telah ditentukan. Post tes dilaksanakan dengan instrumen
soal yang telah dibuat dalam perencanaan.
37
3. Pengamatan Observing Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dengan
mencatat bagaimana proses tindakan, kondisi dan situasi kelas pada saat pelaksanaan tindakan, pengaruh dari tindakandan kendala yang dihadapi dari
pelaksanaan tindakan. Selain itu, dalam pengamatan peneliti harus meneliti isi dari RPP yang telah dibuat apakah memerlukan perbaikan atau tidak agar sesuai
dengan tujuan diadakannya penelitian. 4. Refleksi Reflecting
Refleksi dilakukan setelah peneliti selesai melakukan tindakan.Peneliti mengulas secara kritis reflektif tentang perubahan yang terjadi pada siswa,
suasana kelas dan guru. Pelaksanaan penelitian dalam siklus tersebut meliputi :
1. Desain Penelitian Siklus I a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti menyiapkan perencanaan yang matang untuk mencapai pembelajaran yang diinginkan oleh peneliti. Perencanaan ini dilakukan
dari awal sampai akhir penelitian dengan demikian, hasil dari penelitian ini sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti. Dalam tahap perencanaan ini peneliti
mempersiapkan proses pembelajaran keterampilan menulis narasi menggunakan metode peta pikir mind mapping melalui media kartu cerita dengan langkah-
langkah 1 menyusun rencana pembelajaran yang berhubungan dengan keterampilan menulis narasi menggunakan metode peta pikir mind mapping
melalui media kartu cerita, 2 menyusun instrumen tes dan nontes. Instrumen
38
yang berupa tes menulis narasi beserta penilaiannya. Instrumen nontes yaitu lembar observasi, lembar wawancara, lembar jurnal,dan 3 berkolaborasi dengan
guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia dan teman sejawat tentang kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
b. Tindakan Tindakan yang akan dilakukan harus sesuai dengan perencanaan. Pada
tahap ini guru melakukan tindakan dalam proses pembelajaran. Tindakan yang dilakukan dalam tahap ini terdiri atas pendahuluan, inti, dan penutup.
1 Pendahuluan Pada tahap pendahuluan, peneliti mengkondisikan siswa agar siap untuk
mengikuti pembelajaran keterampilan menulis dengan melakukan tanya jawab, menyiapkan kartu cerita yang berisi gambar yang akan digunakan dalam
pembelajaran, dan menjelaskan tujuan pembelajaran secara umum yaitu keterampilan menulis narasi.
2 Inti Pada tahap inti, peneliti menjelaskan tentang menulis narasi menggunakan
metode peta pikir mind mapping melalui media kartu cerita dan menyajikan contoh kartu cerita yang kemudian dikembangkan subtopik ceritanya secara
bersama-sama guru dan siswa sehingga menjadi karangan narasi. 3 Penutup
Pada tahap penutup, peneliti bersama siswa melaksanakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung. Peneliti membagikan lembar
jurnal kepada siswa untuk diisi mengenai tanggapan, kesan, dan saran siswa
39
terhadap pembelajaran keterampilan menulis narasimenggunakan metode peta pikir mind mapping melalui media kartu cerita. Pada akhir pembelajaran peneliti
bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari hari itu. c. Observasi atau Pengamatan
Pengamatan dilakukan oleh peneliti, dan guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini dapat dilakukan
dengan observasi secara langsung, wawancara, atau menggunakan jurnal. Peneliti mencatat siswa yang aktif, yang meremehkan pembelajaran, yang kurang
memperhatikan, yang bercakap-cakap sendiri dan lain-lain dalam proses pembelajaran menulis. Tahap ini sangat penting dan membutuhkan pengamatan
yang teliti dan sabar demi memberikan masukan pada perbaikan siklus selanjutnya.
d. Refleksi Pada tahap refleksi ini peneliti akan melihat hasil dari tahap tindakan dan
pengamatan pada siklus I. Dari hasil tersebut jika masih banyak siswa yang bersikap negatif terhadap proses pembelajaran atau kekurangan seperti yang
dijelaskan dalam hasil observasi, hal ini dapat dijadikan sebagai bahan perbaikan untuk tindakan pada siklus II. Hasil yang positif dalam siklus I akan
dipertahankan pada siklus II. Dari faktor sikap siswa dalam kegiatan menulis, ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses pembelajaran pada siklus II
misalnya, sikap siswa yang meremehkan kegiatan menulis. Dari hasil evaluasi yang dapat dijadikan refleksi adalah pengungkapan kelebihan dan kekurangan
metode dan media yang digunakan guru dalam proses pembelajaran, 2
40
pengungkapan hasil pengamatan peneliti, 3 pengungkapan tindakan yang telah dilakukan oleh siswa, dan 4 pengungkapan tindakan-tindakan yang dilakukan
oleh peneliti selama proses pembelajaran. Apabila pada siklus I ditemukan kekurangan-kekurangan atau kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa dan
peneliti dalam kegiatan pembelajaran menulis narasi, pada siklus II akan ditindak lanjuti dan dilakukan dengan tindakan untuk memperbaiki.
G. Instrumen Penelitian