16
h. Cermat Karangan yang baik harus cermat dalam memperhatikan masalah-masalah
kecil seperti titik dan koma.Kecermatan juga diperlukan dalam memilih kata dan menyusun kalimat. Dengan kecermatan tersebut karangan akan menjadi semakin
baik dan terhindar dari kekurangan. i.
Obyektif Mengarang adalah megungkapkan sesuatu secara jujur, tidak dimuati
emosi, dan realistis.Pengungkapan harus runtut dan teratur.Selain itu, uraian harus mencerminkan bahwa pengarang benar-benar menguasai dan menghayati
permasalahan yang diuraikan.
6. Teknik Penilaian dalam Menulis
Penilaian assessment adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil
belajar siswa atau ketercapaian kompetensi rangkaian kemampuan siswa Puskur-
Balitbang, 2003 : 12. Sedangkan menurut Udin Syaefudin Sa’ud 2008 : 172 penilaian adalah proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan
informasi tentang perkembangan belajar yang dilakukan oleh siswa. Penilaian sendiri menurut penulis merupakan suatu suatu kegiatan yang
dilakukan untuk mengukur kemampuan seseorang setelah dilakukan tindakan apakah kemampuannya meningkat atau tidak.Dalam kegiatan belajar mengajar
penilaian diperlukan untuk mengetahui apakah pengalaman belajar siswa memiliki pengaruh positif terhadap perkembangan intelekual maupun mental
siswa atau tidak.
17
Dalam kaitannya dengan penilaian kemampuan menulis karangan penilaian harus melibatkan aspek penggunaan tanda baca dan ejaan, penggunaan
diksi dan kosa kata, penataan kalimat, pengembangan paragraf, pengolahan gagasan dan pengembangan model karangan Ahmad Rofi’uddin dan Darmiyati
Zuhdi : 1999 : 262. Penilaian kemampuan menulis untuk mengukur kemampuan menulis dapat dilakukan dengan tes.Tes obyektif dalam menulis karangan
digunakan untuk tingkat ingatan dan pemahaman, sedangkan tes subyektif digunakan untuk tingkat penerapan ke atas.
Teknik penyekoran tes kemampuan menulis karangan yang menggunakan tes subyektif dapak dilakukan secara holistik dan per aspek.Penilaian holistik
dilakukan secara utuh tanpa melihat bagian-bagian karangan tersebut.Teknik penilaian holistic lebih bersifat impresif berdasarkan kesan penilai. Sedangkan
penilaian per aspek dilakukan dengan cara menilai bagian-bagian karangan misalnya penggunaan tanda baca dan ejaan, gaya penulisan, organisasi ide dan
sebagainya. Hasil akhir dari penilaian per aspek merupakan gabungan dari hasil penilaian per aspek.
Tabel penilaian kemampuan menulis karangan narasi secara rinci dapat dilihat dalam tabel, berikut.
18
Tabel 1. Lembar Kriteria Penilaian Karangan Narasi
No Aspek yang dinilai
Kriteria Skor
1. 2.
3 4.
5. Tema
Ide gagasan Diksi
Penggunaan
ejaan huruf kapital, tanda
titik, tanda koma, dan lain-lain
Kerapian
penulisan karangan
Isi sesuai dengan tema Isi cukup berkaitan dengan tema
Isi kurang sesuai dengan tema Isi tidak sesuai dengan tema
Penuangan ide yang kreatif dan padu dengan tema
Penuangan ide yang cukup kreatif dan cukup padu dengan tema
Penuangan ide yang kurang kreatif dan kurang padu dengan tema
Penuangan ide yang tidak kreatif dan tidak padu dengan tema
Pemilihan kata yang baik, tepat, jelas, dan bervariasi
Pemilihan kata yang sudah baik, tepat, jelas, tetapi belum bervariasi
Pemilihan kata yang masih sederhana dan belum bervariasi
Pemilihan kata yang sangat sederhana dan tidak bervariasi
Penggunaan ejaan tepat dan benar sesuai dengan EYD
Penggunaan ejaan cukup tepat sesuai dengan EYD
Penggunaan ejaan kurang tepat dengan EYD Penggunaan ejaan tidak tepat dengan EYD
Rapi, terbaca, dan bersih Rapi, tebaca,tetapi kurang bersih
Kurang rapi, tebaca dan kurang bersih Tidak rapi, kurang tebaca dan tidak bersih
20 15
10 5
20 15
10 5
20 15
10 5
20 15
10 5
20 15
10 5
Jumlah 100
19
B. Tinjauan tentang Karangan Narasi