Lingkup Pergaulan Deskripsi Umum Objek Penelitian 1. Deskripsi Tempat Tinggal Konseli
                                                                                96
BAB IV ANALISIS DATA
A.  Analisis  Proses  Pelaksanaan  Bimbingan  Konseling  Islam  Dalam Meningkatkan Harga Diri Self Esteem Seorang Pemuda Gagal Bercinta
di Desa Balongdowo Candi Sidoarjo
Berdasarkan  penyajian  data  pada  proses  pelaksanaan  Bimbingan Konseling  Islam  Dalam  Meningkatkan  Harga  Diri  Self  Esteem  Seorang
Pemuda  Gagal  Bercinta  di  Desa  Balongdowo  Candi  Sidoarjo.  Konselor berusaha  menciptakan suasana  dan kondisi  yang hangat dan  nyaman, selain
itu  konselor  juga  menentukan  waktu  dan  tempat  untuk  pelaksanaan  diskusi dalam  pelaksanaan  konseling  dengan  menggunakan  pendekatan  REBT
Rasional  Emotif  Behavior  Terapi  hingga  mencapai  kesepakatan  bersama antara konselor dan konseli.
Penentuan  waktu  dapat  mempengaruhi  keefektifitasan  proses konseling.  Sama  halnya  dengan  tempat,  karena  kenyamanan  tempat  bagi
konseli sangat dibutuhkan agar konseli dapat leluasa mengungkapkan semua permasalahan  yang  dialami.  Serta  konselor  membantu  konseli  dalam
memperbaiki  pola  pikir  yang  selalu  mengedepankan  hal-hal  yang  negatif seperti  merendahkan  dirinya  sendiri  maupun  hal-hal  yang  irasional  seperti
merasa dirinya telah dikendalikan oleh sosok lain dari dirinya sendiri. Hai ini sebagai bentuk terapi agar tujuan konseling yakni membuat konseli berubah
dan memperbaiki pola pikirnya dapat tercapai dengan baik.
97
Adapun  proses  analisa  data  dalam  pelaksanaan  proses  konseling  ini yaitu  peneliti  menggunakan  analisis  deskriptif  komparatif  sehingga  peneliti
membandingkan data teori dengan data yang terjadi di lapangan. Berikut ini adalah  perbandingan  antara  data  teori  dan  data  empiris  dalam  proses
pelaksanaan  Bimbingan  Konseling  Islam  Dalam  Meningkatkan  Harga  Diri Self  Esteem  Seorang  Pemuda  Gagal  Bercinta  di  Desa  Balongdowo  Candi
Sidoarjo.
Tabel 1.4 Perbandingan Data Teori dan Data Empiris
No. Data Teori
Data Empiris 1.  Identifikasi masalah:
langkah ini digunakan untuk
mengumpulkan data dari berbagai sumber
yang berfungsi untuk mengenal kasus yang
dialami konseli beserta gejala-gejala
yang nampak pada konseli.
Konselor mengumpulkan data  dari  berbagai  sumber mulai  dari  konseli  sendiri,  ibu  konseli,  dan  juga  teman
konseli.  Dari  hasil  wawancara  dalam  penggalian  data mengenai  masalah  yang  dihadapi  konseli,  konseli
bermasalah karena: a.  Karena  kegagalan  dalam  membina  hubungan  cinta
dengan  lawan  jenis  hingga  tiga  kali  berturut-turut membuat  fikiran  konseli  selalu  terpaku  pada  masa
lalu  dan  menyakini  bahwa  sosok  yang  pernah diinginkannya  berada  pada  orang-orang  yang
ditemuinya. b.  Konseli  menyakini  fikiran  irasionalnya,  seperti
merasakan  kehadiran  sosok-sosok  yang  seakan mengendalikan  dirinya.  Konseli  juga  mempunyai
segi  fikiran  negatif  dan  merendahkan  diri  sendiri. Adanya  kesangsian  bahwa  suatu  hari  nanti  konseli
akan  menikah  serta  menganggap  dirinya  tidak berguna.
c.  Mudah bosan jika bekerja, hal ini berpengaruh pada diri  konseli  dan  keluarga  sehingga  di  dalam
lingkungan  keluarga,  konseli  sering  mendapat teguran  atau  nasehat  dari  kedua  orang  tuanya,
maupun sindiran dari adiknya. Akibat  dari  permasalahan  diatas  konseli  menjadi
seorang  pemuda  yang  sensitif,  ada  fikiran meremehkan dirinya sendiri, merasa dirinya dikendalikan oleh sosok-
sosok  yang  ada  diluar  kendali  dirinya  sendiri,  serta berpandangan  bahwa  setiap  orang  yang  melihatnya
menjadi  benci  atau  tidak  suka.  Dan  juga,  konseli menyangsikan apakah suatu hari nanti bisa menikah.
Selain  itu,  konseli  juga  kurang  bertanggung  jawab
                                            
                