39
B. Pengertian Hubungan Interpersonal
Hubungan interpersonal berdasarkan jumlah individu yang terlibat, dibagi menjadi 2, yaitu hubungan diadik Diadic comunication dan hubungan
kelompok kecil Small group comunication . Hubungan diadik merupakan hubungan atara dua individu. Kebanyakan hubungan kita dengan orang lain
bersifat diadik. William Wilmot mengemukakan beberapa ciri khas hubungan diad, dimana setiap hubungan diad memiliki tujuan khusus, individu dalam
hubungan diad menampilkan wajah yang berbeda dengan ‘wajah’ yang ditampilkannya dalam hubungan diad yang lain, dan pada hubungan diad
berkembang pola komunikasi termasuk pola berbahasa yang unik khas yang akan membedakan hubungan tersebut dengan hubungan diad yang lain.
Sedangkan hubungan kelompok kecil merupakan hubungan antara tiga orang . Hubungan triad ini memiliki ciri lebih kompleks, tingkat keintiman kedekatan
anatar individu lebih rendah, dan keputusan yang diambillebih didasarkan voting atau suara terbanyak.
Hubungan interpersonal berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, dibagi menjadi dua, yaitu hubungan tugas dan hubungan sosial. Hubungan tugas
merupakan sebuah hubungan yang terbentuk karena tujuan menyelesaikan se suatu yang tidak dapat dikerjakan oleh individu sendirian. Misalnya hubungan
antara pasien dengan dokter, hubungan mahasiswa dalam kelompok untuk mengerjakan tugas, dan lainlain
Universitas Sumatera Utara
40 Sedangkan hubungan sosial merupakan hubungan yang tidak terbentuk dengan
tujuan untuk menyelesaikan se suatu .Hubungan ini terbentuk baik secara personal dan sosial . Sebagai contoh adalah hubungan dua sahabat dekat,
hubungan dua orang kenalan saat maka n siang dan sebagianya. Hubungan interpersonal berdasarkan jangka waktu juga dibagi menjadi
dua, yaitu hubungan jangka pendek dan hubungan jangka panjang. Hubungan jangka pendek merupakan hubungan yang hanya berlangsung sebentar. Misalnya
hubungan antara dua orang yang saling menyapa ketika bertemu di jalan.Sedangkan hubungan jangka panjang berlangsung dalam waktu yang
lama. Semakin lama suatu hubungan semakin banyak investasi yang ditanam di dalam nya misalnya berupa emosi atau perasaaan, materi, waktu, komitmen
dan sebagainya . Dan karena investasi yang ditanam itu banyak maka semakin besar usaha
kita untuk mempertahankannya. Selain ketiga jenis hubungan interpersonal yang sudah dijelaskan di atas, masih terdapat satu lagi jenis hubungan interpersonal
yang didasarkan atas tingkat ke dalam an atau keintiman, yaitu hubungan biasa dan hubungan akrab atau intim.Hubungan biasa merupakan hubungan
yang sama sekali tidak dalam atau impersonal atau ritual. Sedangkan hubungan akrab atau intim ditandai dengan penyingkapan diri self-disclosure.
Universitas Sumatera Utara
41 Makin intim suatu hubungan, makin besar kemungkinan terjadinya
penyingkapan diri tentang hal-hal yang sifatnya pribadi.Hubungan intim terkait dengan jangka waktu, dimana keintiman akan tumbuh padajangka panjang.
Karena itu hubungan intim akan cenderung dipertahankan karenainvestasi yang ditanamkan individu di dalam nya dalam jangka waktu yang lama telahbanyak.
Hubungan ini bersifat personal dan terbebas dari hal-hal yang ritual. 1.
Faktor yang mempengaruhi Hubungan Interpersonal
Adapun faktor-faktor yang akan mempengaruhi pada hubungan interpersonal adalah :
a.
Komunikasi efektif
Komunikasi interpersonal dinyatakan efektif bila pertemuan antara pemangku kepentingan terbangun dalam situasi komunikatif—interaktif dan
menyenangkan. Efektivitas komunikasi sangat ditentukan oleh validitas informasi yang disampaikan dan keterlibatan dalam memformulasikan ide atau gagasan
secara bersama.
Universitas Sumatera Utara
42 b.
Ekspresi wajah
Ekspresi wajah menimbulkan kesan dan persepsi yang sangat menentukan penerimaan individu atau kelompok. Senyuman yang dilontarkan akan
menunjukkan ungkapan bahagia, mata melotot sebagai kemarahan dan seterusnya. Wajah telah lama menjadi sumber informasi dalam komunikasi
interpersonal. Wajah merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam menyampaikan makna dalam beberapa detik raut wajah akan menentukan dan
menggerakkan keputusan yang diambil. Kepekaan menangkap emosi wajah sangat menentukan kecermatan tindakan yang akan diambil.
c. Kepribadian
Kepribadian sangat menentukan bentuk hubungan yang akan terjalin. Kepribadian mengekspresikan pengalaman subjektif seperti kebiasaan, karakter
dan perilaku. Faktor kepribadian lebih mengarah pada bagaimana tanggapan dan respon yang akan diberikan sehingga terjadi hubungan. Tindakan dan tanggapan
terhadap pesan sangat tergantung pada pola hubungan pribadi dan karakteritik atau sifat yang dibawanya.
d. Stereotyping
Stereotyping merupakan cara yang banyak ditemukan dalam menilai orang lain yang diterapkan pada katagorisasi tertentu. Cara pandang ini kebanyakan
menimbulkan prasangka dan gesekan yang cukup kuat, terutama pada saat pihak-pihak yang berkonflik sulit membuka jalan untuk melakukan perbaikan.
Universitas Sumatera Utara
43 e.
Kesamaan karakter personal
Manusia selalu berusaha mencapai konsistensi dalam sikap dan perilakunya atau kita cenderung menyukai orang lain, kita ingin mereka memilih sikap
yang sama dengan kita, dan jika menyukai orang , kita ingin memilih sikap mereka yang sama. orang - orang yang memiliki kesamaan dalam nilai-nilai,
norma, aturan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tingkat sosial ekonomi, budaya, agama, ideologis, cenderung saling menyukai dan menerima keberadaan masing-
masing. f.
Daya tarik
dalam hukum daya tarik dapat dijelaskan bahwa cara pandang orang lain terhadap diri individu akan dibentuk melalui cara berfikir, bahasa dan tindakan
yang khas. orang pintar, pandai bergaul, ganteng atau cantik akan cenderung ditanggapi dan dinilai dengan cara yang menyenangkan dan dianggap memiliki
sifat yang baik. g.
Ganjaran
Sese orang lebih menyenangi orang lain yang memberi penghargaan atau ganjaran berupa pujian, bantuan, dorongan moral. Kita akan menyukai orang
yang menyukai dan memuji kita.
Universitas Sumatera Utara
44 h.
Kompetensi
Setiap orang memiliki kecenderungan atau tertarik kepada orang lain karena prestasi atau kemampuan yang ditunjukkannya. Masyarakat akan
cenderung menanggapi informasi dan pesan dari orang berpengalaman, ahli dan profesional serta mampu memberikan kontribusi secara intelektual, sikap dan
mampu memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi. dalam situasi krisis, para pihak yang berkonflik membutuhkan bantuan teknis dan bimbingan
dari individu yang dipercaya dan mampu menumbuhkan kerjasama untuk mendorong penyelesaian.
2. Fungsi dan Pengaruh Hubungan Interpersonal Terhadap Motivasi Kerja
Staff dan Pegawai Bagian TITBMR di PT. Perkebunan Nusantara III
Berbicara mengenai hubungan interpersonal berarti berbicara mengenai kegunaan hubungan interpersonal di dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan oleh perusahaan atau pun organisasi pada bidang masing- masing. Hubungan interpersonal sangat potensial untuk menjalankan fungsi
instrumental sebagai alat untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain, karena kita dapat menggunakan kelima alat indera kita untuk mempertinggi
daya bujuk pesan yang kita komunikasikan kepada komunikan kita.
Universitas Sumatera Utara
45 Sebagai komunikasi yang paling lengkap dan paling sempurna, hubungan
interpersonal berperan penting hingga kapanpun, selama manusia masih mempunyai emosi. Kenyataannya komunikasi tatap-muka ini membuat
manusia merasa lebih akrab dengan sesamanya, berbeda dengan komunikasi lewat media massa seperti surat kabar, televisi, atau pun lewat
teknologi tercanggih. Dibandingkan dengan bentuk komunikasi lainnya, hubungan
interpersonal dinilai paling ampuh dalam kegiatan mengubah sikap, kepercayaan, opini, dan perilaku komunikan. Alasannya yaitu komunikasi
interpersoanal umumnya berlangsung secar tatap muka face to face . Komunikator dan komunikan saling bertatap muka, maka terjadilah kontak
pribadi personal contact yang menimbulkan keterbukaan antara komunikan dan komunikator. Ketika komunikator menyampaikan pesan
kepada komunikan, umpan balik akan terjadi secara seketika immediate feedback
. Komunikator akan mengetahui pesan tersampaikan secara baik atau tidak ketika melihat tanggapan komunikan terhadap pesan yang
disampaikan melalui ekspresi wajah dan gaya bahasa apabila umpan baliknya positif artinya tanggapan dari komunikan tersebut menyenangkan untuk
komunikator dan komunikator akan mempertahankan gaya komunikasi yang sudah terbangun, sebaliknya jika tangggapan negatif dari komunikan maka
Universitas Sumatera Utara
46 komunikator harus merubah gaya komunikasi agar kedepannya dapat
berkomunikasi yang jauh lebih baik.Oleh karena itu, keampuhan dalam mengubah sikap, kepercayaan, opini dan perilaku komunikan maka bentuk
hubungan interpersonal sering dipergunakan umtuk melancarkan komunikasi persuasif persuasive communication yakni suatu teknik komunikasi
secara psikologis manusiawi yang sifatnya halus, luwes berupa ajakan, bujukan atau rayuan. Tetapi komunikasi persuasif interpersonal hanya
digunakan pada komunikan yang potensial, dalam artian tokoh yang mempunyai jajaran dengan pengikutnya atau anak buahnya dalam jumlah
yang sangat banyak, sehingga apabila tokoh tersebut berhasil diubah sikapnya atau idiologinya maka seluruh jajarannya akan mengikutinya.
Sementara menurut Hafied Cangara mengemukakan fungsi hubungan interpersonal adalah sebagai berikut :
a. Berusaha menghubungkan insani human relation . b. Menghindari dan mengatasi konflik pribadi.
c. Mengurangi ketidakpasian se suatu . d. Berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain.
Universitas Sumatera Utara
47 Sedangkan fungsi hubungan interpersonal terhadap bagian TITBMR pada
PT. Perkebunan Nusantara III adalah : a. Membangun danmemelihara suatu hubungan yang harmonis antara staff
dan pegawai untuk meningkatkan motivasi kerja. b. Terciptanya komunikasi antara semua pihak.
c. menambah pengetahuan antar pribadi dan rasa saling menghargai satu sama lain kekeluargaan .
Dari beberapa fungsi hubungan interpersonal diatas maka dapat disimpulkan bahwa fungsi umum hubungan interpersonal adalah menumbuhkan dan
mengembangkan hubungan yang baik antara lembaga atau organisasi dengan publiknya. Baik itu intern maupun ekstern dalam rangka menanamkan
pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi staff dan pegawai dalam upaya menciptakan hubungan interpersonal yang baik sehingga menciptakan
motivasi kerja yang baik dalam kinerjanya dan menciptakan opini-opini yang berbeda namun dikomunikasikan dengan baik sehingga menguntungkan
organisasi. Kinerja pegawai merupakan cara kerja atau kemampuan sese orang pegawai dalam mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaannya dengan baik
sesuai sengan standart yang ditetapkan oleh organisasi.
Universitas Sumatera Utara
48 Pengaruh hubungan dan informasi yang baik dalam meningkatkan efisiensi
kerja pada bagian TITBMR pada PT. Perkebunan Nusantara III adalah staff dan pegawai dapat bekerja dan melaksanakan tgasnya dengan sungguh-sungguh dan
saling bekerja sama untuk menciptakan hasil kinerja yang terbaik, sehingga mereka dapat melaksanakan tugasnya maisng-masing dengan job description
yang diterapkan pada bagian tersebut.para pegawai juga dapat mengetahui batasan-batasan tugas, tanggung jawab dan wewenang dari masing-masing
bagian. Kesimpulannya adalah bahwa dengan kerja sama degan hubungan yang
baik dari semua pihak dapat menciptakan pelayanan dan indormasi yang efektif, sehingga efisiensi kerja dapat tercapai dan berjalan dengan baik guna
mewujudkan tujuan dan progra organisasi yang diharapkan.
Universitas Sumatera Utara
49
C. Pengertian Budaya Organisasi