Pengertian Motivasi Kerja PROFIL PERUSAHAAN PTPN III MEDAN

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Motivasi Kerja

Istilah motivasi motivation berasal dariperkataan bahasa latin, yakni Movere , yang berarti “menggerakkan”. Rumusan lain tentang motivasi diungkapkan oleh Robbins dan Coulter dalam buku berjudul “motivasi pemotivasian dalam manajemen” karangan winardi 2001 : 1 yaitu “kesediaan untuk melaksanakan upaya yang tinggi, untuk mencapai tujuan- tujuan keorganisasian, yang dikondisi oleh kemampuan upaya demikian, untuk memenuhi kebutuhan individual tertentu. Menurut Winardi, motivasi merupakan hasil sejumlahproses yang bersifatinternal atau eksternalbagi se orang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap entutiasme dan persistensi dalam hal melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu. Sedangkanmotivasikerjaadalah suatu kekuatanpotensial yang ada dalam dirise orang manusia, yang dapatdikembangkannya sendiri atau dikembangkan olehsejumlahkekuatanluar yang pada intinya berkisar sekitar imbalan moneter dan nonmoneter, yang dapatmempengaruhihasilkinerjannya secara positif atau secara negatif, hal mana tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi orang . 29 Universitas Sumatera Utara 30 Mengingat bahwa motivasi berkaitan erat dengan perilaku, maka dapat dikatakan bahwa terdapat macam-macam faktor yang berbeda-beda, yang mempengaruhinya, diantaranya dapat disebut misalnya kebutuhan individu dan sikap manajemen. Daripengertian-pengertianmotivasi diatas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu keadaan atau kondisi yang mendorong, merangsang atau menggerakkan sese orang untuk melakukanse suatu atau kegiatan yang dilakukannyasehingga ia dapat mencapai tujuannya. Menurut As’ad 2002 : 45 motivasi kerja didefinisikan sebagai se suatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Oleh sebabitu, motivasi biasa disebut sebagai pendorong atau semangat kerja. Sedangkan menurut Robbins dalam Winardi 2001 : 1 , motivasi didefinisikan sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan-tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi se suatu kebutuhan individu. Sementara motivasi umum bersangkutan sengan upaya kearah setiap tujuan yang fokusnya dipersempit terhadap tujuan organisasi. Ketiga unsur kunci dalam definisi ini adalah upaya, tujuan, dankebutuhan. Pada hakikatnya saat karyawan bekerja mereka membawa serta keinginan, kebutuhan, pengalaman masa lalu yang membentuk harapan kerja mereka. Adanya motivasi terutama motivasi untuk berprestasi akan mendorong sese orang mengembangkan pengetahuan dan kemampuannya demimen capai Universitas Sumatera Utara 31 prestasikerja yang lebih baik. Biasanya sese orang yang memiliki motivasi kuat akan mempunyai tanggung jawab untuk menghasilkan prestasi yang lebih baik. Menurut Trisnaningsih 2003 : 14 dengan adanya motivasikerja, diharapkansetiap individumau bekerja kerasdan antusias untuk mencapai kinerja yang tinggi. Dari pengertian-pengertian motivasi kerja diatas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja merupakan sebagai se suatu yang menimbulkan semangat kerja dan menjadi landasan sese orang dalam melakukan suatu pekerjaan. Terciptanya motivasi kerja juga sangat dipengaruhi oleh motivasi karyawan. Dimana motivasi setiap indivisual karyawanlah yang mendorong terciptanya motivasi kerja yang baik. Setiap tindakan yang dilakukan oleh se orang manusia pasti memiliki se suatu faktor yang mendorong perbuatantersebut.Motivasi atau dorongan untuk bekerja inisangatpentingbagi tinggirendahnyaproduktivitas perusahaan.Tanpaadanyamotivasi dariparakaryawan atau pekerja untuk bekerja sama bagi kepentingan perusahaan maka tujuan yang telah ditetapkan akan tercapai. Sebaliknya apabilaterdapatmotivasi yang besardariparakaryawan maka hal tersebutmerupakan suatu jaminanataskeberhasilanperusahaan dalam mencapai tujuannya. Universitas Sumatera Utara 32 Motivasi atau dorongan kepada karyawan untuk bersedia bekerja bersama demi tercapainya tujuan bersama ini terdapat dua macam, yaitu : a. Motivasi finansial, yaitu dorongan yang dilakukan dengan memberikan imbalan finansial kepada karyawan. Imbalan tersebut sering disebut insentif. b. Motivasi nonfinansial, yaitu dorongan yang diwujudkan tidak dalam bentuk finansialuang, akan tetapi berupa hal-hal seperti pujian, penghargaan, pendekatan manusia dan lain sebagainya. Dari pengertian-pengertian motivasi karyawan diatas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi karyawan merupakan sebagai se suatu yang mendorong karyawan untuk melakukan se suatu yang berguna bagiperusahaan atau organisasi. Motivasi sebagai se suatu yang dirasakan sangat penting, hal ini disebabkan karena beberapa alasan : 1. Motivasi sebagai suatu yang penting ImportantSubject 2. Motivasi sebagaise suatu yang sulit PuzzlingSubject Menurut Mitchell dalam Winardi, 2000 : 13 tujuand ari motivasi adalah memprediksi perilaku perlu ditekankan perbedaan-perbedaan antara motivasi, perilakudankinerja. Motivasilah penyebab perilaku, andai kata perilaku tersebut efektif, maka akibatnya adalah berupa kinerja tinggi serta dapat mempengaruhi hasil kinerjanya secara positif atau secara negatif, hal mana tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapai orang yang bersangkutan. Universitas Sumatera Utara 33 1. Faktor-faktor motivasikerja Sihotang 2007 : 245 berpendapat bahwa motivasikerjamelibatkan dua faktor :

a. Faktor-faktorindividual :

a. Kebutuhan-kebutuhan b. Tujuan-tujuan orang c. Sikap-sikap b. Faktor-faktororganisasi : a. Pembayarangajiupah b. Keselamatan kesehatan kerja c. Para mandor supervisi d. Para pengawas fungsional yang merupakan pekerjaan yang sulit dalam memotivasi sumber daya manusia adalah menggabungkan faktor individu dengan faktor organisasi setiap pekerja yang sangat beraneka ragam, karena motivasi sese orang itu dipengaruhi oleh dasar pendidikannya dan kebutuhan-kebutuhannya Universitas Sumatera Utara 34 2. Teori motivasi a. Teori motivasi dari Abraham Maslow Salah satu teori motivasi yang paling banyak diacu adalah teori Hirarki Kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow. Maslow memandang kebutuhan manusia berdasarkan suatu hirarki kebutuhan dari kebutuhan yang paling rendah hingga kebutuhan yang paling tinggi. Model Maslow dalam Robbins, 2001 : 167 Ini sering disebut dengan model hierarki kebutuhan.Karena men yang kutkebutuhanmanusia, maka teori ini digunakan untuk menunjukkan kebutuhan sese orang yang harusdipenuhiagar individutersebut termotivasi untuk kerja. Kebutuhan manusia dibagi menjadi lima tingkatan hierarchy pyramid, yaitu : a. Phycologicalneeds, yaitu kebutuhan fisik sepertipangan, sandang, dan papan. b. Securityneeds, yaitu kebutuhankeamananjiwa, raga, dan harta benda milik. jika dikaitkan dengan kerja maka kebutuhanakankeamanan sewaktu bekerja , perasaanaman yang menyangkut masa depan karyawan. c. Socialneeds atau kebutuhansosial untuk memilikikeluarga dan sanak saudara, rasa dihormati, status sosial, harga diri, dan kebutuhan pendidikan dan agama. Universitas Sumatera Utara 35 d. Esteemneeds, yaitu kebutuhanprestisedanpercayadiri dengan berbagai titel dan gelar-gelar kehormatan. e. Selfactualizationneeds, yaitu suatu kebutuhanaktualisasi diri sebagai bukti kesuksesan sese orang dalam berkarya. Apabilase orang karyawandapat memenuhikelimatingkatan kebutuhannya secara serentak dan harmonis melalui imbalan kerja yang diperolehnya dari organisasi tempat dia mengabdi, maka dapat diperkirakan akan sangat memotivasi orang bekerja giat, tanpa diperintah orang lain. Kesimpulan yang dapatditarikdariteori ini adalah untuk memotivasi orang bekerja giat sesuai keinginan kita, sebaiknya kita memenuhi kebutuhan-kebutuhansesuai dengan harapannya. Namun kelemahan dari teori ini adalah bahwa kebutuhan manusiaitu tidaklah berjenjang dan hierarkis, tetapi kebutuhan itu perlu dipenuhi secara simultan pada tingkat intensitas tertentu, dengan menentukan apa yang harus dipenuhi lebih dahulu. Universitas Sumatera Utara 36 b. TeoriMotivasidari Frederick Herzberg Teori ini berhubungan langsung dengan kepuasan kerja. Hal ini dikarenakan, berdasarkan studinya tentang hubungan antara sikap– sikap kerja dan kinerja kerja Herzberg menyatakan, bahwa motivasimerupakan sebuah dampak langsung dari kepuasankerja. Teori ini meneliti tentang dua kondisi yang mempengaruhi sese orang di dalam pekerjaannya, yaitu : 1. Kondisi pertama adalah faktor motivator yang meliputi : a. Keberhasilan pekerjaan kerja : hal ini menggambarkan suatu prestasi kerja. b. Pengakuan recognition : adanya harapan akan sesuatu pengakuan dari luar akanhal yang dikerjakan. c. Pekerjaan itu sendiri : berhubungan dengan bagaimana kondisi pekerjaan tersebut. d. Tanggung jawab : suatu komitmen akan suatu pekerjaan. e. Pengembangan advancement : berhubungan dengan keinginan yang ingin dicapai untuk kedepannya. Universitas Sumatera Utara 37 2. Kondisi kedua adalah hygiene. Faktor-faktor hygiene yang justru menimbulkan rasa tidak puas pada parapekerja adalah : a. Kebijaksanaan administrasi perusahaan. b. Supervisi yang sangat ketat. c. Hubungan antar pribadi. d. Kondisi kerja. e. Gaji dan upah. c. Teori X dan Ydari Mc. Gregor. Teoriinididasarkanpada asumsi-asumsi bahwa manusia secara jelasdantegasdapatdibedakan atas manusia penganut teori X dan penganut teoriY. Pada asumsi teori X menandai kondisi dengan hal-hal seperti karyawan rata-rata malas bekerja, karyawan tidak berambisi untuk mencapai prestasi yang optimal dan selalu menghindar daritanggungjawab, karyawan lebih suka dibimbing, diperintah dan diawasi, karyawan lebih mementingkan dirinya sendiri. Sedangkan pada asumsi teori Y menggambarkan suatu kondisi seperti karyawan rata-rata rajin bekerja . Pekerjaan tidak perlu dan dipaksakan, bahkan banyak karyawan tidak betah karena tidak ada yang dikerjakan, dapat memikul tanggung jawab, berambisi untuk maju dalam mencapaiprestasi, karyawan berusaha untuk mencapai sasaran organisasi . Universitas Sumatera Utara 38 dalam hal ini motivasi dan kemampuan karyawan merupakan salah satu aspek atau faktor yang dapat meningkatkan sinergik synergistic effect. maka pembinaan terhadapsumber daya manusiatidakpadapenyelenggaraan latihan training saja, tetapi juga didukung dengan pengembangan atau pembinaan selanjutnya development yang dapat berpengaruh terhadap perilaku setiap individu yang telah termotivasi. Universitas Sumatera Utara 39

B. Pengertian Hubungan Interpersonal