penggunaannya untuk diolah menjadi aneka resep makanan yang bervariasi Purnawijayanti, 2009.
Bahan baku mi berasal dari gandum yang telah digiling. Sesungguhnya seni menggiling gandum ini telah berkembang terlebih dahulu di Timur Tengah,
seperti Mesir dan Persia. Produknya berupa lembaran tipis yang menyerupai mi. Pembuatan produk tersebut dilakukan secara manual. Pada tahun 700-an, sejarah
mencatat terciptanya mesin mi yang digerakkan oleh alat mekanik Suyanti, 2008.
2.1.2 Jenis-jenis Mi
Di pasaran saat ini dikenal ada beberapa jenis mi, yaitu mi mentah mi pangsit, mi basah, mi kering, dan mi instan. Mi kering dan mi instan merupakan
mi yang kering dengan kadar air yang rendah sehingga lebih awet dibandingkan dengan mi mentah atau mi basah Widyaningsih dan Murtini, 2006.
Pengelompokkan lain jenis mi, yaitu mi segar, mi basah, mi kering, dan mi instan. Sebenarnya, prinsip cara pembuatan mi sama hanya sentuhan akhirnya
yang berbeda Suyanti, 2008. a.
Mi segar Mi segar atau mi mentah adalah mi yang tidak mengalami pengolahan
lanjutan, baik itu direbus, dikukus, atau digoreng. Mi segar mengandung air sangat tinggi, yaitu sekitar 35. Mi segar biasanya dijual dengan taburan tepung
terigu agar tidak saling menempel. Mi jenis ini hanya bisa bertahan satu hari
Universitas Sumatera Utara
karena kandungan airnya sangat tinggi. Mi segar biasanya digunakan sebagai bahan baku mi ayam Sutomo, 2008.
b. Mi basah
Mi basah adalah mi yang dijual dalam keadaan basah. Tekstur mi yang basah disebabkan karena air perebusan. Jadi setelah dibentuk atau dicetak dengan
cetakan, mi direbus, didinginkan, dikemas, dan dipasarkan. Contoh dari mi basah adalah mi kuning atau mi bakso. Kandungan air mi basah sekitar 52 sehingga
cepat rusak dan hanya bertahan 40 jam Sutomo, 2008. c.
Mi kering Mi kering adalah produk makanan kering yang dibuat dari tepung terigu,
dengan penambahan bahan makanan lain dan bahan tambahan makanan yang diizinkan, berbentuk khas mi SNI, 1996.
Mi dikeringkan hingga kadar airnya mencapai 8-10. Pengeringan dapat dilakukan dengan penjemuran atau penggunaan alat pengering. Daya simpan mi
jenis ini lebih lama Suyanti, 2008. Sesuai namanya, mi kering dijual dalam keadaan kering. Kadar airnya
rendah sehingga dapat disimpan dalam jangka waktu lama, ± 6 bulan dalam pengemas yang kedap dan rapat. Mi kering dalam pembuatannya dapat pula
ditambahkan telur sehingga menghasilkan mi telur kering. Sebelum digunakan, mi kering harus direbus dengan air panas yang dicampur sedikit minyak agar mi tidak
melekat satu sama lain. Setelah mi mengembang dan lunak kemudian diangkat dan ditiriskan Purnawijayanti, 2009.
Universitas Sumatera Utara
d. Mi instan
Jenis mi ini praktis karena cukup menyeduh dengan air panas, mi siap dihidangkan. Pengeringan mi instan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
penggorengan dan pengeringan dengan udara panas Suyanti, 2008. Mi instan, merupakan jenis mi yang populer di antara jenis mi lainnya.
Selain praktis, mi instan juga tahan disimpan lama karena kandungan airnya hanya 5-8. Proses pembuatannya, setelah mi dibentuk, mi instan biasanya
dikeringkan dengan cara digoreng atau dipanaskan. Jadi mi sebenarnya sudah matang, maka hanya dengan merebus air sekitar 4 menit sampai mendidih, mi
instan sudah matang dan bisa dimakan Sutomo, 2008.
2.1.3 Bahan Baku dalam Pembuatan Mi