26
D. Alasan-alasan Dlakukan Merger Vertikal
Pada umumnya dasar pertimbanan perusahaan melakukan merger baik merger vertikal didasarkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1. Perluasan Pangsa Pasar
Banyak cara yang dapat dilakukan perusahan untuk bisa memperluas pangsa pasar bagi produk yang dihasilkannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan
perusahaan dalam hal ini adalah dengan cara marger.keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan adalahbahwa nantunya perusahaan bisa menjadi lebih besar
sehingga mampu bersaing dengan para pesaing lainnya dan dapat juga memperluas pansa pasar bagi produk yang mereka hasilkan.
Namun perlu juga diwaspadai jika pelaksanaan merger yang didasari atas pertimbangan supaya dapat memperluas pangsa pasar justru dilakukan oleh
perusahaan yang memang sudah besar khusunya dalam kapasitas modal dan pemasaran karena nantinya penguasaan pasar bisa terkonsentrasi pasa satu
perusahaan saja. Bagi pertumbuhan ekonomi secara makro, merger pada gilirannya bisa
berpenagruh pula pada peningkatan dan efisien nasional, dan menaikkan tingkat pertumbuhan ekonomi nasional dengan terbentuknya perusahaan-perusahaan besar
yang merupakan hasil merger yang memiliki kemampuan untuk melakukan investasi dan ekspansi usaha. Disamping itu dapat meningkatkan cadangan devisa nasional
melalui terbentuknya perusahaann-perusahaan benar yang merupakan hasil merger yang mampu menghasilkan produk-produk yangdapat bersaing di pasar domestik
27
maupun dipasar internasional. Pada akhirnya kesemuaan itu akan mempercepat laju pertumbuhan ekonomi juga memperkuat struktur perekonomian nasional.
Memang tidak sepenuhnya benar bahwa merger dipastikan bisa memberikan sumbangan positif bagi pertumbuhan ekonomi secara makro karena sering kali
merger dimanfaatkan untuk mendorong terciptanya situasi pasar yang monopolistis melalui penguasaan pasar secara dominan oleh satu perusahaan saja. Agar merger
dapat diarahkan sebagai faktor yang postif bagi perekonomian makro, perlu adanya batasan-batasan yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan melalui peraturan
perundang-undangan. Peraturan perundang-undangan dalam hal ini adalah Undang- undang Nomor 5 Than 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan
Usaha idak Sehat beserta Peraturan Pemerintah yang merupakan perwujudan pengejewantahan ketentuan pelaksanaan merger dalam UU No. 5 Tahun 1999.
2. Peningkatan Efisien Perusahaan
Pada umunya perusahaan yang melakukan merger akan selalu mengatakan kepada masyarakat bahwa alaan utama yang menjadi pertimbangan merger tersebut
adalah untuk meningkatkan efisien. Dengan adanya efisien maka harga produk bisa diturunkan dan kualitas pelayanan ataupun kualitas produksi dapat ditingkatkan.
Efisien perusahaan khususnya efisien produk dapat ditemppuh melalui merger. Efisien produksi dibuktikan dengan adanya penurunan biaya produksi
barang dengan biaya serendah mungkin atau dengan biaya yang sama akan dapat dihasilkan diproduksi barang sebanyak mungkin.
28
Merger dalam hal ini merupakan salah satu supaya untuk menciptakan sinergi baru bagi perusahaan untuk mencapai skala ekonomi secara efisien. Skala ekonomi
adalah duatu keadan dimana hasil produksi bertambah dua kali lipat namun total biaya bertambah tidak sampai dua kali lipat.
Pada akhirnya dengan semakin efisien proses produksi secara keseluruhan maka biaya produksi semakin murah sehingga jumlah barang produksi dapat
ditingkatkan dan harga dapat diturunkan.
3. Peningkatan Daya Saing Perusahaan
Telah disebutkan bahwa dengan merger suatu perusahaan dapat meningkatkan efisiennya. Hal ini sudah pasti dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan
untuk meningkatkan daya saing. Contohnya Perusahaan A dengan modal sebesar Rp. 100.000.000 seratus
juta dan Perusahaann B dengan modal yang sama, sama-sama bergerak dibidang produksi minyak goring dengan pangsa pasar masing-masing sebesar 30. Dengan
Perusahaan B Merger Perusahaan A bisa dipastikan kemampuan Perusahaan A menjadi bertambah baik dari segi modal maupun pangsa pasar. Bertambahnya
kemampuan perusahaan A setelah merger khusunya dari segi modal memberikan keuntungan bagi perusahaan A untuk dapat meningkatkan daya saing terutama
dipasar Internasional karena Perusahaan A akan mampu menembus kepasar Internasional untuk barang yang diprosuksinya melalui pengingkatan mutu barang
yang dihasilkan dengan modal yang dimilikinya setelah terjasi merger.
29
4. Memaksimalkan Sumber Daya Perusahaan
Kemampuan sumber daya yang ada di masing-masing perusahaan bisa ditingkatkan manfaatnya secara lebih maksimal dengan cara kedua perusahaan
melakukan merger. Contohnya Perusahaan A memiliki kemampuan yang bagus dibidang tenaga
kerja yang cukup terampil dan cetakan tetapi lemah dibidang pemasaran, sedangkan diPerusahaan B memiliki pemasaran yang bagus namun lemah dibidang tenaga kerja.
Melalui merger kemampuan sumber saya perusahaan A sebagai perusahaan yang menerima
penggabungan bisa
lebih memaksimalkan
meningkatkan kemampuannyadengan pemanfaatan sumber daya yang dimilikinya secara lebih
maksimal.
5. Diversifikasi Usaha
Tidak mudah bagi perusahaan untuk melakukan perluasan usaha melalui divertifikasi usaha karena diperlukan modal yang cukup besar. Salah satu upaya yang
dapat ditempuh perusahaan melalui hal ini adalah dengan cara merger. Merger bisa merupakan langkah strategis bagi perusahaan yang iging melakukan divertifikasi
usaha. Contoh Perusahaan A adalah perusahaan yang bergerak dibidang industry
pakaian jadi. Perusahaan B adalah Perusahaan yang bergerak dibidang industry prosuk barang-barang kebutuhan rumah tangga. Dengan perusahaan B Merger ke
perusahaan A maka bidang usaha perusahaan sebagai perusahaan penerima
30
Penggabungan menjadi ke bidang industry produk barang-barang kebutuhan rumah tangga.
Dengan demikian keuntungan atau benetif yang bisa diperoleh perusahaan menjadi bertambah dua kali lipat yaitu keuntungan dari sektor indusri produk pakaian
jadi dan keuntungan dari sector industry peralatan rumah tangga. Hal itu pun memungkinkan perusahaan A untuk tetap dapat menjaga stabilitas pendapatannya.
6. Sarana Alih Teknologi
Merger bisa merupakan salah satu langkah strategi bagi perusahaan dalam menimbulkan pengalaman serta mempelajari teknologi canggih dari perusahaan lain.
Merger dapat menjadi sarana pengalihan teknologi dari perusahaan canggih kepada perusahaan lainnya khususnya perusahaan kecil yang tidak mempunyai kemampuan
dalam penggunaan maupun pengembangan teknologi canggih tersebut.
7. Pengembangan Inovasi Baru
Dengan dilakukannya merger perusahaan menjadi besar sehingga riset dan pengambangan dapat dilakukan secara canggih. Hal tersebut dapat mendorong
timbulny inovasi baru dalam mengahasilkan produk-paroduk dari perusahaan yang bersangkutan. Akan tetapi apabila perusahaan sudah terlalu besar dan tidak terlalu
besar atau kurang persaingannya dipasar, bisa juga menyebabkan perusahaan tersebut akan tetap mempertahankan prosuk yang sudah ada dengan apa adanya
sehingga mengurangi semangat untuk mendapatkan inovasi baru.
31
8. Alat Investasi
Terutama bagi merger yang memerlukan pembayaran sejumlah dana dari pihak yang menggabungkan diri serta merger seperti itu dapat merupakan alat untuk
investasi bagi perusahaan yang menggabungkan diri tersebut. Apabila perusahaan yang menggabungksn diri tersebut merupakan perusahaan asing atau perusahaan
campuran asing maka investasi itu dapat dipandang sebagai suatu investasu asing dan jika nanti investasi tersebut ditarik kembali divestasi maka diharapkan akan didapa
banyak capital gain dari merger tersebut.
9. Menjamin Pasokan Bahan Baku
Khusunya terhadap merger vertikal yakni merger antara perusahaan hulu dengan hilir maka merger seperti ini dapat menjamin tersedianya bahan baku karena
mempunyai perusahaan pemasok bahan bakunya sendiri.
Disamping adanya alasan dilakukannya merger, merger vertikal ini juga bertujuan antara lain:
1. Tujuan yang bersifat anti parsaingan
Merger kemungkinan dilakukan untuk tujuan mencapai monopoli, maupun memperkuat oligopoli. Oligopoly adalah keadaan pasar dengan prosedur pembekal
barang hanya berjumlah sedikit sehingga mereka dapat mempengaruhi harga pasar atau sedikit penjual dan banyak pembeli.
32
2. Untuk perluasan atau memasuki pasar dengan lebih mudah
Membeli perusahaan sering kali lebih praktis dan lebih ekonomis dibandingkan dengan menderikannya. Efisiensi perusahaan dapat diperoleh melalui
penghematan biaya-biaya pelatihan, peningkatan kualitas dan akses-akses bisnis lainnya.
3. Pengoperasian efisien dan skala ekonomis
Tujuan para pihak melakukan merger mungkin adalah untuk mengurangi sumber-sumber produksi. Beberapa hal yang perlu diungkapkan adalah:
1. Tingkat besaran pabrik yang ekonomi sering kali dapat dicapai melalui merger dalam jangka pendek, tetapi perusahaan yang lebih besar pada masa
yang akan datang, dari hari dari pada jika perusahaan tetap berdiri secara independent.
2. Menyatukan dua perusahaan yang berbeda dapat menghasilkan efisiensi pada pabruk tersebut maupun manajemen tingkat atas.
3. Perusahaan yang besar dengan beragam cara dapat mengumpulkan laba ditahan yang lebih besar yang dapat ditarik dengan demikian devisi-devisi
dari perusahaan tersebut dapat memperoleh modal yang lebih murah dibandingkan apabila perusahaan tersebut harus menjual sahamnya.
4. Pemasaran yang ekonomis juga dapat terjadi meskipun seringkali sulit di identifikasi atau lacak secara meyakinkan.
5. Barang dan jasa yang diperlukan dalam jumlah yang relative besar dapat dibeli dengan unit biaya yang lebih rendah di pasar.
33
4. Keuntungan keuangan tanpa manfaat efisien baru
Merger dapat bermanfaat bagi para pihak tanpa mengurangi penggunaan sumber-sumber produksi. Keuntangan atau efisiensi tersebut dapat diperoleh
melalui pertumbuhan perusahaan, pemanfaatan pemotongan pajak, pemanfaatan modal yang belum digunakan dan penyebaran ressiko.
5. Pencapaian tujuan manajemen
Sering kali manajemen penjualan kehendak untuk menjadi bagian dari perusahaan yang lebih besar, dengan produk yang lebih bervariasi dan mungkin lebih
kuat. 6.
Mengantikan dengan manajemen yang lebih baik Merger mungkin bertujuan untuk memindahkan bisnis ketangan yang lebih
handal. Perusanhaan yang mengambillalih mungkin mencari keuntungan bedar dari pengambilalihan perusahan yang mempunyai manajemen yang tidak efisien
sehingga gagal untuk meraih laba. 7.
Merger dengan maksud untuk bertahan Salah satu tujuan mengapa perusahaan melakukan merger adalah untuk
mempertahankan diri. Pertama, perusahaan tersebut mempunyai kekurangan atau khawatir akan adanya kekurangcukupan skala produksi untuk menjadi efisiensi,
kekurang kebalan terhadap praktek curang yang dilakukan pesaing, atau kurangnya keungulan - keunggulan tertentu. Kedua, perusahaan mungkin
melakukan merger dengan pihak yang berhubungan baik dengan maksud untuk menghindari pengambilalihan oleh pihak yang kurang disukasi. Ketiga, dan ini
34
yang merupakan yang paling umum yaitu kekhawatiran terlampar dari bisnis yang digelutinya.
8. Perhitungan bersih terhadap kemamfaatan masyarakat
Merger mempunyai motivasi. Ada yang untuk memenuhi pihak-pihak yang berkepentingan saja, ada juga untuk memenuhi kepentingan masyarakat.
Pelaksanakan merger terutama merger vertikal juga membawa manfaat yang cukup berarti bagi perusahaan yakni:
1. Manfaat ekonomis karena karate teknologi
Melalui merger vertikal perusahaan dapat menghemat biaya produksi karena pengeluaran untuk jalur produksi dapat ditekan. Misalnya dalam industri baja
lebih menguntungkan untuk menempah baja selagi masih panas. Jadi lebih menguntungkan untuk memiliki pabrik lembar baja dan pabrik penempahan baja
di bawah satu atap dari memproduksi lembar baja disatu pabrik kemudian menempah lembar baja yang telah diingin dipabrik lain.
2. Manfaat karena adanya kepastian kontrak
Sering terjadi perusahaan pemasokan bahan tidak menaati ketentuan dalam kontrak yang telah disepakati antara perusahaan pemasok dengan perusahaan
yang menerima pesokan bahan bakubahan mentah. Sehingga dengar merger vertikal hal ini dapat ditanggulangi dengan lebih efiktif.
35
3. Manfaat ekonomi karena pengurangan biaya transaksi
Terdapat banyak kemungkinan yang tejadi dipasar. Namun tidak mungkin memperkirakan semua kemungkinan yang akan terjadi dan mencantumkannya
dalam kontrak. Untuk mengurangi biaya transaksi yang mungkin timbul dalam situasi tidak pasti seringkali transaksi-transaksi tersebut perlu dilakukan
dibawah satu atap.
E. Persiapan dan Monopoli