Latar Belakang PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP PERSEPSI LABA

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akuntansi dapat dipandang dengan berbagai macam persepsi bagi setiap orang, tergantung dari sudut pandang yang digunakan. Ada yang berpendapat bahwa akuntansi adalah seni, ada yang berpendapat akuntansi sebagai bahasa bisnis, dan ada yang berpendapat akuntansi sebagai catatan historis . 1 Secara sederhana, akuntansi adalah ilmu yang diperlukan perusahaan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan diukur menggunakan satuan moneter dengan istilah Accounting income Laba Akuntansi. Laba akuntansi adalah perbedaan antara realisasi penghasilan yang berasal dari transaksi perusahaan pada periode tertentu dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan penghasilan itu. Laba akuntansi cukup penting peranannya dalam praktik akuntansi, karena laba merupakan bagian dari pengakuan informasi. Sebagaimana tertuang dalam FASB Statement of Financing Accounting Concept No 1 yang menyatakan bahwa sasaran utama pelaporan keuangan adalah informasi tentang prestasi perusahaan yang disajikan melalui pengukuran laba dan komponennya 2 Oleh karena itu, seorang akuntan harus memahami definisi laba bukan hanya sekedar penjelasan melainkan mengenai cara menentukan laba yang sebenarnya. Von Bohn Bawerk sebagai ahli ekonomi diabad 19, 1 Adanan Silaban dan Hamonangan Siallagan, Teori Akuntansi, Edisi Kedua, Universitas HKBP Nommensen. Medan, 2012, hal. 2. 2 Eko B. Subiyantoro dan Iwan Triyuwono, Laba Humanis: Tafsir Sosial atas Konsep Laba dengan Pendekatan Hermeneutika, Bayumedia, Malang, 2004, hal. 105. Memahami laba tidak hanya sekedar kas. Bawerk sebagaimana tertuang dalam teorinya Modal dan Laba berusaha mengembangkan konsep laba nonmoneter meski pergerakan moneter mendominasi analisis saat itu. 3 Sementara itu Lindhal mengenalkan : Konsep laba sebagai kepentingan interest dengan merujuk pada apresiasi atas barang modal yang berlanjut sepanjang waktu 4 Definisi yang berbeda dari berbagai ahli tersebut menunjukkan bahwa laba memiliki banyak arti. Perbedaan persepsi laba dapat terjadi dari sejauh mana orang tersebut memahami tentang konsep laba. Pengertian seseorang mengenai persepsi laba tidak terlepas dari hakikat manusia utuh, artinya tidak hanya dari tingkat kecerdasan intelektual IQ tetapi juga dari tingkat kecerdasan emosional EQ dan kecerdasan spiritual SQ agar dapat menghasilkan perubahan, pengetahuan dan persepsi yang lebih baik. Ilmuwan-ilmuwan pada tahun 1990-an mengeksplorasi IQ sebagai metode cepat untuk memisahkan pelaku yang memiliki kualitas rata-rata dengan pelaku yang istimewa. Mereka segera menyadari keterbatasan pendekatan tersebut. Ada banyak orang yang demikian cerdas memiliki kemampuan luar biasa dalam membaca, menulis, dan ilmu hitung namun dibatasi oleh kemampuan mereka dalam mengelola perilaku dan hubungan sosial mereka. 5 Oleh karena itu, IQ saja tidak dapat digunakan untuk mengukur tingkat kecerdasan yang dimiliki oleh seseorang. Terdapat jenis kecerdasan lain yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kecerdasan seeorang, yaitu kecerdasan emosional EQ. Menurut Goleman Kecerdasan emosional EQ merujuk kepada kemampuan mengenali perasaan kita sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain. 6 3 Ibid, hal. 103. 4 Ibid, hal. 104. 5 Bradberry Greaves, Taklukkan Emosimu, Edisi Baru, Cetakan Pertama Garailmu, Yogyakarta, 2009, hal. 54. 6 Daniel Goleman, Kecerdasan Emosi untuk Mencapai Puncak Prestasi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005, hal. 512. Selanjutnya Goleman yang mengadaptasi model Salovey-Mayer membagi EQ ke dalam lima unsur yang meliputi esadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati, dan kecakapan dalam membina hubungan dengan orang lain 7 Selain IQ dan EQ, terdapat jenis kecerdasan lain, yaitu kecerdasan spiritual SQ yang juga memiliki pengaruh bagi seseorang dalam membangun persepsi. Di Indonesia, kecerdasan spiritual SQ masih diidentikkan dengan rajin berdoa, rajin ke gereja dan semua yang berhubungan dengan beribadah. Sehingga kecerdasan spiritual masih dipahami secara keliru. Mengutip Buzan dalam Kaimuddin, pakar mengenai otak dari Amerika, DR Jalaluddin menyebutkan bahwa Ciri orang yang cerdas spiritual itu di antaranya adalah senang berbuat baik, senang menolong orang lain, telah menemukan tujuan hidupnya, jadi merasa memikul sebuah misi yang mulia kemudian merasa terhubung dengan sumber kekuatan di alam semesta Tuhan atau apapun yang diyakini, kekuatan alam semesta misalnya dan punya sense of humor yang baik. 8 Oleh karena itu, rendahnya kecerdasan spiritual dalam diri mahasiswa dapat mengakibatkan tindakan mahasiswa yang negatif seperti seringnya tawuran, mudah putus asa, depresi, serta penggunaan obat-obatan terlarang, yang akhirnya tugas sebagai mahasiswa untuk belajar dengan baik menjadi terabaikan. Melalui kesadaran spiritual seseorang mengakui adanya nilai-nilai yang telah terbangun dan menumbuhkan kreativitas untuk menemukan nilai-nilai baru. Seseorang tidak terikat oleh nilai-nilai tertentu, tetapi lebih berpotensi untuk menciptakan nilai-nilai baru. Penggunaan perspektif hakikat manusia yang lebih totalitas dalam persepsi laba mempunyai makna yang lebih luas dan lebih substantif tentang laba . 9 7 Ibid, hal. 39. 8 Sitti Nurhikmah Kaimuddin, Skripsi Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual terhadap Persepsi Laba, Universitas Hasanuddin, Makassar, 2012, hal. 5. 9 Eko B. Subiyantoro dan Iwan Triyuwono, Op.Cit.,hal.221. Penelitian ini ad + , - . + + : 01 engaruh kecerdasan emosional dan kecerdasan sp + . 23 + 4 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin, Makassar. Dalam penelitian ini, kecerdasan emosional tidak berpengaruh terhadap persepsi mahasiswa akan laba. Hal ini disebabkan para responden kurang memiliki rasa empati, perbedaan perasaan dan situasi yang dialami responden, responden menganggap laba umumnya adalah pendapatan riil atau materi sebagai hasil akhirnya. Sedangkan pengaruh kecerdasan spiritual terhadap persepsi laba menunjukkan bahwa kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap persepsi laba. Hal ini berarti bahwa kecerdasan spiritual yang tinggi memberikan persepsi akan laba yang tidak terfokus pada orientasi materi semata, tetapi laba merupakan konsepsi utuh yang melibatkan aspek-aspek di luar nilai-nilai materialistik. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang bagaimana pengaruh kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap persepsi laba pada mahasiswa Akuntansi Universitas HKBP Nommensen Medan, dengan latar belakang lingkungan, budaya, suku dan daerah yang berbeda dengan keadaan di Makassar. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini dikarenakan peneliti ingin mengetahui apakah kecerdasan emosional dan keceradasan spiritual berpengaruh terhadap persepsi laba karena tidak semua mahasiswa dapat mempersepsikan apa yang dimaksud dengan laba, karena seperti yang telah diketahui setiap orang memiki persepsi yang berbeda mengenai laba akuntansi. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengambil judul penelitian sebagai berikut 5 6 PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP PERSEPSI LABA STUDI PADA MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS HKBP NOMME 789 7 :9 ; 7=?

1.2 Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PDAM SRAGEN Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Karyawan Pada PDAM Sragen.

0 4 10

ANALISIS PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP KINERJA Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Karyawan Pada PDAM Sragen.

0 3 16

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL, PERILAKU Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Perilaku Belajar dan Latar Belakang Pendidikan Menengah Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntans

0 3 15

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL, PERILAKU Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Perilaku Belajar dan Latar Belakang Pendidikan Menengah Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntans

0 2 17

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL, DAN KECERDASAN Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Dan Kecerdasan Sosial Terhadap Pemahaman Akuntansi (Studi Kasus Mahasiswa Program Stu

0 2 16

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL, DAN KECERDASAN Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Dan Kecerdasan Sosial Terhadap Pemahaman Akuntansi (Studi Kasus Mahasiswa Program Stu

0 2 19

PENGARUH ETIKA PROFESI, KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN KECERDASAN SPIRITUAL Pengaruh Etika Profesi, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Dan Kecerdasan Spiritual( Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik Wilayah Surakarta dan

0 3 14

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN SPIRITUAL, KECERDASAN SOSIAL TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI Catur Widatik

0 1 10

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL, DAN PERILAKU BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI

0 2 22

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP PERSEPSI KEETISAN PRAKTIK EARNINGS MANAGEMENT - Unika Repository

0 0 16