Kerangka pemikiran teroritis dalam penelitian ini adalah tentang pengaruh kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap persepsi laba yang dapat digambarkan sebagai
berikut
é
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
2.4.1. Penelitian Terdahulu
Subiyantoro dan Triyuwono, melakukan penelitian tentang penafsiran laba yang dituangkan dalam buku
é ê
Laba Humanis: Tafsir Sosial atas Konsep Laba dengan pendekatan
ë ì íî ì ïðñò ñóôõ ö
ëìíî ì ïðñò ñ óô
ñ ò ï
÷ ìðøñ í ñ ùìíôíò ñ
î ìð ô ú ÷ ñíóô ðö
û ìðïü ñ÷ î
ì ðýþ ù ô
menawarkan pemikiran baru tentang konsep laba yang didasarkan pada basis sosial yang dibangun oleh manusia yang utuh yaitu manusia yang memiliki dan
menggunakan elemen intelektual, emosi, dan spiritual secara harmonis. Dalam buku ini, penulis memberi kesimpulan bahwa manusia yang memiliki
keselarasan dalam kecerdasan Intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual dapat memberikan pemahaman dan makna baru tentang persepsi
sebuah laba yang selama ini dipandang hanya sebagai materi sebagai hasil
Kecerdasan Emosional
Persepsi Laba
Kecerdasan Spiritual
akhirnya. Oleh karena itu, kecerdasan emosional dan spiritual memiliki pengaruh dalam menafsirkan laba.
31
Albugis, juga melakukan penelitian persepsi pedagang arab di Surabaya terhadap persepsi laba.
Hasil penelitian tersebut bahwa laba tidak selalu identik dengan uang, namun memilki sisi spiritualitas. Pemicu persepsi pedagang arab dalam membentuk
konsep laba adalah motivasi agama sebagai bentuk pelaksanaan perintah Allah mencari keridhoan-Nya dengan mematuhi perintah-Nya dalam melakukan
usaha tersebut.
32
Oleh karena itu, kecerdasan spiritual memiliki pengaruh terhadap persepsi laba.
2.4.2 Pengembangan Hipotesis 2.4.2.1 Kecerdasan Emosional dan Persepsi laba
Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali perasaan diri sendiri maupun orang lain, memotivasi diri sendiri serta mengelola emosi diri sendiri dan
membangun hubungan dengan orang lain. Kemampuan emosional yang baik dapat dilihat dari kemampuan mengenal diri sendiri, mengendalikan diri, memotivasi diri, berempati, dan
membangun hubungan dengan orang lain. Oleh karena itu, mahasiswa yang memiliki kecerdasan emosional yang baik akan berhasil dalam kehidupan, memiliki motivasi dalam
hidup, selalu mementingkan kepentingan orang lain dari kepentingan pribadinya, serta selalu berpikir jernih dalam bertindak dan berpendapat.
Menurut Yustisia
ÿ
Seorang individu cenderung untuk menggunakan emosi ketika menilai suatu hal. Dalam menilai laba akuntansi, individu yang memiliki tingkat kecerdasan
emosional yang tinggi akan cenderung menggunakan empati dan pengendalian dirinya. Laba akuntansi timbul dari usaha-usaha yang dilakukan oleh
karyawan. Dengan menggunakan kecerdasan emosinya, individu akan
31
Eko B. Subiyantoro dan Iwan Triyuwono, Laba Humanis: Tafsir Sosial atas Konsep Laba dengan Pendekatan Hermeneutika, Bayumedia, Malang, 2004.
32
Fadli Albugis, Skripsi Persepsi Pedagang Arab di Surabaya Terhadap Konsep Laba, Sekolah
Tinggi Ilmu Perbanas Surabaya, 2010.
menganggap bahwa laba akuntansi tidak seharusnya dinikmati oleh pemilik saja, tetapi juga harus dapat dinikmati oleh karyawan. Karena pada dasarnya,
yang melakukan aktivitas riil untuk mendapatkan laba adalah karyawan.
33
Oleh karena itu, dapat dilihat bahwa kecerdasan emosional memiliki pengaruh terhadap persepsi laba.
Maka dari uraian diatas, dapat ditarik hipotesis sebagai berikut
H1: Kecerdasan emosional berpengaruh signifikan dalam menguraikan persepsi laba. 2.4.2.2 Kecerdasan Spiritual dan Persepsi Laba
Zohar dan Marshall pada Darwis dalam Kaimuddin, mengemukakan bahwa
Kecerdasan spiritual SQ kolektif dalam masyarakat modern adalah rendah. Manusia berada dalam budaya yang secara spiritual bodoh yang ditandai
dengan oleh sifat materialistis, ketergesaan, egoisme diri yang sempit, kehilangan makna dan komitmen. Namun demikian, secara individu seseorang
dapat memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi atau dapat berusaha meningkatkan kecerdasan spiritualnya.
34
Oleh karena itu, seseorang yang memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi akan memotivasi mahasiswa untuk berpikir lebih kritis dan terbuka, memiliki rasa ingin tahu,
memiliki kesadaran diri yang tinggi sehingga dapat menyadari dan menanggapi berbagai situasi yang datang, menghayati dan merespon momen dan semua yang dikandungnya,
bertindak sesuai prinsip dan keyakinan yang dalam, dan hidup sesuai dengannya, melihat bahwa diri sendiri dan orang lain saling berhubungan, memiliki empati yang dalam,
menghargai perbedaan, memahami segala sesuatu, berpijak pada problem atau situasi yang ada untuk mencari gambaran yang lebih besar,konteks lebih luas, memiliki kemauan belajar
dari kesalahan, rendah hati dan memilki rasa keterpanggilan untuk melayani sesuatu yang lebih besar.
33
Satia Yustisia dan Widya Y. Prihatiningtias, Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Emosional, Spiritual, dan Sosial terhadap Persepsi Mahasiswa mengenai Laba Akuntansi, Malang, 2013
34
Sitti Nurhikmah Kaimuddin, Op.Cit.,hal. 32.
Albugis melakukan penelitian persepsi pedagang arab di Surabaya terhadap persepsi laba.
Hasil penelitian tersebut bahwa laba tidak selalu identik dengan uang, namun memilki sisi spiritualitas. Pemicu persepsi pedagang arab dalam membentuk
konsep laba adalah motivasi agama sebagai bentuk pelaksanaan perintah Allah mencari keridhoan-Nya dengan mematuhi perintah-Nya dalam melakukan
usaha tersebut.
35
Oleh karena itu, disini dapat dilihat bahwa kecerdasan spiritual memiliki pengaruh terhadap persepsi laba.
Kaimuddin juga melakukan penelitian pengaruh kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap persepsi laba. Hasil dari penelitian ini adalah
ecerdasan emosional tidak memiliki pengaruh terhadap persepsi laba, sementara kecerdasan
36
Maka dari uraian diatas dapat ditarik hipotesis sebagai berikut
H2: Kecerdasan spiritual berpengaruh signifikan dalam menguraikan persepsi laba. 2.4.2.3 Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual dan Persepsi Laba
Subiyantoro dan Triyuwono, melakukan penelitian tentang penafsiran laba yang dituangkan dalam buku
Laba Humanis: Tafsir Sosial atas Konsep Laba dengan pendekatan yang memiliki keselarasan dalam kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional,
kecerdasan spiritual dapat memberikan pemahaman dan makna baru tentang persepsi sebuah laba yang selama ini dipandang hanya sebagai materi sebagai
hasil akhirnya.
37
35
Fadli Albugis, Skripsi Persepsi Pedagang Arab di Surabaya Terhadap Konsep Laba, Sekolah
Tinggi Ilmu Perbanas Surabaya, 2010.
36
Sitti Nurhikmah Kaimuddin, Skripsi Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual terhadap Persepsi Laba, Universitas Hasanuddin, Makassar, 2012.
37
Eko B. Subiyantoro dan Iwan Triyuwono, Laba Humanis: Tafsir Sosial atas Konsep Laba dengan Pendekatan Hermeneutika, Bayumedia, Malang, 2004.
Oleh karena itu, kecerdasan emosional dan spiritual memiliki pengaruh dalam menafsirkan laba, sehingga laba tidak hanya dipersepsikan sebagai kekayaan materi
perusahaan saja, tetapi juga berdasarkan aspek kemanusiaan. Maka dari uraian di atas dapat di tarik sebuah hipotesis sebagai berikut
H3 : Kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual berpengaruh signifikan dalam menguraikan persepsi laba.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional