Kecermatan accuracy Keseksamaan precision Spesifitas Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Linieritas dan Rentang

untuk mengatasi masalah analisis. Oleh karena itu, suatu metode harus divalidasi ketika: − Metode baru dikembangkan untuk mengatasi masalah analisis tertentu − Metode yang sudah baku direvisi untuk menyesuaikan perkembangan atau karena munculnya suatu masalah yang mengarahkan bahwa metode baku tersebut harus direvisi − Penjaminan mutu yang mengindikasikan bahwa metode baku telah berubah seiring dengan berjalannya waktu − Metode baku digunakan di laboratorium yang berbeda, dikerjakan oleh analis yang berbeda, atau dikerjakan dengan alat yang berbeda − Untuk mendemonstrasikan kesetaraan antar 2 metode seperti antara metode baru dan metode baku. Adapun karakteristik dalam validasi menurut United States Pharmacopeia USP 2007, yaitu kecermatan accuracy, keseksamaan precision, spesifitas, batas deteksi, batas kuantitasi, linieritas, rentang, dan kekuatan robustness.

2.5.1 Kecermatan accuracy

Kecermatan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kedekatan hasil analis dengan kadar analit yang sebenarnya. Kecermatan dinyatakan sebagai persen perolehan kembali recovery dengan cara mengukur banyaknya analit yang ditambahkan pada sampel. Untuk mencapai kecermatan yang tinggi hanya dapat dilakukan dengan cara mengurangi kesalahan sistematik tersebut seperti menggunakan peralatan yang telah dikalibrasi, menggunakan pereaksi dan pelarut yang baik, pengontrolan suhu, dan pelaksanaannya yang cermat, taat asas sesuai prosedur Harmita, 2004; USP, 2007. Universitas Sumatera Utara

2.5.2 Keseksamaan precision

Keseksamaan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil uji individual, diukur melalui penyebaran hasil individual dari rata-rata jika prosedur diterapkan secara berulang pada sampel-sampel yang diambil dari campuran yang homogen USP, 2007.

2.5.3 Spesifitas

Spesifisitas suatu metode adalah kemampuan untuk mengukur zat tertentu saja secara cermat dan seksama dengan adanya komponen lain yang mungkin ada dalam matriks sampel. Selektivitas seringkali dapat dinyatakan sebagai derajat penyimpangan degree of bias metode yang dilakukan terhadap sampel yang mengandung bahan yang ditambahkan berupa cemaran, hasil urai, senyawa sejenis, senyawa asing lainnya, dan dibandingkan terhadap hasil analisis sampel yang tidak mengandung bahan lain yang ditambahkan Harmita, 2004.

2.5.4 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi

Batas deteksi adalah jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat dideteksi, meskipun tidak selalu dapat dikuantitasi. Batas kuantitasi adalah konsentrasi analit terendah dalam sampel yang dapat ditentukan dengan presisi dan akurasi yang dapat diterima pada kondisi eksperimental yang digunakan USP, 2007.

2.5.5 Linieritas dan Rentang

Linieritas adalah kemampuan untuk menunjukkan bahwa nilai hasil uji langsung atau setelah diolah secara matematis, proporsional dengan konsentrasi analit dalam sampel dalam batas rentang konsentrasi tertentu. Rentang metode adalah pernyataan batas terendah dan tertinggi analit yang sudah ditunjukkan Universitas Sumatera Utara dapat ditetapkan dengan kecermatan, keseksamaan, dan linearitas yang dapat diterima USP, 2007.

2.5.6 Kekuatan robustness