Pengertian Tunanetra Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus Tunanetra

44 Strategi pembelajaran yang dilakukan guruharuslah memungkinkan siswa untuk memperoleh pengalaman objek maupun situasi secara utuh dapat terjadi apabila guru mendorong siswa untuk melibatkan semua pengalaman pengindraannya secara terpadu dalam memahami sebuah konsep. d. Aktivitas Mandiri Strategi pembelajaran haruslah memungkinkan atau mendorong anak tunanetra belajar secara aktif dan mandiri. Dalam strategi pembelajaran, tugas guru adalah mencermati setiap bagian dari kurikulum, mana yang bisa disampaikan secara utuh tanpa harus mengalami perumahan, mana yang harus dimodifikasi, dan mana yang harus dihilangkan sama sekali. e. Media Pembelajaran Anak tunanetra mempunyai keterbatasan dalam indra penglihatannya sehingga mereka memerlukan pelayanan khusus serta media pembelajaran yang khusus juga agar mereka mendapatkan ilmu pengetahuan dan mencapai cita citanya seperti anak-anak normal lainnya.

3. Media Pembelajaran Untuk Anak Tunanetra

Yosfan Azwandi 2007:122-123 menyatakan Anak tuna netra tidak dapat memanfaatkan semua jenis media pembelajaran yang ada di sekolah umum. 45 Yosfan Azwandi 2007:122-123 dalam bukunya menyebutkanmedia pembelajaran untuk anak tuna netra dapat diklasifikasikan sebagai berikut : a. Media berbasis manusia, termasuk di dalamnya guru, instruktur, kelompok. Media ini merupakan media yang utama dibutuhkan oleh anak tuna netra. Guru atau tutor dapat membantu anak tuna netra dalam mengatasi keterbatasannya. Disamping bisa menjadi pengganti penglihatannya yang mengalami gangguan, guru atau tutor bisa memberikan penjelasan dan bimbingan langsung. b. Media berbasis cetak, termasuk di dalam kategori ini buku-buku braille dan lembaran-lembaran lepas braille. Media berbasis cetak yang dapat dinikmati anak tuna netra berupa informasi verbal sepanjang yang dapat disajikan dengan huruf-huruf simbol braille. c. Media berbasis taktual perabaan, termasuk di dalamnya buku braille, bagan timbul, grafik timbul, denah, peta timbul, miniatur dan benda tiruan. d. Media berbasis audio, termasuk disini rekaman suara dengan kaset, rekaman dengan CD piringan, radio, tape, dll. Jika media ini tidak dapat mewakili seluruh informasi yang disampaikan, maka guru harus menambah penjelasan khusus untuk anak tuna netra. e. Media berbasis komputer, termasuk didalamnya perangkat keras komputer, display braille, program JAWS, perpustakaan Braille on-line.Sugiyono dalam Yoswan Azwandi 2007:127-128