Tujuan Pendidikan Agama Islam

15 dan cara meneladaninya dalam kehidupan sehari-hari. 20 Asmaul Husna tersebut adalah Ar-Rahman, Ar-Rahim, Al-Malik, Al-Quddus, As-Salam, Al-Khaliq, Al-Wahab, Al- „Alim, As-Sami‟, Al-Bashir, Al-„Adil, Al- „Adhim, Al-Mumit, Al-Hayy, Al-Qayum, Al-Ahad, Ash-Shamad, Al- Muqtadir, Al-Muqadim, Al-Baqi. Namun, media audio yang akan dikembangkan hanya untuk kelas V SDSD-LB dengan hanya membahas 4 nama Allah saja, yaitu Al-Mumit, Al-Hayy, Al-Qayum, dan Al-Ahad.

5. Metode pembelajaran Asmaul Husna di Sekolah Dasar

Metode pengajaran agama Islam adalah suatu cara menyampaikan bahan pelajaran agama Islam terhadap peserta didik. Zakiah Daradjat 2004:25-26 menyatakan bahwa terdapat beberapa prinsip-prinsip yang dapat memberi pengaruh dalam belajar di kelas menurut para ahli psikologi yaitu : a. Tujuan-tujuan pembelajaran hendaklah dipahami dengan jelas. b. Kesediaan siswa hendaklah siap jasmani dan rohani untuk mengambil bagian kegiatan belajar. c. Motivasi atau hasrat untuk belajar; motivasi mengenai apa yang akan dipelajari dan mengapa pelajaran itu dihasratkan. d. Aktivitas siswa hendaklah tangkas dan giat dalam belajar. Dengan kata lain, sistem sensori hendaklah giat dan proses reaktif hendaklah berenergi e. Konsentrasi; konsentrasi bukan hanya berupa perhatian. Ia perlu terpusat pada tugas belajar. 16 f. Organisasi; bagian-bagian pengetahuan harus dipersiapkan sebagai keseluruhan yang berarti. Organisasi itu adalah proses yang mengubah bahan pelajaran mentah menjadi pendekatan konstruktif terhadap tujuan pendidikan. g. Tanggapan; tanggapan itu dapat terlihat sebagai tindakan atau perubahan batin yang mempersiapkan organisme jasmani utnuk bertindak. h. Pemahaman; persepsi itu hendaklah yang bermakna, berarti bersimpul dan dapat diterapkan, yang membuat suatu pengalaman tertentu yang dapat dipahami siswa. i. Praktek atau ulangan; penggunaan yang tepat ulangan akan memperkaya ingatan siswa atau mengurangi kelupaan. Ulangan itu jangan hanya berupa duplikasi semata, tetapi hendaklah dipahami oleh siswa akan isi ulangan tersebut. j. Reaksi terhadap kegagalan; apabila seseorang gagal mencapai tujuannya, ia harus menerjemahkan kembali atau mengorganisasi kembali tingkah lauknya. Tindakan ini penting agar ia dapat menyeleksi alternatif tujuan. Prinsip-prinsip diatas dapat dijadikan landasan untuk pembelajaran Asmaul Husna di kelas agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan secara baik dan sesuai tujuan. Dengan begitu materi Asmaul Husna haruslah disajikan sesuai dengan kompetensi pembelajaran, materi juga