C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan sasaran yang akan digunakan sebagai pengamatan dalam melaksanakan penelitian Suharsimi, 2006: 96. Variabel dalam
penelitian ini yaitu supervisi akademik oleh kepala sekolah.
2. Definisi Operasional
a. Supervisi Akademik oleh Kepala Sekolah
Supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk membantu guru-guru dalam persiapan mengajar, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi
pembelajaran. Supervisi akademik oleh kepala sekolah dapat dikatakan baik berdasarkan pencapaian sasaran supervisi akademik yaitu membantu guru dalam
proses pembelajaran dengan menggunakan teknik dan metode supervisi yang tepat sasaran, program dan jadwal supervisi yang dilakukan secara rutin dan terarah, serta
berbagai cara yang dapat menunjang profesionalisme guru misalnya dengan mengikutsertakan dan melibatkan guru dalam kegiatan-kegiatan pengembangan
kualitas mengajar guru.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian Suharsimi, 2006: 108. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru kelas yang berjumlah 247 guru dan
24 kepala sekolah di Sekolah Dasar se Kecamatan Bantul. Dari populasi penelitian tersebut, populasi kepala sekolah diambil semua, sedangkan populasi guru hanya
44
diambil sampel dari seluruh guru kelas yang ada dengan menggunakan rumus sampel yang telah ditentukan.
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi Sugiyono, 2006: 81. Penentuan besar kecilnya sampel ditentukan besar
kecilnya populasi. Populasi penelitian yang lebih dari 100 perlu diadakan pengambilan sampel. Sampel dalam penelitian ini diambil secara
proportional random sampling. Proportional
yaitu pengambilan sampel penelitian ditentukan seimbang dengan jumlah subjek pada masing-masing sekolah.
Random
yaitu semua individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi
kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa sampel dalam penelitian ini diambil secara
proportional random sampling
yaitu pengambilan sampel secara acak yang ditentukan seimbang dengan jumlah subjek pada masing-masing sekolah. Penentuan
individu yang mendapatkan kesempatan untuk mewakili populasi yaitu dengan cara acak sehingga subjek dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk menjadi
anggota sampel. Menurut Sugiyono 2006: 86, penentuan besarnya sampel dapat ditentukan
dengan menggunakan rumus yang dikembangkan oleh
Issac
dan
Michael
yaitu sebagai berikut.
45
Keterangan: S
= Jumlah Sampel λ
= dengan dk 1, harga tabel chi kuadrat untuk 95 = 1, 96 N
= Jumlah populasi P = Q = Proporsi populasi = 0,5 Q = 1-P
d = Derajat kebebasan, d = 0,1 ; 0,05 ; 0,01
Berdasarkan rumus di atas, maka diperoleh sampel sebesar 146 guru kelas. Sampel guru yang diambil adalah guru kelas tinggi dan guru kelas rendah yang
diambil secara acak. Besar masing-masing sampel guru, disajikan dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 1. Sampel penelitian
No Nama Sekolah
Jumlah Guru Sampel
1. SD N Bantul Manunggal
17 10
2. SD N 3 Bantul
14 8
3. SD N Teruman
8 5
4. SD N Peni
10 6
5. SD N Ringinharjo
15 9
6. SD N 1 Palbapang
6 3
7. SD N Palbapang Baru
12 7
8. SD N Bantul Timur
20 12
9. SD N Priyan
8 5
10. SD N Karangmojo 8
5 11. SD N Sabdodadi Keyongan
12 7
12. SD N 2 Sabdodadi 6
3 13. SD N Tegaldowo
10 6
14. SD N Manding Tengah 8
5 15. SD N Sutran
6 3
16. SD N 1 Trirenggo 13
8 17. SD Kanisius Bantul
6 3
18. SD Muh Serut 8
5 19. SD Muh Pepe
10 6
20. SD Kanisius Manding 6
3 21. SD Muh Bantul Kota
6 3
22. SD IT Samawi 9
5 23. SD IT Unggulan
15 9
24. SD IT Ar-raihan 14
8 Jumlah
247 146
46