Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
Kabupaten Banyumas”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan supervisi dapat merangsang guru melakukan pembelajaran yang baik dengan menggunakan
metode dan media pembelajaran yang sesuai. Sehingga dengan melakukan pembelajaran yang baik maka profesionalisme guru akan terwujud.
Kepala sekolah dituntut memiliki kompetensi dalam membina guru-guru. Hal ini sesuai dengan Permendiknas RI No. 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah yang memiliki kualifikasi dan kompetensi. Kompetensi kepala sekolah sebagaimana dimaksud meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi manajerial,
kompetensi kewirausahaan, kompetensi sosial, dan kompetensi supervisi. Suharsimi 2004: 7 menjelaskan bahwa kepala sekolah lebih dekat dengan sekolah bahkan
melekat pada kehidupan sekolah yang lebih banyak mengarahkan perhatiannya pada supervisi pengajaranakademik. Kepala sekolah merupakan supervisor yang sangat
tepat karena kepala sekolahlah yang paling memahami seluk beluk kondisi dan kebutuhan sekolah yang dipimpinnya. Kepala Sekolah dituntut melakukan fungsinya
sebagai manajer sekolah dalam meningkatkan proses pembelajaran dengan melakukan supervisi, membina, dan memberikan saran-saran positif kepada guru.
Bafadal 2008: 46 mengemukakan bahwa supervisi sebagai layanan bantuan profesional kepada guru guna meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan proses
pembelajaran harus dilaksanakan secara efektif dan efisien. Bafadal 1992: 10 mengemukakan pula bahwa supervisi akademik akan mampu membuat guru semakin
profesional apabila programnya mampu mengembangkan dimensi persyaratan profesionalkemampuan kerja. Oleh karena itu kegiatan supervisi akademik
4
dipandang perlu untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam proses pembelajaran dan dengan perkembangan pendidikan yang semakin pesat, menuntut
guru menjadi seorang yang berkembang pula di setiap tahunnya dan semakin profesional dalam mengajar, sehingga supervisi akademik perlu dilakukan secara
efektif agar kekurangan-kekurangan dari guru dapat segera diatasi dan kekurangan dari pelaksanaan supervisi juga dapat segera teratasi. Dengan adanya keefektifan
pelaksanaan supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah diharapkan memberi dampak terhadap terbentuknya sikap profesional guru.
Pelaksanaan supervisi perlu dilaksanakan secara rutin dan bertahap dengan jadwal dan program supervisi yang jelas. Pencapaian target nilai kelulusan peserta
didik dari tahun ke tahun yang semakin bertambah dan banyaknya tuntutan untuk menjadi sekolah bertaraf internasional, merupakan kewajiban kepala sekolah untuk
melaksanakan supervisi agar guru lebih profesional dalam meningkatkan mutu peserta didiknya. Dalam pelaksanaannya di lembaga pendidikan, supervisi masih
menemui berbagai kendala baik itu dalam teknik penyampaian maupun intensitas pelaksanaan supervisi yang dilakukan belum ditetapkan dengan baik sehingga kepala
sekolah masih insidental mengadakan pembinaan dan pelatihan kepada guru dalam proses pembelajaran. Selain itu, kepala sekolah kurang menguasai kompetensi yang
harus dimiliki untuk mengadakan pembinaan dan pelatihan kepada guru dalam proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Suharsimi 2004: 4 yang
mengemukakan bahwa dalam kenyataannya kepala sekolah belum dapat melaksanakan supervisi dengan baik dengan alasan beban kerja kepala sekolah yang
5
terlalu berat serta latar belakang pendidikan yang kurang sesuai dengan bidang studi yang disupervisi. Sehingga tujuan untuk membina dan membimbing guru masih
belum sempurna serta guru kurang memahami makna dari pentingnya supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti, Kepala Sekolah Dasar yang berada di Kecamatan Bantul juga melakukan supervisi akademik dalam
meningkatkan profesionalisme guru. Dengan adanya supervisi tersebut diharapkan dapat membantu proses pembelajaran khususnya membantu guru dalam mengajar di
kelas mulai persiapan, pelaksanaan, sampai evaluasi pembelajaran. Supervisi terhadap guru di Sekolah Dasar Kecamatan Bantul dan tindak lanjutnya, belum rutin
dilakukan sehingga kemampuantingkat profesionalisme guru dalam proses pembelajaran belum merata. Hal ini dapat dilihat dari data tahun keikutsertaan diklat
guru-guru di UPT. Dari data tersebut masih banyak guru yang mengikuti pembinaanseminarpelatihan pada 3 tahun yang lalu. Untuk tahun yang baru-baru ini
belum diadakan upaya dalam pembinaan guru. Adanya lomba gugus yang diadakan setiap tahun dan tuntutan untuk menjadi sekolah bertaraf internasional, memerlukan
peran kepala sekolah dalam mensupervisi proses pembelajaran yang dilakukan guru guna meningkatkan profesionalisme guru mengajar di sekolah dasar tersebut.
Berdasarkan hal di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian berkaitan dengan “Supervisi Akademik oleh Kepala Sekolah di Sekolah Dasar se
Kecamatan Bantul”. Bantuan dan pembinaan dari supervisor akan sangat membantu guru
dalam mempersiapkan
mengajar, pelaksanaan
pembelajaran, dan
6
evaluasipenilaian pembelajaran di sekolah yang akan digunakan sebagai tindak lanjut terhadap pelaksanaan supervisi berikutnya.