Hasil Analisis Hipotesis Pertama Pembahasan Hasil Hipotesis Kedua Pembahasan Hasil Analisis Hipotesis Ketiga

perawatan lingkungan praktik, selebihnya 39.59 tidak dapat dijelaskan disini, karena berasal dari faktor yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sesuai dengan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Ada hubungan yang positif dan signifikan sebesar 0.570 antara penggunaan fasilitas bengkel dengan prestasi praktik kerja kayu siswa kelas I SMK Negeri 1 Seyegan, Sleman, Yogyakarta, dan penggunaan fasilitas bengkel memberikan sumbangan efektif sebesar 44.62 terhadap tingginya prestasi praktik kerja kayu. 2. Ada hubungan yang positif dan signifikan sebesar 0.377 antara perawatan lingkungan praktik dengan prestasi praktik kerja kayu siswa kelas I SMK Negeri 1 Seyegan, Sleman, Yogyakarta, dan perawatan lingkungan praktik memberikan sumbangan efektif sebesar 15.79 terhadap tingginya prestasi praktik kerja kayu. 3. Penggunaan fasilitas bengkel dan perawatan lingkungan praktik secara bersama-sama memberikan pengaruh yang positif dan signifikan yang ditunjukkan dengan didapatnya koefisien korelasi sebesar 0.777 terhadap prestasi praktik kerja kayu, keadaan prestasi kerja kayu siswa Y akan bertambah tinggi sebesar Y = 63.542 + 0.165X 1 + 0.116X 2 dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas penggunaan fasilitas bengkel X 1 dan perawatan lingkungan praktik X 2 , serta keduanya penggunaan fasilitas bengkel dan perawatan lingkungan praktik memberikan 70 70 sumbangan efektif secara bersama-sama terhadap prestasi praktik kerja kayu siswa kelas I SMK Negeri I Seyegan, Sleman, Yogyakarta sebesar 0.604 atau 60.41.

B. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan yang ada dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pengambilan variabel bebas hanya 2 variabel, masih banyak variabel lain yang perlu diteliti dan ada hubungannya dengan prestasi praktik kerja kayu 2. Pengambilan data variabel prestasi praktik kerja kayu menggunakan dokumen nilai rapor, sehingga ada faktor lain yang mempengaruhi nilai praktik kerja kayu. 3. Karakteristik dari setiap siswa berbeda-beda sehinga dalam menjawab pertanyaan dari angket yang diberikan ada yang menganggapnya serius ada yang hanya meremehkan saja. Hal ini sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. 4. Penelitian ini hanya ditujukan bagi siswa SMK Negeri 1 Seyegan, Sleman,Yogyakarta saja, sehingga hasil penelitian ini hanya dapat digeneralisasikan kepada SMK-SMK yang mempunyai karakteristik yang sama dan tidak dapat digeneralisasikan ke populasi dengan karakteristik yang berbeda dengan SMK Negeri 1 Seyegan, Sleman, Yogyakarta.

C. Implikasi Penelitian

Melihat dari kesimpulan yang telah diuraikan dan dibahas, berikut ini akan dikemukakan beberapa implikasi dari penelitian sebagai berikut: 1. Ditemukan hubungan positif dan signifikan antara penggunaan fasilitas bengkel dengan prestasi praktik kerja kayu siswa kelas I SMK Negeri 1 Seyegan, Sleman, Yogyakarta. Hal ini merupakan suatu motivasi bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas, kuantitas penggunaan fasilitas bengkel dan juga merupakan motivasi bagi siswa dalam rangka menjaga dan merawat kondisi fasilitas bengkel. 2. Ditemukan hubungan positif dan signifikan antara perawatan lingkungan praktik dengan prestasi praktik kerja kayu siswa kelas I SMK Negeri 1 Seyegan, Sleman, Yogyakarta. Hal ini merupakan suatu motivasi bagi sekolah untuk memperbaiki fasilitas lingkungan fisik dan memeliharanya secara terus-menerus, sedangkan bagi guru dan toolman yang selalu menjaga hubungan yang harmonis dalam rangka pelayanan terhadap siswa, singga siswa dapat merasa senang dan nyaman tanpa mengalami tekanan dari pihak manapun dalam usaha untuk meningkatkan prestasi belajarnya. 3. Ditemukan hubungan positif dan signifikan antara penggunaan fasilitas bengkel dan perawatan lingkungan praktik terhadap prestasi praktik kerja kayu siswa kelas I SMK Negeri 1 Seyegan, Sleman, Yogyakarta. Hal ini menunjukkan bahwa dalam upaya meraih prestasi praktik kerja kayu yang meningkat menuju kearah yang lebih baik, perlu adanya perhatian, usaha-usaha kongkrit dan kerjasama yang baik antara sekolah, guru, karyawan, dan juga siswa dalam merawat, memperbaiki kualitas maupun kuantitas fasilitas bengkel dan perawatan lingkungan praktik secara bersama-sama serta terus-menerus.

D. Saran

Berdasrkan hasil penelitian tersebut, untuk itu peneliti menyarankan beberapa hal : 1. Adanya hubungan yang positif dan signifikan antara penggunaan fasilitas bengkel dengan prestasi praktik kerja kayu siswa kelas I SMK Negeri 1 Seyegan, Sleman, Yogyakarta, oleh karena itu fasiilitas bengkel harus lengkap dan relevan serta dilakukan perawatan yang rutin dan kontinyu oleh guru, toolman, siswa, sehingga pelaksanaan praktik yang dilakukan siswa dapat berjalan dengan lancar dan akan memberikan hasil yang optimal. Dengan demikian prestasi praktik kerja kayu siswa kelas I SMK Negeri 1 Seyegan, Sleman, Yogyakarta akan menjadi baik tinggi. 2. Adanya hubungan yang positif dan signifikan antara perawatan lingkungan praktik dengan prestasi praktik kerja kayu siswa kelas I SMK Negeri 1 Seyegan, Sleman, Yogyakarta hendaknya SMK menambah kelengkapan lingkungan fisik kerja. Demikian pula guru, toolman, dan pemelihara bengkel selalu mengadakan perbaikan secara rutin dan kontinyu terhadap kondisi fisik lingkungan praktik serta menciptakan suasana yang tentram dan harmonis, agar siswa merasa betah, aman dan

Dokumen yang terkait

PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PRAKTIK KERJA KAYU SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA.

1 5 217

PENGARUH MATA PELAJARAN PRODUKTIF DAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN TERHADAP KESIAPAN MENJADI TENAGA KERJA INDUSTRI JASA KONSTRUKSI SISWA KELAS XI JURUSAN BANGUNAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

1 1 121

PENGARUH PENDIDIKAN KARAKTER DAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PROGRAM STUDI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 SEYEGAN.

0 5 128

PENGARUH MOTIVASI PRAKTIK DAN KELAYAKAN FASILITAS BENGKEL PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK PEMBUBUTAN SISWA KELAS XI JURUSAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

0 0 141

KARAKTER KERJA PRAKTIK SISWA KELAS X TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF PADA MATA PELAJARAN LAS DASAR DI SMK PIRI SLEMAN.

0 3 14

PENGARUH FASILITAS BENGKEL DAN PERAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN PRAKTIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRAKTIK PEMESINAN SISWA KELAS XII DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL.

1 5 163

PENGARUH PENGGUNAAN FASILITAS BELAJAR DAN KREATIVITAS SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DASAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI 2 WONOSARI.

0 0 171

PENGARUH MINAT DAN PENGETAHUAN DASAR PEMESINAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PRAKTIK PEMESINAN SISWA KELAS XII TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA.

0 1 130

PENGARUH MATA PELAJARAN PRODUKTIF DAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN TERHADAP KESIAPAN MENJADI TENAGA KERJA INDUSTRI JASA KONSTRUKSI SISWA KELAS XI JURUSAN BANGUNAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

30 273 121

PENGARUH PRESTASI BELAJAR KELOMPOK MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEJURUAN DAN HASIL PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK N 1 SEYEGAN.

0 0 182