Pertanyaan dan Hipotesis Tindakan

37 Perbaikan mutu pembelajaran di kelas diawali dengan pemberian tindakan treatment tertentu yang dilakukan setelah menganalisis dan membuat rancangan kegiatan terlebih dahulu. Perubahan kondisi peserta didik setelah pemberian treatment kemudian diamati dan dievaluasi secara intensif oleh guru. Evaluasi yang dilakukan dalam tahap refleksi ini bertujuan untuk menimbang seberapa besar pengaruh yang timbul setelah adanya treatment pada suatu siklus. Kekurangan yang ditemukan dalam siklus sebelumnya kemudian direfleksikan dan digunakan sebagai dasar perbaikan pada siklus selanjutnya, adapun penjelasan dari masing- masing tahap tersebut adalah:

1. Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan ini diawali dengan mencari permasalahan riil yang terjadi di lapangan, setelah akar permasalahan diketahui barulah langkah pemecahannya dapat dipersiapkan melalui perencanaan tindakan. Perencanaan tindakan diawali dengan mempersiapkan materi bahan ajar yang disesuaikan dengan silabus, setelah itu peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang berisi standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi ajar, dan kegiatan pembelajaran. Hal lain yang perlu direncanakan selain RPP adalah Lembar Kegiatan Siswa LKS atau Jobsheet , lembar observasi, soal pretest dan posttest .

2. Tindakan

Tahap tindakan diusahakan tidak menyimpang dari prosedur yang telah direncanakan sebelumnya. Tindakan acting dalam PTK merupakan 38 realisasi dari teori, teknik mengajar, dan tindakan treatment yang sudah direncanakan sebelumnya. Penjelasan tersebut mengandung pengertian bahwa tindakan merupakan suatu bentuk implementasi, realisasi, aksi, dan pencitraan dari tahap perencanaan yang dilakukan oleh guru peneliti. 3 . Observasi Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah aktivitas dalam pembelajaran, termasuk sikap, sifat dan pencapaian kompetensi.

4. Refleksi

Data hasil observasi kemudian dijadikan sebagai landasan untuk melakukan refleksi. Refleksi merupakan kegiatan analisis, eksplanasi penjelasan, dan interpretasi terhadap semua informasi yang diperoleh dari observasi pada saat melakukan tindakan. Refleksi dapat diartikan sebagai perenungan atas hal-hal yang telah dilakukan peneliti pada saat memberikan treatment kepada siswa dengan cara menimbang dan menganalisa apakah tretment pada siklus pertama sudah baik atau masih terdapat kekurangan. Hasil refleksi pada siklus pertama kemudian dijadikan sebagai dasar perbaikan pada siklus selanjutnya.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI program keahlian Teknik Otomasi I ndustri SMK N 2 Depok pada bulan Maret sampai dengan bulan April 2014.

C. Su

O pe ke ko m p in

D. Pr

de em dila dig ubyek dan Subyek p tomasi I nd enelitian ini endali berb ontekstual menggunaka potensiomet nterupt. rosedur Pe Pelaksana ngan terca mpat tahap akukan d gambarkan Obyek Pe penelitian in dustri SMK i adalah pe basis mikro dengan an sensor s ter berbas enelitian aan siklus apainya ind yaitu pere alam tiga pada Gamb Gamba 39 nelitian ni adalah sis N 2 Depok elaksanaan okontrol memanfaa suhu LM35 is mikrokon penelitian ikator kebe ncanaan, t a pertemu bar 3. r 3. Alur Pe swa kelas X k yang be proses pem mengguna tkan med dan senso ntroller Atm n dilakuka erhasilan. T indakan, ob uan. Alur elaksanan PT XI program erjumlah 3 mbelajaran akan mode dia Penge r pendetek mega 8 dan n terus-m Tiap-tiap si bservasi, da pelaksan TK keahlian T 0 orang. O perakitan s el pembela ndali pem ksi jumlah o trainer ADC menerus sa iklus terdiri an refleksi naan pene Teknik Obyek sistem ajaran manas orang C dan ampai i dari yang elitian

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) BERBASIS MOBILE LEARNING UNTUK SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI DI SMK.

1 3 161

TRAINER MIKROKONTROLER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM KONTROL UNTUK SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI DI SMK NEGERI 2 KENDAL.

4 25 171

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MIKROKONTROLER BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK PESERTA DIDIK KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI DI SMK NEGERI 2 DEPOK.

3 4 283

PENINGKATAN PENCAPAIAN KOMPETENSI PERENCANAAN RANGKAIAN KENDALI ELEKTRONIK SEDERHANA MELALUI METODE PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TITL SMK N 2 KLATEN.

0 1 208

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN SISTEM SCADA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI SMK N 2 DEPOK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING.

0 0 171

PENINGKATAN KOMPETENSI PERAKITAN SISTEM KENDALI BERBASIS MIKROKONTROL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN OTOMASI INDUSTRI SMK NEGERI 2 DEPOK.

0 1 102

PENINGKATAN KOMPETENSI TEKNIK LISTRIK SISWA KELAS X PAKET KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY.

0 0 223

PENINGKATAN KOMPETENSI PENGOPERASIAN PLC SISWA PROGRAM KEAHLIAN TITL SMK 1 SEDAYU MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF.

0 0 329

MEDIA PEMBELAJARAN INSTRUMENTASI SENSOR DAN KENDALI UNTUK SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK OTOMASI INDUSTRI DI SMK NEGERI 2 DEPOK YOGYAKARTA.

1 2 136

PENINGKATAN KOMPETENSI PENGOPERASIAN PLC SISWA PROGRAM KEAHLIAN TIPTL SMK N 2 PENGASIH MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH.

0 2 119