Alat-Alat Alat dan Bahan

selanjutnya adalah dengan melakukan pengujian. Tahap terakhir adalah dengan melakukan analisis terhadap spesimen yang telah diuji.

3.3. Waktu dan Tempat

Waktu penelitian ini direncanakan selama empat bulan yang dimulai dari Maret sampai dengan Juli 2012. Tempat dilaksanakannya penelitian adalah di Laboratorium Kimia Polimer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.Untuk uji tekan dan penyerapan air dilakukan di Laboratoriun Fisika Fakultas Matemetika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

3.4. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan spesimen adalah seperti berikut :

3.4.1. Alat-Alat

Adapun yang menjadi alat-alat dalam penelitian ini adalah : 1. Gelas Beaker 100 mL Pyrex Gelas beaker berfungsi sebagai wadah tempat mencampur bahan. Gelas Beaker yang digunakan memiliki spesifikasi sebagai berikut : Kapasitas : 100 ml Merek : Pyrex UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Gambar 3.1 Gelas Beaker 100 mL Pyrex 2. Gelas ukur 50 mL Pyrex Berfungsi untuk mengukur banyaknya toluena yg diperlukan untuk melarutkan polistirena. Gelas ukur yang digunakan memiliki spesifikasi sebagai berikut : Kapasitas : 50 ml Merek : Pyrex UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Gambar 3.2 Gelas ukur 50 mL Pyrex 3. Cetakan sampel kubus ukuran sisi 5 cm ASTM C 348-2002 Cetakan spesimen berbentuk kubus dengan ukuran sisi 5 cm. Digunakan untuk mencetak spesimen. Gambar 3.3 Cetakan sampel kubus ukuran sisi 5 cm ASTM C 348-2002 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 4. Neraca Analitik Digunakan untuk meninbang bahan - bahan yang dipakai untuk membuat spesimen yang akan diuji. Gambar 3.4. Neraca Analitik Neraca analitik yang digunakan memiliki spesifikasi sebagai berikut : Merek : Acis Ketelitian : 0.1 gr Beban Maksimum: 500 gr Keterangan gambar 3.4 : 1. Tempat beban yang akan diukur 2. Indikator 3. Tombol Power 1 2 3 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 5. Hot Plate Fisher Dyna Mix Berfungsi sebagai alat pemanas Gambar 3.5 Hot Plate Hot Plate Fisher Dyna Mix yang digunakan memiliki spesifikasi sebagai berikut : Temperatur Heat Maksimum : 100 °C Merek : Corning PC 400 D Keterangan gambar 3.5 : 1. Lempengan pemanas 2. Tombol putar temperatur 3. Tombol putar kecepatan pemanas 1 2 3 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 6. Oven Gallenkamp Plus II Berfungsi untuk mengeringkan bahan Gambar 3.6 Oven Oven Gallenkamp Plus II yang digunakan memiliki spesifikasi sebagai berikut : Temperatur : 30-200 °C Merek : Gallenkamp Plus II Keterangan gambar 3.6 : 1. Indikator 2. Tombol Control Thermostat 3. Tombol Safety Thermostat 4. Tombol Variasi Temperatur 5. Tombol Cyclic Timer 1 2 3 4 5 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 7. Hot Compressor Gonno Hydraulic Press Berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk bahan cetak yang berdasarkan pada pemanasan. Gambar 3.7 Hot Compressor Hot Compressor Gonno Hydraulic Press yang digunakan memiliki spesifikasi sebagai berikut : Merek : Gonno Hydraulic Press Keterangan gambar 3.7 1. Indikator kekuatan tekan 2. Indikator temperatur I 3. Indikator temperatur II 4. Tombol Power 5. Tombol Penggerak Motor 4 5 6 7 8 1 2 3 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 6. Tombol Down up 7. Tombol Off heater down on 8. Tombol off heater up on 8. Mesin uji kuat tekan Tokyo Testing Machine Type-20E MGF Merupakan alat yang digunakan untuk menguji : - Kekuatan tarik tensile strength - Kekuatan tekan compressive strength - kekuatan bending flexural strength Menggunakan piston yang digerakkan oleh pompa hidraulik Memiliki skala 100 kgf, 200kgf, 400kgf, 1000 kgf dan 2000 kgf.. Grafik pengujian yang dilakukan dicetak di kertasgrafik . Gambar 3.8 Mesin Uji Tekan Tokyo Testing Machine 1 2 3 4 5 7 6 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Spesifikasi mesin uji tekan Tokyo Testing Machine Type-20E MGF: - Nama : Electronic System Universal Testing Machine - Pabrikan : Tokyo Japan - Gaya max : 2000 kgf - Stroke : 250 mm - Kec. Piston : 0 – 250 mmmin Keterangan gambar 3.6 : 1. Pencekam spesimen 2. Indikator load Tegangan 3. Indikator stroke Regangan 4. Skala uji tarik 5. Tombol power 6. Alat untuk menggambarkan grafik pengujian pada Kertas grafik 7. Mesin penggerak UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

3.4.2. Bahan Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Limbah LDPE dan serat pendek sabut kelapa dengan campuran aspal dan pasir dalam pembuatan genteng komposit polimer

7 85 86

Pembuatan Dan Karakterisasi Genteng Polimer Yang Terbuat Dari Campuran Aspal – Poliester Dan Agregat Pasir Yang Diperkuat Dengan Serat Gelas

5 57 60

Pemanfaatan Polistirena Bekas Sebagai Bahan Aditif Dalam Pembuatan Aspal Polimer

7 66 50

PENGGUNAAN AGREGAT ALAM ( KERIKIL DAN PASIR SUNGAI ) DALAM CAMPURAN ASPAL BETON.

0 0 1

DAMPAK GRADASI AGREGAT DENGAN DUA VARIASI ASPAL TERHADAP SIFAT CAMPURAN BETON ASPAL

0 1 7

1. Data Perhitungan Daya Serap Air - Studi Eksperimental Dan Simulasi Ansys 12 Pembuatan Aspal Polimer Dengan Perbandingan Campuran Polistirena Pada Aspal 0:50, 5:45, 15:35, 25:25 Dengan Agregat 300 Gr Pasir”

0 0 110

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Studi Eksperimental Dan Simulasi Ansys 12 Pembuatan Aspal Polimer Dengan Perbandingan Campuran Polistirena Pada Aspal 0:50, 5:45, 15:35, 25:25 Dengan Agregat 300 Gr Pasir”

0 1 35

Studi Eksperimental Dan Simulasi Ansys 12 Pembuatan Aspal Polimer Dengan Perbandingan Campuran Polistirena Pada Aspal 0:50, 5:45, 15:35, 25:25 Dengan Agregat 300 Gr Pasir”

0 1 20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Studi Eksperimental Dan Simulasi Pengaruh Variasi Campuran Polistirena Dan Aspal Penetrasi 60/70 Dengan Menggunakan Program Ansys 12

1 2 35

STUDI EKSPERIMENTAL DAN SIMULASI ANSYS 12 PEMBUATAN ASPAL POLIMER DENGAN PERBANDINGAN CAMPURAN POLISTIRENA PADA ASPAL 0: 50, 10:40, 20 :30 DENGAN AGREGAT 350 gr PASIR SKRIPSI

0 0 21