Hambatan Dalam Pelaksanaan INSW Pada Bea dan Cukai Belawan

5. Menghilangkan redundansi dan duplikasi data yang terkait ekspor- impor 6. Meningkatkan validitas dan akurasi data yang terkait ekspor-impor 7. Memudahkan pelaksanaan penegakan hukum oleh aparat pemerintah dalam kaitan dengan kegiatan ekspor-impor 8. Meningkatkan perlindungan atas kepentingan nasional dari ancaman yang mungkin timbul karena lalu lintas barang ekspor- impor 9. Mengoptimalkan penerimaan negara 10. Mendukung penerapan prinsip-prinsip Good Public Governance dalam seluruh kegiatan pelayanan publik yang terkait ekspor-impor Dengan demikian, berdasarkan hasil riset selama dua minggu di kantor Bea dan Cukai Belawan, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa dengan adanya penerapan sistem INSW ini pada Bea dan Cukai Pelabuhan Belawan semakin pula meningkatkan kelancaran kegiatan administrasi ekspor dan impor bagi masyarakat usaha, juga pemerintah.

C. Hambatan Dalam Pelaksanaan INSW Pada Bea dan Cukai Belawan

Dalam melakukan penerapan sistem INSW perlu dilakukan analisis terhadap beberapa peluang yang dapat menjadi faktor pendukung maupun berbagai kendala atau hambatan yang timbul dalam pengembangan sistem baru ini. Setelah melakukan riset mengenai efektivitas yang muncul pada Bea dan Cukai Belawan dengan diterapkannya sistem ini, maka selanjutnya juga dilakukan Universitas Sumatera Utara riset melalui wawancara dengan pihak kepabeanan serta pihak masyarakat usaha, mengenai hambatan seperti apa saja yang muncul seiring dengan mulai maraknya diterapkan sistem ini. Beberapa hambatan yang timbul dan juga berpotensi mengurangi akselerasi pengembangan sistem NSW ini, antara lain : 1 Masih ada keengganan untuk menyesuaikan dengan sistem yang dipersyaratkan oleh sistem NSW, sehingga akan menyulitkan integrasi dan kolaborasi sistem antar instansi terkait. 2 Infrastruktur jaringan yang belum memadai, baik dari sisi ketersediaan maupun kelayakan jaringan, sehingga mempengaruhi strategi pengembangan dan implementasi. 3 Belum tersedia perangkat hukum untuk pelaksanaan layanan publik yang menggunakan transaksi elektronik. 4 Masih banyak instansi GA yang melakukan pelayanan secara manual sehingga menyulitkan penggabungan kedalam sistem NSW. 5 Sebagian kecil instansi yang sudah mempunyai inhouse-system menggunakan standar data dan informasi sendiri-sendiri, sehingga diperlukan harmonisasi dan proses konversi data sesuai yang dipersyaratkan sistem NSW. 6 Masih terdapat ketidakjelasan kewenangan dan mekanisme perijinan atas suatu komoditi imporekspor tertentu, sehingga menyulitkan pembakuan alur bisnis proses didalam sistem NSW. Universitas Sumatera Utara Dengan berbagai macam hambatan yang muncul di Bea dan Cukai Pelabuhan Belawan seperti yang telah diuraikan diatas, dari pihak Bea dan Cukai maupun pihak masyarakat usaha banyak yang mengatakan bahwa hal utama yang paling sering muncul sebagai hambatan dalam sistem NSW adalah dalam hal infrastruktur jaringan yang belum memadai. Hal ini merupakan faktor utama yang menjadi penghambat dalam proses sistem INSW dan tidak sedikit masyarakat usaha yang datang ke bagian seksi penyuluhan dan Pelayanan informasi di kantor Bea dan Cukai Belawan menyampaikan keluhan yang dirasakan tersebut. Selain itu, tidak semua instansi ataupun GA siap dalam penerapan sistem INSW ini, kegiatan perizinan sistem INSW ini bukan hanya menjadi tanggung jawab Bea dan Cukai melainkan juga tanggung jawab GA yang terkait, karena INSW merupakan gabungan dari berbagai instansi. Sebenarnya masalah yang muncul dari pihak Goverment Agent atau GA ini dikarenakan tidak adanya sosialisasi masalah peraturan tentang petunjuk pelaksanaan sehingga jarang petugas di pihak GA yang paham, akibatnya dengan adanya peraturan dari berbagai pihak GA yang dikeluarkan secara mendadak menjadikan petugas di GA atau instansi menjadi tidak siap dengan penerapan sistem baru INSW ini. Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penerapan sistem INSW pada Bea dan Cukai Pelabuhan belawan juga sudah diterapkan dan banyak manfaat yang muncul dengan diterapkan nya sistem ini. Berdasarkan hasil riset yang dilaksanakan selama dua minggu di kantor Bea dan Cukai Belawan, maka dapat ditarik kesimpulan sesuai dengan judul skripsi mengenai Efektivitas dari Penerapan INSW ini, beberapa point penting mengenai efektivitas penerapan sistem INSW pada Bea dan Cukai Belawan, antara lain : 1 Adanya peningkatan kecepatan proses layanan yang terkait dengan ekspor-impor antara pihak Bea dan Cukai Belawan dengan semua Instansi Pemerintah GA 2 Dengan lahirnya sistem INSW ini, banyak komentar dari pihak pengguna arus barang dan jasa bahwa lahirnya sistem INSW lebih meminimilisasi waktu dan biaya yang dikeluarkan oleh Pelaku Usaha dalam melakukan pengurusan dan penyelesaian kewajiban ekspor-impor 3 Terjadi peningkatan validitas dan akurasi data informasi yang terkait dengan ekspor-impor 4 Adanya penyediaan instrumen pengawasan yang efektif untuk mengawasi seluruh kegiatan layanan ekspor-impor pada Bea dan Cukai Belawan. Universitas Sumatera Utara 5 Dapat terwujudnya penerapan prinsip-prinsip Good-Governance pada semua layanan publik yang terkait dengan ekspor-impor, di seluruh Instansi Pemerintah. Dengan INSW, diharapkan proses pelayanan dokumen yang sebelumnya membutuhkan waktu beberapa hari akan dapat diselesaikan dengan lebih cepat. Hal ini tentu akan dapat membantu proses efisiensi dan efektivitas, serta daya saing dalam menjalani perdagangan internasional karena akan bisa mengurangi waktu dan biaya-biaya transaksi. B. Saran 1 INSW merupakan suatu sistem yang kompleks dan berkaitan dengan banyak instansi, maka diperlukan pengaturan mengenai INSW dalam suatu Undang-undang Khusus dan peraturan Pelaksananya. Hal ini diperlukan untuk mengintegrasi secara jelas tugas dan SOP dari masing-masing instansi yang berwenang dalam INSW tersebut dan juga untuk kepastian dari pengguna lain selain pengguna instansi pemerintah; 2 Adanya pemanfaatan teknologi informasi didukung dengan jaminan tersedianya kualitas dan aksesabilitas jaringan telekomunikasi sehingga akan terjadi penerapan INSW secara baik di lapangan; Universitas Sumatera Utara 3 pihak-pihak dari Goverment Agent GA atau instansi-instansi pemerintah perlu untuk diberikan pelatihan-pelatihan khusus agar proses perizinan dalam INSW menjadi lebih lancar. Semua hal tersebut harus di sosialisasikn secara berkesinambungan, sehingga semua pihak dapat mengerti dengan baik mengenai pelaksanaan INSW. Hal ini adalah sehubungan dengan upaya perubahan Budaya manual menjadi budaya elektronik dalam pengimplementasian sistem INSW Universitas Sumatera Utara

BAB II ARUS BARANG EKSPOR DAN IMPOR DALAM PERDAGANGAN

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Tentang Peranan Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai Terhadap Kelancaran Lalu Lintas Barang Ekspor Dan Impor (Studi Pada Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Direktorat Jenderal Bea Cukai Tipe Madya Pabean Belawan)

7 173 149

Penerapan Perintah Suara Berbahasa Indonesia untuk Mengoperasikan Perintah Dasar di Windows

2 44 62

TANGGUNG JAWAB KANTOR PELAYANAN BEA DAN CUKAI DALAM PENGAWASAN BARANG IMPOR ( Berdasarkan UU No 10 Tahun 1995 dan UU No 17 Tahun 2006 ).

0 0 18

PERATURAN DIRJEN BEA DAN CUKAI NOMOR P-29/BC/2008

0 0 25

PERATURAN DIRJEN BEA DAN CUKAI NOMOR P-10/BC/2008

0 0 26

Kerangka Indonesia National Single Window dan Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun

0 0 15

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KEPABEANAN - Tinjauan Yuridis Tentang Peranan Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai Terhadap Kelancaran Lalu Lintas Barang Ekspor Dan Impor (Studi Pada Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Direktorat Jenderal Bea Cukai Tipe Madya Pabea

0 1 42

BAB I PENDAHULUAN - Tinjauan Yuridis Tentang Peranan Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai Terhadap Kelancaran Lalu Lintas Barang Ekspor Dan Impor (Studi Pada Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Direktorat Jenderal Bea Cukai Tipe Madya Pabean Belawan)

0 3 19

Tinjauan Yuridis Tentang Peranan Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai Terhadap Kelancaran Lalu Lintas Barang Ekspor Dan Impor (Studi Pada Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Direktorat Jenderal Bea Cukai Tipe Madya Pabean Belawan)

0 1 10

UJI BEDA CUSTOMS CLEAREANCE, VOLUME IMPOR, DAN PENERIMAAN BEA MASUK SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW (INSW) Skripsi

0 0 17