turun. Jadi, urutan sumber pendanaan dengan mengacu pada pecking order theory adalah dana internal fund internal, utang debt, dan modal sendiri equity.
b. Teori Signal Signalling Theory
Signalling theory is based on the assumption that information is not equally available to all paeties at the same time, and that information asymmetry is
the rule. Information asymmetries can result in very low valuations or a sub- optimum investment policy. Signalling theory states that corporate financial
decisions are signals sent by the company’s managers to investors in order to shake up these asymmetries. These signals are the cornerstone of
financial communications policy. www.loreal-financial.comsiteuscontenulexique.asp
Teori ini menyatakan bahwa perusahaan melakukan penyesuaian dividen
untuk menunjukkan sinyal akan prospek perusahaan. Asumsi awal dalam investasi menyatakan bahwa manajemen dan investor memiliki informasi yang sama
namun teori ini menjelaskan bahwa manajemen memiliki informasi yang lebih baik daripada investor luar. Hal ini disebut ketidaksamaan informasi asymmetric
information. Investor mungkin tidak mengetahui secara pasti tentang kondisi perusahaan, tapi dapat memperkirakannya dari keputusan struktur modal yang
diambil. Perusahaan yang prospeknya baik tidak menghendaki pendanaan dengan penjualan saham baru, sebaliknya perusahaan dengan prospek yang buruk akan
lebih memilih pendanaan dengan menerbitkan saham baru.
c. Teori Trade Off Trade Off Theory
Sejumlah argumentasi terdahulu mengarah pada perkembangan yang disebut dengan “Teori Trade Off dari Leverage”, dimana perusahaan menyeimbangkan
manfaat dari pendanaan dengan utang dengan suku bunga dan biaya kebangkrutan yang lebih tinggi Brigham, 2006.
Universitas Sumatera Utara
Ringkasan teori trade off : c.1. fakta bahwa bunga adalah beban pengurang pajak menjadikan utang
lebih mudah daripada saham biasa atau saham preferen. Akibatnya secara tidak langsung pemerintah telah membayarkan sebagian biaya
dari modal utang, atau dengan cara lain, utang memberikan manfaat perlindungan pajak. Jadi, penggunaan utang memberikan lebih banyak
laba operasi perusahaan yang diterima oleh para investor. Karenanya semakin banyak perusahaan mempergunakan utang, semakin tinggi
harga sahamnya. Menurut asumsi tulisan Modigliani-Miller dengan pajak, harga saham sebuah perusahaan akan mencapai nilai maksimal
sepenuhnya jika perusahaan sepenuhnya menggunakan utang 100,
c.2 dalam dunia nyata, perusahaan jarang menggunakan utang 100. Alasan utama perusahaan membatasi penggunaan utangnya adalah
untuk menjaga-jaga biaya yang berhubungan dengan kebangkrutan tetap rendah,
c.3. terdapat beberapa tingkat batasan utang, dimana kemungkinan kebangkrutannya begitu rendah sehingga menjadi tidak penting.
Kemudian, biaya-biaya yang berhubungan dengan kebangkrutan menjadi semakin penting, dan biaya-biaya tersebut mengurangi
manfaat pajak atas utang dengan tingkat yang semakin tinggi. Biaya- biaya yang berhubungan dengan kebangkrutan berkurang tetapi tidak
sepenuhnya menutupi manfaat pajak atas utang, sehingga harga saham perusahaan naik seiring dengan naiknya rasio utang. Akan tetapi,
kemudian biaya-biaya yang berhubungan dengan kebangkrutan telah melebihi manfaat pajak, sehingga selanjutnya peningkatan rasio utang
akan menurunkan nilai saham, dan
c.4. terdapat fakta bahwa banyak perusahaan besar yang sukses menggunakan utang lebih sedikit daripada yang dinyatakan dalam
teori ini. Hal ini mengarah pada teori pensinyalan Brigham, 2006:37- 38.
Teori ini juga merupakan salah satu teori dasar dalam pengambilan keputusan pendanaan karena teori ini menjelaskan pembayaran bunga yang dapat
dikurangkan dari perhitungan pajak dapat meningkatkan nilai perusahaan sejalan dengan peningkatan hutang, selama posisi hutang dalam struktur modal masih
berada di bawah target struktur modal optimal.
Universitas Sumatera Utara
3. Aktiva Produktif