B. Tanggung Jawab PT. Djarum dalam Pelaksanaan bentuk-bentuk CSR oleh PT. Djarum
Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan, dan dari kewajiban ini maka munculah tanggung jawab yang menjadi suatu hal yang harus dipikul.
Tidak dilaksanakannya kewajiban tentu saja mengarahkan kepada sanksi. Korporasi harus memiki tanggung jawab dalam pelaksanaan CSR, terlebih lagi
apabila kewajiban itu telah diangkat menjadi kewajiban yuridis. Implikasi dari tidak dilaksanakannya kewajiban yuridis tentu saja mengarahkan kepada sanksi
yuridis pula. Dilihat dari ada tidaknya kewajiban Obligation dalam pelaksanaan CSR, maka terdapat 3 tiga sifat CSR
93
1. CSR yang bersifat wajib , yaitu :
Dalam sifat CSRini, negara memiliki aturan baku untuk mewajibkan dilaksanakannya CSR bagi perusahaan yang berdiri di negara tersebut,
namun apabila perusahaan tidak mengindahkan dan tidak melaksanakannya juga tidak dikenakan sanksi, misalnya Australia.
2. CSR yang bersifat full voluntary
Dalam sifat CSR full voluntary ini, negara tidak mewajibkan perusahaan untuk melakukan CSR, dan tidak ada sanksi yang
93
Aturan Wajib CSR hanya ada di Indonesia, http:www2.umy.ac.id200811aturan-
wajib-csr-hanya-ada-di-indonesia , diakses pada tanggal 9 Februari 2010.
Universitas Sumatera Utara
diberikan negara dalam hal perusahaan yang tidak melakukan CSR, contohnya Amerika Serikat, Jepang, Cina.
3. CSR yang bersifat mandatory
Kebijakan mandatory CSR mewajibkan perusahaan melaksanakan CSR, serta negara dapat memberikan sanksi kepada perusahaan yang
tidak melaksanakan CSR, contohnya Indonesia dan Denmark.
Berdasarkan Pasal 74 ayat 1 UUPT dijelaskan bahwa kewajiban pelaksanaan CSR bagi perusahaan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang
dan atau berkaitan dengan sumber daya ala mini tidak hanya melihat pada bisnis inti core business dari perusahaan tersebut. Walaupun perusahaan tersebut tidak
secara langsung melakukan eksploitasi sumber daya alam, tetapi selama kegiatan usahanya berdampak pada fungsi kemampuan sumber daya alam, maka
perusahaan tersbut wajib melaksanakan tanggung jawab sosialnya. Hal ini berarti bahwa baik itu perusahaan pertambangan, industry perkayuan, industri makanan,
yang dalam kegiatan usahanya berhubungan langsung dengan sumber daya alam, maupun rumah sakit, perusahaan telekomunikasi, perbankan percetakan dan
perusahaan-perusahaan lainnya yang walaupun tidak secara langsung menggunakan sumber daya alam dalam kegiatan usahanya, wajib melaksanakan
CSR.
94
94
Gunawan Widjaja, Op.Cit., hal. 95.
Universitas Sumatera Utara
Bisnis-bisnis memiliki tanggung jawab kepada beberapa pihak utama yang berkepentingan, termasuk lingkungan, karyawan, pelanggan, investor, dan
komunitas, minimal radius operasi usaha. Dengan kata lain, tanggung jawab sosial merupakan kepedulian para manajer suatu perusahaan berkenaan dengan
kosekuensi sosial, lingkungan, politik, manusia, dan keuangan, atas tindakan- tindakan yang mereka ambil.
95
Implementasi CSR adalah tanggung jawab korporasi dalam arti menyeluruh. Sesungguhnya tidak ada satu bagian korporasi yang tidak terkait
dengan tanggung jawab mewujudkan program CSR. Perumusan gagasan, penyusunan strategi, hubungan dengan para pemangku kepentingan, eksekusi
program, pamantauan dan evaluasi serta pelaporan adalah tanggung jawab seluruh staf dari seluruh divisi departemen dari sebuah perusahaan. Sedangkan divisi
departemen atau unit langsung berhubungan dalam pelaksanaan CSR seperti Divisi Departemen External Relation, misalnya pada dasarnya hanya bertindak
sebagai Koordinator.
96
PT. Djarum memliki komitmen yang tinggi dan teruji dalam pelaksanaan CSR di Indonesia. Djarum sebagai perusahaan yang bergerak di bidang industri
rokok telah melaksanakan program CSR-nya jauh sebelum CSR itu sendiri diatur dalam UUPT. Hal ini didasarkan pada pertanggungjawaban moral moral
95
Jackie Ambadar, Corporate Social Responsibility CSR dalam Praktik di Indonesia, Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 2008 hal. 30.
96
Pamadi Wibowo, Rentang Program CSR di Mata Ahli Pemasaran, http:www.csrindonesia.comdataresensiresensipamadi1-resdoc.pdf
, diakses pada tanggal 10 Februari 2010.
Universitas Sumatera Utara
obligation PT. Djarum dalam pelaksanaan CSR dan bukannya keterpaksaan yuridis. Paradigma Djarum terhadap CSR yang menganggap bahwa CSR
bukanlah masalah bagian pertanggungjawaban semata melainkan pula merupakan bagian dari bisnis telah membuat perusahaan tersebut menjadi perusahaan yang
solid dan berprestasi. Komitmen PT Djarum sebagai leading corporate dalam pelaksanaan CSR semakin tidak diragukan lagi seiring dengan dinobatkan Djarum
menjadi perusahaan paling dikagumi Most Admired Company di industri rokok dalam Indonesias Most Admired Companies IMAC 2009 yang menggunakan
indikator penilaian dari empat dimensi yakni: Kualitas, Kinerja, Tanggung Jawab, dan Daya Tarik Perusahaan.
97
Aplikasi CSR PT. Djarum tidak hanya terbatas pada Departemen Corporate Affairs and Communication saja. Atmosfir kebanggaan dan tanggung
Pelaksanaan CSR dalam PT. Djarum dilaksanakan secara menyeluruh dan terkoordinasi. Bentuk-bentuk CSR yang dilaksanakan oleh PT. Djarum
sepenuhnya di koordinasikan melalui Departemen Corporate Affairs and Communication, dan secara menyeluruh dan berkesinambungan dilaksanakan
dengan pengawasan yang detail melalui beberapa bagian manajemen besar perusahaan yang disebut dengan RSO Regional Sales Office dan kemudian
dispeisialisasikan kembali menjadi beberapa bagian yang terkontrol dengan baik yang disebut dengan DSO Distric Sales Office di berbagai daerah di Indonesia.
97
http:www.jakartapress.comwww.phpnewsid8473PT-Djarum-Perusahaan-Paling- Dikagumi.jp
diakses pada tanggal 13 Februari 2010.
Universitas Sumatera Utara
jawab penuh terhadap CSR juga sangat kuat dirasakan oleh setiap staf dari seluruh divisi departemen. Hal ini dapat terlihat dari solidaritas dan kerjasama antara staf
di setiap pelaksanaan kegiatan CSR PT. Djarum.
C. Hambatan-hambatan dalam Pelaksanaan Bentuk-bentuk CSR di PT. Djarum