Nilai R square R
2
atau nilai koefisien deteminasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai R
2
adalah diantara nol dan satu. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen. Secara umum R
2
untuk data silang crossection relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamat, sedangkan
untuk data runtun waktu time series biasanya mempunyai koefisien determinasi yang tinggi. Nilai R
2
sebesar 0,536 mempunyai ari bahwa Dana Alokasi Umum dan Pendapatan Asli Daerah mampu dijeelaskan oleh variabel belanja langsung
sebesar 53.6, sedangkan sisanya sebesar 46,4 dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diikutkan dalam penelitian ini.
b. Uji Simultan Uji F
Signifikansi model regresi secara simultan diuji denga melihat perbandingan F-tabel dan F-hitung. Selain itu akan dilihat nilai signifikansi sig,
dimana jika nilai sig dibawah 0,05 maka variabel independen dinyatakan berpengaruh terhadap variabel dependen. Adapun hipotesis untuk uji F adalah
sebagai berikut : H
3
: Dana Alokasi Umum dan Pendapatan Asli Daerah memiliki pengaruh secara simultan terhadap Belanja Langsung.
Uji F ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F-hitung dengan ketentuan :
Universitas Sumatera Utara
Jika F-hitungF-tabel pada α = 0,05, maka H
1
ditolak, Jika H-hitungF-tabel pada
α = 0,05, maka H diterima.
Nilai F-hitung dan nilai signifikansi dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.6 Uji Statistik F
ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. Regression
1.624 2
.812 15.609
.000
a
Residual 1.405
27 .052
1 Total
3.029 29
a. Predictors: Constant, Ln_PAD, Ln_DAU b. Dependent Variable: Ln_B_langsung
Sumber : Lampiran diolah dari SPSS, 2010
Dari hasil analisis regresi ini, didapat F-hitung adalah 15,609 dengan signifikansi sebesar 0.000 p = 0,000; p 0,05. Signifikan F sebesar 0.000
menunjukkan tingkat kesalah yang akan ditanggung sebagai peneliti bila menolak hipotesa nol. Dengan demikian, maka tingkat kesalahan yang akana ditanggung
jika peneliti mengatakan bahwa X
1
dan X
2
mampu menjelaskan Y adalah 0.000. tingkat kesalahan ini sangat jauh dibawah nilai
α yang sudah ditetapkan diawal yaitu 5.
Adapun nilai F-tabel untuk α = 0.05 dengan pembilang sebesar 2 dan
penyebut sebesar 28 adalah 3,340. Maka diperoleh bahwa F-hitung F-tabel 15,609 3,340. Hal ini menunjukkan bahwa H
1
diterima dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Dana Alikasi Umum dan Pendapatan Asli Daerah secara
bersama berpengaruh terhadap belanja langsung.
Universitas Sumatera Utara
c. Hasil model Estimasi dan Uji Parsial Uji t 1 Hasil Model Estimasi
Tabel 4.7 Coefficients
a
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B
Std. Error Beta
t Sig.
Consta nt
11.388 2.949
3.861 .001
Ln_DA U
.559 .108
.730 5.191
.000 1
Ln_PA D
.004 .103
.006 .040
.968
a. Dependent Variable: Ln_B_langsung Sumber : Lampiran diloah dari SPSS, 2010
Dari tabel di atas dapat diketahui persamaan regresi fungsi adalah sebagai berikut:
Y= 11,388 + 0.559X
1
+ 0.004X
2
Keterangan : Y
= Belanja Langsung X
1
= Dana Alokasi Umum X
2
= Pendapatan Asli Daerah Dana Alokasi Umum memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar
0.559, artinya apabila terjadi perubahan variabel DAU sebesar 1 akan menaikkan belanja langsung sebesar 0.559 atau 5.59.
Universitas Sumatera Utara
Pendapatan asli daerah memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,004, artinya apabila terjadi perubahan variabel PAD sebesar 1 akan
menaikkan belanja langsung sebesar 0.004 atau 0.4.
2 Uji Parsial Uji t
Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian
dengan uji t. Ada dua hipotesis yang akan di uji dengan uji t. H
1
: DAU memiliki pengaruh signifikan terhadap belanja langsuung.
H
2
: PAD memiliki pengaruh signifikan terhadap belanja langsung.
Uji t ini dilakukan deengan membandingkan signifikansi t-hitung dengan ketentuan :
Jika t-hitung t-tabel α = 0,05, maka H
i
ditolak, Jika t-hitung t-tabel
α = 0,05, maka H
i
diterima.
Tabel 4.8 Uji Statistik t
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients Model
B Std. Error
Beta t
Sig. Constant
11.388 2.949
3.861 .001
Ln_DAU .559
.108 .730 5.191
.000 1
Ln_PAD .004
.103 .006 .040
.968
a. Dependent Variable: Ln_B_langsung Sumber : Lampiran diloah dari SPSS, 2010
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel diatas dapat diambil suatu kesimpulan, yaitu : a.
Dana alokasi umum memiliki nilai signifikansi sebesar 0.000 yang berarti nilai ini lebih kecil dari 0,05, sedangkan nilai t-hitung diperoleh sebesar
5,191. Nilai t-hitung ini lebih kecil dari nilai t-tabel sebesar 2,0423 5,191 2,0423. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa H
1
diterima atau dana alokasi umum memiliki pengaruh signifikan terhadap belanja langsung.
b. Pendapatan asli daerah memiliki nilai signifikan sebesar 0,968 yang berarti
nilai ini lebih besar dari 0,05, sedangkan nilai t-hitung diperoleh sebesar 0,040. Nilai t-hitung ini lebih kecil dari t-tabel sebesar 2,0423 0.040
2,0423. Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa H
2
ditolak atau pendapatan asli daerah tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
belanja langsung.
4. Pembahasan Hasil Penelitian