Penyelesaian Perselisihan yang Timbul dalam Perjanjian Waralaba

11. Tata Cara Perpanjangan, Pengakhiran dan Pemutusan Perjanjian, seperti perjanjian dapat diperpanjang kembali apabila dikehendaki oleh kedua belah pihak dengan ketentuan yang disepakati bersama ataupun pemutusan perjanjian tidak dapat dilakukan secara sepihak, perjanjian berakhir dengan sendirinya apabila jangka waktu yang telah ditetapkan di dalam kontrak telah berakhir. Pemberi Waralaba sebagai pemberi hak waralaba mengkehendaki berbagai persyaratan, ketentuan ataupun aturan yang berkenaan dengan pelaksanaan perjanjian. Dalam kenyataannya, terlihat bahwa Penerima Waralaba terikat dengan kontrak yang telah dibuat oleh Pemberi Waralaba sehingga, tampak bahwa posisi Pemberi Waralaba adalah posisi yang lebih dominan dibanding dengan posisi Penerima Waralaba yang hanya mengikuti aturan dari pihak Pemberi Waralaba.

C. Penyelesaian Perselisihan yang Timbul dalam Perjanjian Waralaba

Pelaksanaan perjanjian dengan baik merupakan tujuan dari kerjasama bisnis waralaba. Namun, seiring dengan pelaksanaan perjanjian itu bukan tidak mungkin terjadi suatu perselisihan yang pada akhirnya mengakibatkan perjanjian itu tidak terlaksana dengan baik karena pada dasarnya, tidak seorang atau satu pihak pun yang menginginkan adanya suatu sengketa atu perselisihan tersebut. Untuk itu, perancang kontrak, telah terlebih dahulu menegaskan mengenai cara penyelesaian perselisihan pada kontak yang dibuat untuk menghindari apabila di kemudian hari terjadi sengketa antara kedua belah pihak. Universitas Sumatera Utara Penyelesaian Sengketa termasuk di dalam klausul perjanjian waralaba yang diatur dalam Pasal 5 PP No. 42 Tahun 2007. Di dalam penyelesaian perselisihan berkenaan dengan dua pilihan yaitu pilihan hukum dan pilihan mengenai forum penyelesaian perselisihan. Pilihan hukum bersifat bebas, artinya para pihak bebas menentukan hukum apa yang akan diperlakukan apabila terjadi sengketa. Ada dua hal yang menjadi pertimbangan utama bagi pihak Pemberi Waralaba, dalam menentukan berbagai pilihan hukum, yaitu: 65 1. Sistem hukum yang memberikan jaminan kepentingan-kepentingannya; 2. Kemungkinan dieksekusinya suatu putusan, baik berupa putusan pengadilan ataupun putusan arbitrase. Sementara pilihan forum merupakan suatu badan peradilan atau non peradilan yang dipercaya untuk menyelesaikan perselisihan para pihak yang juga dicantumkan dalam perjanjian waralaba. Ada beberapa alternatif penyelesaian sengketa bagi para pihak yang berkontrak apabila terjadi suatu perselisihan: 66 1. MusyawarahMufakat Klausul ini ditempatkan sebagai suatu penyelesaian yang didahulukan, mengingat pada awal pembuatan kontrak dalam keadaan yang juga didahului dengan musyawarahmufakat yang diakhiri dengan penandatanganan perjanjian. 65 Adrian Sutendi, Op.cit, hal 143. 66 H.R. Daeng Naja, Op.cit, hal 104-105. Universitas Sumatera Utara 2. Peradilan Negara Pengadilan Bila suatu sengketa tidak dapat diselesaikan dengan musyawarahmufakat maka para pihak mengajukan penyelesian perkaranya kepada lembaga Peradilan Negara Pengadilan. Ada tiga tahap peradilan yaitu Pengadilan Negeri sebagai pengadilan tingkat pertama, Pengadilan Tinggi sebagai pengadilan tingkat banding dan Mahkamah Agung sebagai peradilan tingkat akhir atau tertinggi. 3. Badan Arbitrase Arbitrase berasal dari kata arbitrare Latin yang berarti kekuasaan untuk menyelesaikan sesuatu menurut kebijaksanaan. Jadi, Arbitrase merupakan lembaga peradilan oleh hakim partikelirswasta particuliere rechtspraak. 67 Dalam sistem hukum Indonesia, belum ada suatu ketentuan hukum yang secara khusus mengatur tentang penyelesaian perselisihan dalam perjanjian waralaba dan pilihan forum penyelesaiannya, tetapi, sebelum para pihak mengajukan perkaranya ke depan Pengadilan, para pihak dapat menyelesaikan perselisihannya secara musyawarah. Apabila musyawarah tidak mencapai suatu kesepakatan maka para pihak melanjutkan ke pihak ketiga. Arbitrase merupakan suatu bentuk peradilan yang diselenggarakan oleh dan berdasarkan kehendak serta itikad baik dari para pihak agar perselisihan mereka dapat diselesaikan oleh hakim yang telah ditunjuk dan putusan hakim ini bersifat final dan mengikat kedua belah pihak untuk melaksanakannya. 68 67 Ibid, hal. 148. 68 Adrian Sutendi, Op.Cit. hal.145. Upaya melalui pihak ketiga tersebut dapat berupa konsiliasi atau mengembalikan keadaan seperti Universitas Sumatera Utara semula atau upaya melalui arbitrase maupun pengadilan untuk memperoleh suatu putusan final yang mengikat kedua belah pihak. 69 Demikian pula halnya dengan KFC, apabila terjadi suatu perselisihan antara para pihak, Pemberi Waralaba dan Penerima Waralaba lebih memilih menyerahkan penyelesaian sengketa kepada lembaga yaitu melalui Pengadilan Negeri sebagaimana tempat domisili yang dipilih oleh para pihak dalam kontrak. Namun sebelumnya penyelesaian perselisihan itu dilakukan dengan musyawarah atau kekeluargaan terlebih dahulu. 70 Perpanjangan perjanjian waralaba dirasa lebih aman bagi Pemberi Waralaba dan Penerima Waralaba karena menyangkut modal yang telah di

D. Berakhirnya Perjanjian Waralaba