Bisa dikatakan bahwa Uses Gratifications bukanlah proses komunikasi linier yang sederhana. Banyak faktor, baik personal maupun eksternal, yang menentukan
kepercayaan dan evaluasi seseorang. Kriyantono,2006:206.
II.4. Radio Siaran
Dari kajian literature kepenyiaran, Chester, Garisson, dan willis dalam bukunya “Television and Radio”
menyatakan bahwa penyiaran sebagai pancaran melalui ruang angkasa oleh sumber frekuensi dengan sinyal yang mampu diterima ditelinga atau
didengar dan dilihat publik. Tipe penyiaran dibagi dua yaitu penyiaran berbunyi standar atau AM Amplitude Modulation dan penyiaran FM Frequency Modulation bentuk
ketepatan tinggi dari bunyi pancaran; televise: pancaran dari gambar dan bunyi.Prayudha, 2004 : 2. Guglielmo Marconi, seorang jenius Italia yang pertama
mengirimkan pesan menggunakan gelombang radio elektromagnetik. Para penemu teknologi tanpa kabel lainnya memberikan kontribusi yang sangat berarti bagi
penyempurnaan yang sangat berarti bagi penyempurnaan alat temuan Marconi. Gelombang elektromagnetik membawa transmisi penyiaran frekuensi radio dari stasiun
ke alat penerima. Fungsi alat transmisi adalah membangkitkan dan membentuk gelombang radio agar sesuai dengan frekuensi stasiun yang telah ditunjuk oleh Komisi
Komunikasi Federal Federal Communication CommissionFCC. Radio siaran yang digunakan sebagai alat atau media komunikasi massa kemudian disebut sebagai radio
siaran keith, 2002 : 16. Pesawat radio yang pertama kali diciptakan, memiliki bentuk yang besar dan tidak
menarik serta sulit digunakan karena menggunakan tenaga listrik dari baterai yang
Universitas Sumatera Utara
berukuran besar. Tahun 1926 perusahaan manufaktur radio berhasil memperbaiki kualitas produknya. Pesawat radio sudah menggunakan tenaga listrik yang ada di rumah sehingga
lebih praktis, menggunakan dua knop untuk mencari sinyal, antena dan penampilannya yang lebih menyerupai peralatan furnitur. Tahun 1925 sampai sampai dengan tahun 1930,
sebanyak 17 juta pesawat radio terjual kepada masyarakat dan dimulailah era radio menjadi media massa. Radio awalnya cenderung diremehkan dan perhatian kepada
penemuan baru tersebut hanya terpusat pada sebagai alat teknologi transmisi. Radio lebih banyak digunakan oleh militer dan pemerintahan untuk kebutuhan penyampaian
informasi dan berita yang lebih banyak dimanfaatkan para penguasa untuk tujuan yang berkaitan dengan ideologi dan politik secara umum. Morissan, 2008 : 3.
Radio siaran yang pertama di Indonesia adalah Bataviase radio siaran Vereniging BRV di Batavia Jakarta tempo dulu yang resminya didirikan pada tanggal 16 juni
1925 pada saat Indonesia masih dijajah Belanda, dan berstatus swasta. Sampai akhir tahun 1966 adalah satu-satunya radio siaran di Indonesia yang dikuasai dan dimiliki oleh
pemerintah. Selain berfungsi sebagai media informasi dan hiburan, pada massa orde baru, radio siaran melalui RRI menyajikan acara pendidikan dan persuasi. Sejalan dengan
perkembangan sosial budaya serta teknologi, maka bermunculan radio siaran amatir yang diusahakan oleh perorangan.
Apabila surat kabar memperoleh julukan sebagai kekuatan keempat, maka radio siaran mendapat julukan kekuatan kelima atau the fifth estate. Hal ini disebabkan karena
radio siaran juga dapat melakukan fungsi control sosial seperti surat kabar, disamping empat fungsi lainnya yakni memberi informasi, menghibur, mendidik dan melakukan
Universitas Sumatera Utara
persuasi. Kekuatan radio siaran dalam mempengaruhi khalayak sudah dibuktikan dari masa ke masa di berbagai Negara Ardianto dkk,2004:119.
Dibandingkan dengan media massa lain, radio memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh media massa lain, yaitu kecepatan dalam menyampaikan informasi,
kemudahan dalam mengakses siaran radio, biaya murah, luasnya jangkauan siar, membangun imajinatif pendengar, bersifat personalitas atau dapat didengar dimanapun
kita berada dan sambil melakukan aktivitas sehari-hari. Keefektifan
media penyiaran radio tergantung kepada seberapa banyak pendengar
yang menikmati dan mendengar program-program radio. Tidak ada sistem penyiaran radio yang dapat bertahan tanpa pendengar. Pendengar merupakan orang-orang loyal dan
sangat bersahabat serta memiliki rasa kekeluargaan yang sangat kuat terhadap stasiun radio yang mereka dengarkan. Tetapi jika sebuah stasiun tidak memuaskan
pendengarnya, para pendengarnya akan segera mematikan gelombang tersebut, dan mereka akan pindah ke gelombang radio lain. Pendengar yang dapat dikatakan benar-
benar loyal terhadap sebuah stasiun penyiaran radio akan cenderung melakukan pilihan sesuai dengan kebutuhan dan selera masing-masing. Tetapi , bisa saja pedengar hanya
loyal terhadap satu mata acara pada stasiun penyiaran radio tersebut. Oleh karena itu batasan pendengar radio dibedakan berdasarkan suka atau tidak suka pada program siaran
yang ditawarkan oleh stasiun radio Prayuda,2004:119.
Universitas Sumatera Utara
II.4.1. Kekuatan Siaran Radio
Menurut Effendy yang dikutip Ardianto dkk dalam buku “Kamunikasi Massa Suatu Pengantar” 2004:120-122 faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan radio
siaran adalah daya langsung, daya tembus, dan daya tarik. 1. Daya Langsung
Daya langsung berkaitan dengan proses penyusunan dan penyampaian pesan pada pendengarnya yang relatif cepat. Suatu pesan yang disampaikan melalui surat kabar akan
membutuhkan proses penyusunan dan penyebaran yang kompleks dan membutuhkan waktu relatife lama. Sedangkan dalam radio siaran, berita yang sudah dikoreksi dan
sudah dicek kebenarannya dapat langsung dibacakan, bahkan radio dapat menyiarkan peistiwa yang tengah berlangsung melalui reportase atau siaran pandangan mata.
2. Daya Tembus Kekuatan lain dari radio siaran adalah daya tembus, melalui benda kecil yang namanya
radio kita dapat mendengarkan siaran berita BBC dari London, dan ABC dari Australia. Dengan mudah kita memindahkan channel dari stasiun radio kepada stasiun radio
lainnya, padahal jarak Indonesia dengan Inggris atau Australia sangat dan dipisahkan oleh luasnya laut dan tinggi gunung. Dengan demikian radio tidak mengenal jarak dan
rintangan. 3. Daya Tarik
Daya tarik disebabkan sifatnya yang serba hidup berkat tiga unsur yang ada padanya, yakni musik, kata-kata, dan efek suara. Tulang punggung adalah musik. Orang menyetel
pesawat radio siaran, terutama adalah untuk mendengarkan musik karma acara tersebut merupakan hiburan. Oleh karenanya hampir setiap acara radio siaran dikemas dalam
Universitas Sumatera Utara
bentuk hiburan, setidaknya acara kata pun diselingi oleh musik atau efek suara. Efek suara tersebut menjadikan daya tarik sendiri bagi pendengar radio siaran dan pendengar
terbawa pada suasana yang sedang digambarkan.
II.4.2 Karakteristik Siaran Radio
Karakteristik radio siaran sebagai berikut : 5. Imajinatif, karena hanya indra pendengar yang digunakan oleh khalayak, dan
pesannya pun selintas, maka radio siaran dapat mengajak komunikannya untuk berimajinasi.
6. Auditori, sifat auditori sebagai konsekuensi dari radio siaran untuk didengar. Karena kemampuan manusia itu terbatas, maka pesan komunikasi melalui radio
siaran diterima dengan selintas. Pendengar tidak akan dapat mendengar kembali informasi yang tidak jelas diterimanya, karena ia tidak bisa meminta penyiar
untuk mengulang informasi yang hilang tersebut, kecuali ia merekamnya. 7. Akrab, sehari-hari kita jarang mendengarkan acara radio secara khusus duduk dan
telinga kita didekatkan pada pesawat radio. Pada umumnya kita mendengarkan radio sambil mengerjakan pekerjaan lainnya.
8. Gaya Percakapan, komukator radi siaran seolah-olah bertamu kerumah atau menemani pendengarnya dimanapun berada, maka dalam keadaan demikian tidak
mungkin ia berbicara secara bersemangat dan berteriak. Sekalipun pesannya didengar oleh ribuan orang, tetapi pendengar berada ditempat yang terpisah dan
bersifat pribadi.
Universitas Sumatera Utara
II.4.3 Fungsi Sosial Radio
Didalam proses komunikasi sosial, peran ideal radio sebagai media publik adalah mewadai sebanyak mungkin kebutuhan dan kepentingan pendengarnya. Ada tiga bentuk
kebutuhan, yaitu informasi, pendidikan, dan hiburan. Tidak terpenuhinya salah satu kebutuhan tersebut akan membuat radio kehilangan fungsi sosial, kehilangan pendengar,
dan pada akhirnya akan digugat masyarakat sebab tidak berguna bagi mereka. Para insan radio dewasa ini sadar betul bahwa fungsi sosial mereka sedang disorot.
Ada beberapa tingkatan peran sosial yang diemban radio dalam kapasitasnya sebagai media publik, atau yang dikenal dalam konsep radio for society. Pertama, radio
sebagai media penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain. Kedua, radio sebagai sarana mobilitas pendapat public untuk mempengaruhi kebijakan. Ketiga, radio sebagai
sarana untuk mempertemukan dua pendapat berbeda atau diskusi untuk mencari solusi bersama yang saling menguntungkan. Keempat, radio sebagai sarana untuk mengikat
kebersamaan dalam semangat kemanusiaan dan kejujuran. Beberapa fungsi tersebut bisa diemban sekaligus, tetapi ada kalanya hanya salah satu saja. Yang penting adalah
konsistensinya dan optimalisasinya pada satu peran Masduki, 2001:2-3.
II.5. Talk Show