Teori Uses and Gratifications

4. Sosialisasi

Sosialisasi merupakan transmisi nilai-nilai yang mengacu kepada cara-cara dimana seseorang mengadopsi perilaku atau nilai-nilai dari suatu kelompok. Media massa menyajikan penggambaran masyarakat dan dengan membaca, mendengar dan menonton maka seseorang mempelajari bagaimana khalayak berperilaku dan nilai-nilai apa yang penting.

5. Hiburan entertainment

Fungsi hiburan sangat jelas tampak pada televisi, film, radio dan rekaman suara. Fungsi menghibur tiada lain tujuannya adalah untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak, karena dengan membacara berita-berita ringan atau melihat tayangan hiburan di televisi dapat membuat pikiran khalayak segar kembali.

II.3. Teori Uses and Gratifications

Herbert Blumer dan Elihu Katz adalah orang pertama yang mengenalkan teori ini. Teori kegunaan dan kepuasan ini dikenal pada tahun 1974 dalam bukunya The Uses of Mass Comunications: Current Perspectives on Gratification Research. Teori uses and gratifications milik Blumer dan katz ini mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut. Dengan kata lain, pengguna media adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi. Pengguna media berusaha untuk mencari sumber media yang paling baik dalam usaha memenuhi kebutuhannya, artinya teori uses and gratifications mengasumsikan bahwa pengguna mempunyai pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya Nurudin,2003:181. Universitas Sumatera Utara Pada awal kemunculan media massa, khalayak dianggap sebagai korban dari kekuatan media. Dengan kata lain, khalayak akan menerima setiap informasi yang disajikan oleh media massa, tanpa ada selektivitas. Teori ini dikenal dengan Teori Magic Bullet. Pandangan ini kemudian digantikan oleh Teori Limited Effect, yang menyebutkan efek perorangan anggota individu berbeda dan kehidupan sosial meminimalkan efek media. Di dalam pandangan individu yang berbeda, kekuatan media dibentuk oleh faktor perorangan seperti tingkat intelgensia dan penghargaan diri, dimana kekuatan media dibatasi oleh organisasi khalayak dan keanggotaan dalam kelompok. Namun demikian, teori ini tetap memandang bahwa khalayak bersifat pasif. http:www.mhhe.commayfiledpub.westturnerinstructor. Di tahun 1942, teori ini dikritik oleh Herta Herzoa dan Paul Lazasfield. Ketika itu mereka mempelajari bahwa pendengar radio memiliki kebutuhan yang berbeda dan mempunyai selektivitas dalam penggunaan radio. Penilitian inilah merupakan reaksi terhadap Teori Magic Bullet, yang kemudian digunakan sebagai dasar Teori Uses and Gratification. Penelitian ini menegaskan khalayak media aktif, meghancurkan ketentuan paradigma efek media yang dominant pada tahun 1950-an. Tidak ada lagi yang berkata “apa yang dilakukan media kepada khalayak what media do it the people”, tertapi “apa yang dilakukan khalayak kepada media what people do to the media”. Teori ini sendiri diperkenalkan oleh Ellihu Katz akhir tahun 1950. http:www.ascusc.orgjcmcvo16issue1eberseldhtml. Teori Uses and Gratification digambarkan sebagai a dramatic break with effects tradition of the past , suatu loncatan dramatis dari teori jarum hipodermik. Teori ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media terhadap khalayak, tetapi ia tertarik pada apa Universitas Sumatera Utara yang dilakukan khalayak terhadap media. Khalayak dianggap aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Dari sinilah timbul istilah uses dan gratification Rakhmat, 2002:65. Uses and Gratifications Model merupakan pengembangan dari jarum hipodermik. Model ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media pada diri seseorang, tetapi ia tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap media. khayalayak dianggap aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Studi ini memusatkan perhatian pada penggunaan uses media untuk mendapatka kepuasaan gratifications atas kebutuhan seseorang. Sebagian besar perilaku khalayak akan dijelaskan melalui berbagai kebutuhan dan kepentingan individu. Model ini meneliti asal mula kebutuhan manusia secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan. Penelitian yang menggunakan uses dan gratification memusatkan pehatian pada kegunaan isi media untuk memperoleh gratifikasi atau pemenuhan kebutuhan Ardianto dkk, 2004:70. Model Uses and Gratifications membahas juga motif-motif dan alternatif fungsional untuk memenuhi kebutuhan. Sebagaian besar individu mempunyai kebutuhan dasar untuk mengadakan interaksi sosial, yang kemudian berharap bahwa konsumsi dan penggunaan media massa tertentu akan memenuhi sebagian kebutuhannya. Hal ini menuntun pada kegiatan menonton program televisi, membaca majalah atau surat kabar dan juga mendengarkan radio. Kegiatan ini menghasilkan gratifikasi kebutuhan, tetapi dapat pula menimbulkan ketergantungan dan perubahan kebiasaan pada individu. Dalam hal ini penggunaan media dapat dikatakan merupakan alternative fungsional bagi interaksi yang sesungguhnya. Universitas Sumatera Utara Teori uses dan Gratifications lebih menekankan pada pendekatan manusiawi di dalam melihat media. Artinya manusia mempunyai otonomi, wewenang untuk memperlakukan media. Teori ini mempertimbangkan apa yang dilakukan orang pada media, yaitu menggunakan media untuk pemuas kebutuhannya. Penganut teori ini meyakini bahwa individu sebagai mahluk supra-rasional dan sangat selektif. Menurut para pendirinya, Elihu Katz;Jay G. Blumler; dan Michael Gurevitch dalam Jalaluddin Rakhmat, 1984, uses and gratifications meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain, yang membawa pada pola terpaan media yang berlainan atau keterlibatan pada kegiatan lain, dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain http:www.Teory uses gratifications « Nengnongnengdee’s Weblog.htm. Menurut Nurudin 2004:183 teori Uses and Gratifications beroperasi dalam beberapa cara yang bisa dilihat dalam bagan berikut ini: Kebutuhan khalayak: 6. Kognitif 7. Afektif 8. Integratif Personal 9. Integratif Sosial 10. Pelepa san ketegangan melarikan diri dari kenyataan Lingkungan Sosial: 4. Ciri-ciri demografis 5. Afiliasi kelompok 6. Ciri-ciri kepribadian Sumber pemuasan non media: 4. Keluarga, teman 5. Komunikasi interpersonal 6. Hobi, tidur Penggunaan media massa: 5. Jenis media: SK, TV, Radio, buku 6. Isi media 7. Terpaan media 8. Konteks sosial dan terpaan media Pemuasan media: 5. Informasi 6. Hiburan 7. Identitas sosial 8. Hubungan sosial Universitas Sumatera Utara Katz, Blumer Gurevitch dalam Ardianto 2004:71 menjelaskan mengenai asumsi dasar dari pendekatan Uses and Gratifications: 6. Khalayak dianggap aktif, artinya sebahagian penting dari penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan. 7. Dalam proses komunikasi massa, inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemiliham media terletak pada khalayak. 8. Media massa harus saling bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhannya yang dipenuhi media lebih luas. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung kepada perilaku khalayak yang bersangkutan. 9. Tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak artinya, orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu. 10. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayak. Sementara Schramm dan Porter dalam bukunya Men, Women, Message and Media 1982 pernah memberikan formula untuk menjelaskan bekerjanya teori uses and gratifications. Janji Imbalan ------------------------------------ = probabilitas seleksi Upaya yang Diperlukan Imbalan disini bisa berarti imbalan yang saat itu juga diterima segera atau imbalan yang tertunda. Imbalan itu memenuhi kebutuhan khayalak. Upaya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut sangat bergantung pada tersedia tidaknya Universitas Sumatera Utara media dan kemudahan memanfaatkannya. Bila membagi janji imbalan dengan upaya yang diperlukan, maka akan memperoleh probabilitas seleksi dari media massa tertentu Nurudin,2003:182. Ada berbagai macam riset yang berangkat dari model Uses Gratifications, salah satunya adalah yang dilakukan oleh Philip Palmgreen dari Kentucky University. Kebanyakan riset Uses Gratifications memfokuskan pada motif sebagai variabel independen yang mempengaruhi penggunaan media. Palmgreen kendati juga menggunakan dasar yang sama yaitu orang mengggunakan media didorong oleh motif- motif tertentu, namun konsep yang diteliti oleh model Palmgreen ini lebih tidak berhenti disitu, dengan menanyakan apakah motif-motif khalayak itu telah dipenuhi oleh media. Dengan kata lain, apakah khalayak puas setelah menggunakan media. Konsep mengukur kepuasan ini disebut GS Gratification Sought dan GO Gratification Obtained. Penggunaan konsep-konsep baru ini memunculkan teori yang merupakan varian dari teori Uses Gratifications , yaitu teori Expectancy Values nilai pengharapan. Gratifications Sougth adalah kepuasan yang dicari atau diinginkan individu ketika mengkonsumsi suatu jenis media tertentu radio, tv, Koran. Gratification sougth adalah motif yang mendorong seseorang mengkonsumsi media. Sedangkan gratification obtained kepuasan yang nyata yang diperoleh seseorang setelah mengkonsumsi suatu jenis media tertentu Palmgreen, 1985:27. Dengan kata lain menurut Palmgreen, gratifications sougth dibentuk dari kepercayaan seseorang mengenai apa yang media dapat berikan dan evaluasi seesorang mengenai isi media. Gratification obtained mempertanyakan hal-hal yang khusus mengenai apa saja yang telah diperoleh setelah menggunakan media dengan menyebutkan acara atau rubrik tertentu secara spesifik. Universitas Sumatera Utara Bisa dikatakan bahwa Uses Gratifications bukanlah proses komunikasi linier yang sederhana. Banyak faktor, baik personal maupun eksternal, yang menentukan kepercayaan dan evaluasi seseorang. Kriyantono,2006:206.

II.4. Radio Siaran

Dokumen yang terkait

Radio USUKOM 107,7 FM Sebagai Radio Berbasis Kampus (Studi Kualitatif Opini Peserta Audisi Penyiar Tentang Radio USUKOM 107,7 FM Sebagai Radio Berbasis Kampus)

0 37 133

APLIKASI RADIO STREAMING BERBASIS ANDROID PADA SUARA SAKTI FM (SS FM).

0 5 6

TALK SHOW DAN KESENJANGAN KEPUASAN

1 7 144

KEPUASAN KHALAYAK TERHADAP SIARAN BERITA INFORMASI DAN MUSIK ANDA (BIMA) DI RADIO KOMUNITAS SPIRITUAL KEPUASAN KHALAYAK TERHADAP SIARAN BERITA INFORMASI DAN MUSIK ANDA (BIMA) DI RADIO KOMUNITAS SPIRITUAL HINDU YOGADHIPARAMAGUHYA FM (Studi Kuantitatif Kep

0 3 17

KEPUASAN PENDENGAR AKTIF RADIO SONORA FM (Studi Deskriptif Tentang Kepuasan Pendengar Aktif Terhadap Program Acara Voice de Campus di Radio SONORA FM Surabaya).

0 0 111

MOTIF PENDENGAR AKTIF RADIO PRAMBORS FM SURABAYA ( Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Motif Pendengar Radio Prambors FM Surabaya Dalam Program Acara “Afternoon Show”).

2 4 78

Proses produksi acara talk show Jogja forum di radio Trijaya FM Yogyakarta FABIANUS WIDIYARTO

0 0 94

KEPUASAN PENDENGAR AKTIF RADIO SONORA FM (Studi Deskriptif Tentang Kepuasan Pendengar Aktif Terhadap Program Acara Voice de Campus di Radio SONORA FM Surabaya)

0 0 25

KEPUASAN REMAJA SURABAYA MENONTON PROGRAM ACARA TALK SHOW “TONIGHT SHOW” (Studi Deskriptif Kuantitatif Kepuasan Remaja Surabaya Menonton Program Acara Talk Show “TONIGHT SHOW” Di NET TV) SKRIPSI

0 4 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1 - KEPUASAN REMAJA SURABAYA MENONTON PROGRAM ACARA TALK SHOW “TONIGHT SHOW” (Studi Deskriptif Kuantitatif Kepuasan Remaja Surabaya Menonton Program Acara Talk Show “TONIGHT SHOW” Di NET TV)

1 3 8