panen akan berlangsung dari bulan mei sampai dengan bulan Agustus tahun berikutnya. Masaknya buah kopi ada yang cepat ada pula yang lambat, sedang
yang lambat ini sangat tergantung pada iklim dan jenisnya AAK,1988.
2.1.1. Buah Kopi
Buah kopi biasanya dipasarkan dalam bentuk kopi beras, yaitu kopi kering yang sudah terlepas dari daging buah dan kulit arinya. Sebagian besar, buah terdapat
pada cabang primer atau sekunder sebagaimana halnya dengan bunga. Dari bunga sampai menjadi buah itu masak, makan waktu 7-9 bulan. Buah kopi yang muda
berwarna hijau, tetapi setelah tua menjadi kuning dan kalau masak warnanya menjadi merah. Besar buah kira-kira 1
12
× 1 cm dan bertangkai pendek.
Pada umumnya buah kopi mengandung 2 butir biji, biji tersebut mempunyai 2 bidang, bidang yang datar perut dan bidang yang cembung punggung. Tetapi
adakalanya hanya ada satu butir biji yang bentuknya bulat panjang yang disebut kopi lanang. Biji terdiri dari kulit biji yang merupakan selaput tipis membalut biji
yakni yang disebut perak atau kulit ari.
. Gambar 2. Biji kopi
Universitas Sumatera Utara
Putih lembaga endosperma. Pada permukaan biji yang datar saluran yang arahnya memanjang dan kedalam, merupakan lubang yang panjang sama dengan
bijinya. Sejajar dengan saluran itu terdapat satu lubang yang berukuran lebih sempit dan merupakan satu kantong yang tertutup. Di sebelah kantong terdapat
lembaga embrio dengan sepasang daun tipis dan dasar akar yang berwarna putih AAK,1988.
2.1.2. Pemeliharaan Tanaman Kopi
Pemeliharaan merupakan salah satu tahap budi daya kopi yang sangat penting dalam menentukan produktivitas tanaman. Pemupukan pada tanaman bertujuan
untuk mencukupi kebutuhan unsur hara tanaman dan memperbaiki kondisi tanah sehingga perakaran dapat tumbuh baik serta dapat menyerap hara dalam jumlah
yang cukup. Kutu dompolan
Pseudococcus citri
merupakan hama yang sering menyerang tanaman kopi dengan cara menghisap cairan kuncup bunga, buah
muda, ranting dan daun muda. Serangan hama ini dapat menimbulkan pertumbuhan tanaman terhenti, daun-daun menguning, calon bunga gagal menjadi
bunga, dan buah rontok. Pengendalian kutu dompolan dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu
secara biologis, mekanis, dan kimiawi. a.
Secara biologis, dengan melepaskan parasit
Angyrus grenii,
dan
Leptomastix abyssinica,
predator kumbang
Symnus apiciflatus, S.roepkei, Cryptolaemus mentrousieri.
Selain melepaskan musuh alami, juga dengan
Universitas Sumatera Utara
memberantas semut yang suka membawa kutu terutama pada musim kemarau.
b. Secara mekanis, dengan memangkas bagian yang terserang, kemudian
dibakar. Selain itu, juga dengan membuang atau tidak menanam pohon pelindung yang disukai oleh hama tersebut seperti gamal
Glirisida maculata.
c. Secara kimiawi, dengan penyemprotan insektisida. Insektisida yang
dianjurkan antara lain Anthio
330
EC, Hostation
40
EC, Nogos
50
EC, Orthene
75
SP, Sevin
85
g, dan supracide
40
EC dengan dosis sesuai petunjuk Najiyati.S,1990.
2.1.3. Waktu pemupukan