BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tanaman pertanian sering diganggu oleh organisme pengganggu tanaman yang secara ekonomis sangat merugikan petani. Organisme pengganggu tanaman atau
tumbuhan ini dikenal sebagai hama tanaman, penyakit tanaman, dan gulma tumbuhan pengganggu. Organisme penganggu tanaman atau tumbuhan sering
disebut OPT Djojosumanto.P,2000. Pestisida sering digunakan sebagai pilihan utama untuk memberantas
organisme penganggu tanaman. Sebab, pestisida mempunyai daya bunuh yang tinggi, penggunaannya mudah, dan hasilnya cepat untuk diketahui. Namun bila
aplikasinya kurang bijaksana dapat membawa dampak pada pengguna, hama sasaran, maupun lingkungan yang sangat berbahaya Wudianto.R,1988.
Pestisida secara harafiah berarti pembunuh hama yang meliputi produk produk yang digunakan di bidang pertanian, kehutanan, perkebunan, peternakan
atau kesehatan hewan, perikanan, dan kesehatan masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Pengertian pestisida menurut Peraturan Pemerintah No.71973 Adalah semua zat kimia atau bahan lain serta jasad renik dan virus yang di pergunakan
untuk: a.
Mengendalikan atau mencegah hama atau penyakit yang merusak tanaman, bagian tanaman, atau hasil-hasil
pertanian; b.
Mengatur atau merangsang pertumbuhan yang tidak di inginkan;
c. Mengendalikan rerumputan Djojosumanto,P.2000.
Kopi
coffea sp
adalah spesies tanaman berbentuk pohon termasuk dalam famili
Rubiaceae
dan genus
Coffea
yang juga dalam pertumbuhan dan untuk menghasilkan panen yang baik dibantu oleh pemakaian pestisida. Buah kopi
biasanya di perdagangkan dalam bentuk kopi beras, yaitu kopi kering yang sudah terlepas dari daging buah dan kulit arinya Najiyati.S,1990.
Namun, di sisi lain pemakaian pestisida yang berlebihan dan dilakukan secara terus- menerus pada setiap musim tanaman akan berpotensi menyebabkan
kerugian antara lain residu pestisida akan terakumulasi dalam produk-produk pertanian dan perairan, penurunan produktivitas serta keracunan pada manusia
dan hewan Aditya,2007. Untuk melindungi masyarakat terhadap kemungkinan adanya residu
pestisida dalam makanan perlu dilakukan monitoring pemeriksaan residu pestisida yang dikembangkan dibandingkan terhadap batas maksimum residu
pestisida yang diinginkan.
Universitas Sumatera Utara
Kromatografi gas sendiri adalah merupakan metode yang dinamis untuk pemisahan dan deteksi senyawa-senyawa yang mudah menguap dalam suatu
campuran. Pada kromatografi gas terdapat dua fasa yaitu fasa gerak dan fasa diam. Fasa gerak berupa gas, fasa diam berupa cairan atau padatan
Rohman,2007. Atas dasar inilah penulis membuat tugas akhir yang berjudul „ANALISIS
RESIDU PESTISIDA
TRIAZOFOS PADA
BIJI KOPI
KERING M
ENGGUNAKAN KROMATOGRAFI GAS FPD‟. untuk mengetahui apakah residu pestisida yang terdapat di dalam biji kopi kering yang di analisis
memenuhi batas maksimum residu yang telah di tetapkan oleh Permentan No.24 Tahun 2011.
Universitas Sumatera Utara
1.2. Permasalahan