Kerangka Konsep Definisi Operasional

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep

Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dijalankan seperti yang di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah: Gambar 3.1. Kerangka Konsep Gambaran Pola Makan dan Tingkat Keparahan Stroke

3.2. Definisi Operasional

1. Stroke Iskemik a. Stroke iskemik adalah suatu manifestasi klinis oleh gangguan fungsi otak yang berlaku secara fokal maupun global menyeluruh. Tanda-tanda klinis berkembang dengan cepat dan berlaku lebih dari 24 jam atau menyebabkan kematian tanpa sebab jelas yang lain selain gangguan vaskular yang berlaku akibat gangguan peredaran transportasi darah ke otak Junaidi, 2011. b. Cara pengukuran : Observasional melihat data dan keterangan pasien c. Alat pengukuran : Data dan keterangan pasien d. Skala pengukuran : Nominal 2. Pola makan a. Pola makan adalah kebiasaan makan seseorang. Responden akan ditanyakan pola makan atau kebiasaan makan dalam sehari seperti jenis makanan yang dikonsumsi dalam sehari, frekuensi makan dalam sehari, serta jumlah makanan yang dikonsumsi dalam seminggu Yulia, 2013. b. Cara pengukuran : Wawancara Tingkat Keparahan Stroke BI Pola Makan Universitas Sumatera Utara c. Alat pengukuran : Kuesioner pola makan d. Hasil pengukuran : Digolongkan dalam tiga kategori yaitu: baik, kurang baik, dan tidak baik e. Skala pengukuran : Ordinal f. Gambaran pola makan pasien stroke iskemik dinilai berdasarkan skala ordinal, dengan rincian skor maksimal untuk setiap kategori dari aspek variable pola makan seperti berikut: 1. Nilai satu 1 diberikan untuk jawaban “c” 2. Nilai dua 2 diberikan untuk jawaban “b” 3. Nilai tiga 3 diberikan untuk jawaban “a” g. Dengan demikian, perhitungan kategori tersebut adalah seperti di bawah : 1. Jika responden mendapatkan skor dalam rentang 29-36 : Baik. 2. Jika responden mendapatkan skor dalam rentang 21-28 : Kurang baik. 3. Jika responden mendapatkan skor dalam rentang 12-20 : Tidak baik. 3. Tingkat keparahan stroke a. Tingkat keparahan stroke adalah derajat parahnya atau beratnya stroke. Barthel Index digunakan untuk menilai dan mengukur tingkat keparahan stroke Goldstein, 2001. b. Barthel Index : 1. Sebanyak 10 kriteria akan dinilai pada pasien stroke dengan menggunakan Barthel Index. Setiap kriteria mempunyai skor antara 0-10 dan setiap responden yang dinilai akan memperoleh skor antara 0-100. 2. Jika responden memperoleh skor dalam rentang 0-50, mereka dikategorikan dalam kelompok stroke berat dan jika skor yang diperoleh responden berada dalam rentang 50- 100, maka mereka dikategorikan dalam stroke ringan. 3. Skala pengukuran : Nominal Universitas Sumatera Utara

BAB 4 METODE PENELITIAN