Sejarah Gerakan Pemurtadan Dalam Islam
ditimbulkan oleh suku-suku bangsa Arab yang tidak mau tunduk lagi kepada pemerintahan Madinah. Mereka menganggap bahwa perjanjian
yang dibuat dengan Nabi dengan sendirinya batal setelah Nabi wafat, karena itu mereka menentang Abu Bakar. Karena sikap keras kepala dan
penetangan mereka yang dapat membahayakan agama Islam dan pemerintahan. Abu bakar menyesalkan persoalan ini dengan apa yang
disebut perang riddah perang melawan kemurtadan.
34
Khalid Ibnu al- Walid adalah jenderal yang banyak berjasa dalam perang riddah ini.
Tanda-tanda kemurtadan sudah mulai ada setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Kaum kafir Badui tidak pernah mau tunduk kepada setiap
kekuasaan. Ia menjadi pemberontak yang umum terjadi di semenanjung Arabia. Melihat kondisi sosio-ekonomi, mereka tidak mungkin tunduk
kepada setiap bentuk negara. Sementara di dalam Madinah sendiri, perebutan kekuasaan terjadi antara berbagai kelompok, dan setelah
mendengar kabar meninggalnya Nabi,
suku-suku satu
persatu meninggalkan Islam murtad.
Setelah itu, pada masa pemerintahan Abu Bakar juga banyak terdapat nabi-nabi palsu, timbulnya gerakan kaum munafik, dan timbulnya
gerakan kaum murtad atau penetang kewajiban zakat ketiganya telah menjadi persoalan yang sangat serius untuk dihadapi dan diatasi oleh
kepemimpian Abu Bakar ra, dan ini menjadi pokok bahasan sejarah gerakan murtad secara klasifikasi terdapat tiga bagian berikut:
34
Dr. Badri Yatim, M.A, Sejarah Peradaban Islam, Dirasah Islamiyah II Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 20030, cet. Ke-14. h. 36
Musailamah al-Kadzab, seorang yang berasal dari suku Bani Hanifah di pusat Jazirah Arab mengaku sebagai Nabi dan mengadakan
gerakan penghasut di Yamamah. Sebelumnya ia datang ke Madinah beserta utusan sebagi orang beriman, dalam perjalanan pulang ia mengaku
sebagai Nabi. Tulayhah, adalah seorang yang mahir dalam peperangan dan
terkenal sebagai orang kaya raya dari suku Bani As’ad, Arabia Selatan. Ia melancarkan perlawanan secara terang-terangan terhadap pemerintahan
Islam seraya mengaku sebagai Nabi setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW.
Sajah, seorang wanita kristen mengaku sebagai Nabi. Ia berasal dari suku Yrbu’ di Asia Tengah. Sekalipun ia mendapat dukungan dari
mayoritas masyarakatnya namun ia tidak memiliki keberanian untuk melawan kekuasaan islam. Karena itu, ia membentuk kekuatan
persekutuan dengan
cara melangsungkan
perkawianan dengan
Musaylamah.
35
Orang yang paling masyhur dan berjasa dalam menyerang orang- orang murtad adalah Abu Bakar as-Shiddiq ra.
Menurut Litbang Departemen Agama bahwa Islam mengalami penurunan kuantitas dan penyebab penurunan jumlah umat islam
Nusantara itu ada dua hal :
36
35
Abdul Qadir Audah, Al- Tasyri’ al-Islami, kairo: Maktabah Dar al-arubah, 1960 h. 93-
94
36
TIM FAKTA, senjata Menghadapi Pemurtadan Berkedok Islam, Jakarta Pustaka Al- Kautsar, 2002, cet ke-1, h. 1
a. Pertama, keberhasilan program Keluarga Berencana yang
dilakukan gencar kepada kaum muslimin. Sementara itu, kepada umat non muslim program Keluarga Berencana tidak pernah
didengungkan atau nyaris tidak terdengar. Dengan demikian, program Keluarga Berencana mengakibatkan pertumbuhan
populasi umat Kristen jauh lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan populasi umat islam.
b. Kedua, keberhasilan program Kristenisasi yang dilakukan gencar
yang makin hari makin canggih dan tidak mengidahkan kode etik penyiaran agama yang sebenarnya.
Dengan adanya gerakan Kristenisasi dan Pemurtadan yang dikemas dalam wajah islam, persoalan dakwah islamiyah kini semakin berat.
Agresivitas misi Kristen sudah memasuki tingkat yang paling baerbahaya bagi kaum muslimin di Indonesia. Oleh karena itu kaum awam akan sulit
untuk membedakan anatara islam dan Kristen sehingga mudah dikaburkan akidahnya.
Menurut Alfian Tanjung, mengungkapkan bahwa gerakan pemurtadan di Indonesia dilakukan melalui dua jalur utama, yaitu
Missionaris Katolik dan Zending Protestan. Menurut Alfian, ecara historis dan teologis mereka saling bermusuhan, tapi dalam menghadapi
common enemy musuh bersama mereka saling bekerja sama. Alfian Tanjung juga menemukan dokumen resmi rencana
kristenisasi yang dihasilkan dari pertemuan di Hotel Sahid, Surabaya, yang
dihadiri oleh perwakilan setiap provinsi di Indonesia. Strategi yang digunakan untuk mengkristenisasikan Indonesia ada tiga. Strategi jangka
panjang ialah merupakan pemerintahan yang didisi oleh pejabat keristen, menjadikan agama kristen sebagai agama mayoritas dan menjadikan
Negara Indonesia sebagai Negara Kristen. Strategi jangka menengah, meliputi pendirian gereja di setaip
wilayah pedesaan sehingga nanti gereja memenuhi seluruh wilayah Indonesia. Lalu membentuk pasukan siap guna untuk menghadapi musuh
Kristen dan menciptakan ekonomi terpusat di setiap daerah di Indonesia. Strategi jangka pendek, yakni dengan cara merekrut jemaat Kristen
melalui jalur pemurtadan dengan bantuan financial. Lalu, membuat tempat pengaduan segala macam masalah dengan dalil firman Yesus. Upaya
pengkristenan ditempuh melalui jalur perkawinan, jalur hipnotis, jalur sosial, jalur kesehatan dan jalur pendidikan. Dana yang disiapkan setiap
tahun untuk proyek kristenisasian 200 triliun rupiah, yang akan meningkat dari tahun ke tahun. Direncanakan pada tahun 2020, agam kristen sudah
menjadi agama mayoritas di Indonesia. Untuk menghancurkan ajaran Nabi Muhammad SAW. Para
misionaris merencanakan berbagai proyek penyesatan umat islam. Ditambah dengan misionaris Yahudi dan Kristen yang dikemas dalam
paket gerakan kristenisasi, tantangan yang dihadapi umat islam menjadi semakin berat. Gerakan kristenisasi dan pemurtadan umat ini dilakukan
dengan segala cara, dari cara kasar dan brutal sampai cara halus dan lembut.
37
37
Ibid, h. 15
32