Latar Belakang Masalah Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Yang Terkandung Pada Novel Dalam Mihrab Cinta Karya Habiburrahman El-Shirazy

5. Timbulnya kecendrungan untuk meniru gaya hidup mewah seperti yang sering diperlihatkan para artis televisi. Dalam masa remaja awal seorang anak bukan hanya mengalami ketidakstabilan perasaan dan emosi, dalam waktu bersamaan mereka mengalami masa kritis. Dalam masa kritis ini seorang anak berhadapan dengan persoalan apakah dirinya mampu memecahkan masalahnya sendiri atau tidak. Jika mapu memecahkan dengan baik, maka akan mampu pula untuk menghadapi masalah selanjutnya, hingga dewasa. Jika dirinya tidak mampu memecahkan masalahnya dalam masa ini, maka ia akan menjadi orang dewasa yang senantiasa menggantungkan diri kepada orang lain. 11 Salah satu hal yang dapat mempengaruhi para remaja adalah dengan menggunakan media bahan bacaan. Meskipun hasil beberapa penelitian yang diselenggarakan oleh penerbit buku menunjukkan daya baca remaja masih tidak terlalu tinggi, tapi untuk lima tahun terakhir ini terjadi peningkatan penjualan buku-buku remaja, novel-novel remaja dalam hal ini menduduki urutan teratas, dari data penjualan. 12 Menyikapi fenomena ini, tampaklah bahwa buku-buku seperti novel turut memberikan pengaruh dikalangan para remaja. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Jacob Sumardjo, yang mengatakan bahwa novel merupakan ragam sastra yang saat ini sedang sangat digemari oleh masyarakat, baik oleh pembaca maupun oleh sastrawan. 13 Novel merupakan cerita bentuk prosa. Pada dasarnya novel selalu hadir dengan sebuah gambaran atau cermin kehidupan manusia dalam mengarungi hidup dan kehidupannya. Novel juga merupakan gambaran lingkungan kemasyarakatan serta jiwa tokoh yang hidup di suatu masa dan di suatu tempat. Secara sosiologis, manusia dan peristiwa dalam novel adalah pantulan realitas yang ditampilkan oleh pengarang dari suatu keadaan tertentu. 14 11 Sudarsono, Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja, Rineka Cipta, 1991, Cet. 2, h. 16 12 Terbukti dengan presentase tertinggi 21,1 hasil polling HU Kompas Sabtu, 19 Februari 2005 adalah minat baca ke sastra 13 Jacob Sumardjo, Memahami Kesusastraan, Bndung: Alumni, 1981, hal. 53 14 Korrie Layun Rampan, Suara Pancaran Sastra, Jakarta: Garuda Metropolitan, 1988, hal. 17 Novel dapat dijadikan sebagai salah satu media pendukung dalam pendidikan. Meski ceritanya fiktif, namun hal ini justru menjadi daya tarik bagi para pembacanya. Dengan membaca novel, pembaca biasanya akan terbawa arus cerita yang dialami oleh para tokoh dalam cerita. Dengan demikian, pesan-pesan pendidikan yang terdapat pada isi cerita secara tidak langsung akan mampu terserap oleh para pembaca dan menjadi suatu pelajaran yang dapat diteladani dalam kegiatan sehari-hari. Salah satu novel yang sedang digemari dikalangan remaja saat ini adalah novel berjudul Dalam Mihrab Cinta. Novel ini ditulis oleh Habiburrahman El- Shirazy atau yang biasa disebut Kang Abik. Habiburrahman El-Shirazy adalah alumnus Universitas Al-Azhar University Cairo, Fakultas Ushuluddin, Jurusan Hadis yang kemudian menepuh program pasca dalam ilmu yang sama di The Institute for Islamic Studies in Cairo, lulus pada tahun 2012. 15 Dalam novel tersebut, Habiburrahman El-Shirazy mengisahkan tentang seorang santri yang sedang menuntut ilmu di sebuah Pesantren bernama Al-Furqon di Kediri Jawa Timur. Ia rela meninggalkan kehidupannya yang cukup nyaman ketika tinggal bersama dengan keluarganya di Pekalongan. Dalam novel ini dikisahkan ia bertemu dengan Zizi puteri pemilik pesantren Al-Furqon yang pernah ditolongnya ketika dijambret di dalam sebuah gerbong kereta, yang dengan kejadian tersebut pada akhirnya membuat Syamsul dan Zizi menjadi saling kenal dan dekat. Santri tersebut bernama Syamsul Hadi. Di pesantren tersebut, Syamsul terusir karena dituduh telah mencuri akibat fitnah yang sengaja dibuat oleh sahabatnya sendiri yang bernama Burhan. Kondisi Syamsul semakin terpuruk karena keluarganya sendiri juga tidak mempercayainya, hingga akhirnya benar- benar membuat Syamsul nekat menjadi seorang pencopet. Dari sinilah konflik demi konflik mulai menghujani Syamsul. Namun ditengah kekacauan dan kegelapan hidupnya inilah Allah memberikan jalan baginya untuk bertaubat dan mempertemukannya dengan Silvie seorang gadis yang solehah. 15 Habiburrahman El-Shirazy, Pudarnya Pesona Cleopatra, Semarang: Basmala Press, 2004, h. 215. Melalui tokoh utama pada novel ini Syamsul Hadi, Habiburrahman El- Shirazy berusaha menyuguhkan sebuah cerita yang sangat menarik dan memiliki berbagai pesan moral Islami akhlak kepada para pembaca, khususnya remaja. Melalui tokoh Syamsul Hadi, tercermin seorang sosok santri yang memiliki sifat akhlak yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Ketika membaca novel tersebut, pembaca remaja dapat mengambil berbagai macam pelajaran yang dapat memberikan sebuah inspirasi dan juga renungan tentang nilai-nilai pendidikan akhlak yang terdapat pada setiap kisahkejadian pada novel tersebut dan juga mengidolakan sosok santri seperti Syamsul yang baik dan sholeh. Dengan novel ini, Habiburrahman El-Shirazy mampu memberikan contoh sosok santri yang dapat memberikan pengaruh pola pikir dan prilaku dikalangan masyarakat dan remaja pada khususnya. Oleh karena itu, pemilihan novel Dalam Mihrab Cinta sebagai objek kajian dalam skripsi ini dinilai layak dan relevan terhadap problematika pendidikan pada saat ini. Maka untuk mengetahui lebih jauh bagaimana kandungan pesan moral akhlak dalam novel tersebut dan manfaatnya bagi para peserta didik di sekolah, dalam skripsi ini penulis akan membahas hal tersebut, dengan judul : “Nilai-nilai Pendidikan Akhlak yang Terkandung pada Novel Dalam Mihrab Cinta, Karya Habiburrahman El- Shirazy”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Banyaknya kemerosotan nilai akhlak pada peserta didik, yang tercermin dari kejadian seperti tawuran, pelecehan seksual, penyalahgunaan narkoba, pencurian, pembunuhan, dll. 2. Minimnya sosok teladan yang bisa dijadikan sebagai contoh dalam memiliki akhlak yang baik pada lingkungan peserta didik. 3. Minimnya media pendidikan yang bisa dijadikan sebagai alat pembelajaran alternatif terhadap nilai-nilai pendidikan akhlak.

C. Pembatasan Masalah.

Kajian dalam sebuah novel memiliki cakupan yang luas. Sebuah novel bisa dikaji dari segi nilai-nilai estetika. Ia juga mungkin dibedah dalam hal konsep etika. Ia biasa ditelaah dalam bidang gramatika bahasa. Bahkan ia juga sering diteliti tentang ideologi si penulis novel dan faktor-faktor sosial yang mempengaruhi si penulis novel dalam proses lahirnya novel yang bersangkutan. Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis membatasi kajian mengenai nilai-nilai pendidikan akhlak pada novel Dalam Mihrab Cinta karya Habiburrahman El-Shirazy. Yang dimaksud dengan akhlak pada penelitian ini adalah sikap yang tertanam dalam jiwa yang mendorong untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Jika sikap tersebut berdampak kepada perbuatan yang baik, maka hal itu disebut akhlak terpuji. Sedangkan jika yang lahir dalam sikap tersebut perbuatan tercela, maka hal itu disebut akhlak tercela. Adapun yang dimaksud dengan akhlak dalam skripsi ini adalah akhlak terpuji

D. Perumusan Masalah

Adapun perumusan permasalahan yang akan dibahas dalan skripsi ini adalah : “Bagaimana konsep nilai-nilai pendidikan akhlak yang terkandung pada novel Dalam Mihrab Cinta Karya Habiburrahman El- Shirazy”.

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan merupakan target yang diharapkan akan tercapai setelah melakukan sebuah pekerjaan tertentu. Jika target itu tercapai, maka pekerjaan tersebut layak dikatakan berhasil. Adapun tujuan dari penulisan skripsi yang mengambil bahasan sastra ini, diantaranya adalah untuk dapat mengetahui nilai-nilai pendidikan akhlak yang terkandung pada novel Dalam Mihrab Cinta karya Habiburrahman El-Shirazy. Adapun kegunaan dari penulisan skripsi yang mengambil tema etika ini adalah untuk : 1. Secara akademis manfaat yang bisa diperoleh dari hasil penelitian ini adalah dapat memberikan suatu masukan kepada dunia pendidikan Islam tentang karya sastra yang mengandung nilai-nilai konstruktif terhadap dunia pendidikan Islam. 2. Secara praktis manfaat yang bisa diperoleh dari hasil penelitian ini adalah dapat memberikan pemahaman bahwa novel yang dikaji dalam skripsi ini layak menjadi bahan bacaan para remaja secara nasional, atau setidaknya novel ini menjadi salah satu novel yang direkomendasikan oleh guru sekolah untuk dibaca oleh para peserta didik. BAB II KAJIAN TEORI

A. Konsep Pendidikan Akhlak

1. Pengertian Pendidikan Akhlak

Secara istilah pendidikan berasal dari kata dasar “didik”, yang artinya “memelihara dan memberi latihan ajaran, pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran”. 1 Secara etimologi kebahasaan, kata “pendidikan” berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata majemuk paedagogike. Kata tersebut terdiri dari dua kata, yaitu kata paes dan ago. Paes berarti anak, sedangkan ago berarti aku membimbing. Kata paedagogike ini bisa diartikan secara simbolik, yang kemudian memiliki arti sebagai perbuatan membimbing anak didik. Dalam hal ini, bimbingan menjadi kegiatan inti dalam proses pendidikan. 2 Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 menyebutkan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. 3 Sedangkan secara istilah terminologi, terdapat beberapa definisi pendidikan yang beragam yang dikemukakan oleh para ahli pendidikan. Di antaranya sebagai berikut : 1 Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat Bahasa, 2008, Edisi IV, h. 425. 2 Abu Ahmadi, Ilmu Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1991, h. 70 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pendidikan serta Wajib Belajar, Bandung: Citra Umbara, 2010, Cet. I, h. 2-3.