suasana tertentu yang seolah sungguh-sungguh ada dan terjadi. Pembaca, dengan demikian, merasa dipermudah untuk “mengoperasikan” daya
imajinasinya. Burhan Nurgiyantoro membagi latar yang terdapat dalam karya fiksi
ke dalam tiga kategori, yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar sosial.
57
Latar tempat adalah latar yang menyaran pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Unsur tempat yang
dipergunakan berupa tempat-tempat dengan nama-nama tertentu, inisial tertentu, mungkin lokasi tertentu tanpa nama jelas. Tempat-tempat yang
bernama adalah tempat yang dapat dijumpai dalam dunia nyata. Sedangkan latar waktu Latar waktu berkaitan dengan masalah
“kapan” terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Adapun latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan
dengan perilaku sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Ia bisa berupa kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi,
keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap, dan lain-lain yang tergolong dalam latar spiritual. Di samping itu, latar
sosial juga berhubungan dengan status sosial tokoh yang bersangkutan, misalnya rendah, menengah, dan atas.
5 Sudut Pandang
Menurut M.H. Abrams, seperti dikutip oleh Burhan Nurgiyantoro, “sudut pandang menyaran pada cara sebuah cerita dikisahkan.
Ia merupakan cara atau pandangan yang digunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa
yang membentuk karya fiksi kepada pembaca”.
58
Sudut pandang merupakan tempat atau posisi pencerita terhadap kisah yang dikarangnya, apakah ia berada di dalam cerita atau di luar cerita.
Dengan kata lain, pengarang bebas menentukan apakah dirinya
57
Burhan Nurgiyantoro, op.cit., h. 227.
58
Ibid., h. 248.
ikut terlibat langsung dalam cerita itu atau hanya sebagai pengamat yang berdiri di luar cerita.
Secara garis besar, sudut pandang dapat dibedakan menjadi dua ma
cam, yaitu persona pertama gaya “aku” dan persona ketiga gaya “dia”.
59
Pada sudut pandang yang menggunakan persona pertama gaya “aku”, pengarang ikut terlibat dalam cerita. Sedangkan pada sudut
pandang persona ketiga gaya “dia”, pengarang menjadi seseorang yang
berada di luar cerita.
60
b. Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme
karya sastra.
61
Secara lebih khusus ia dapat dikatakan sebagai unsur-unsur yang mempengaruhi bangun cerita sebuah karya sastra, namun tidak ikut
menjadi bagian di dalamnya. Akan tetapi, unsur ini cukup berpengaruh terhadap totalitas bangun cerita
yang dihasilkan. Oleh karena itu, unsur ini harus tetap dipandang sebagai sesuatu yang penting. Pemahaman terhadap unsur ekstrinsik suatu karya
akan membantu dalam hal pemahaman makna karya itu mengingat bahwa karya sastra tidak muncul dari kekosongan budaya.
Bagian dalam unsur ekstrinsik yaitu keadaan subjektivitas individu pengarang yang memiliki sikap, keyakinan, dan pandangan hidup, serta
biografi pengarang. Unsur ekstrinsik berikutnya adalah psikologi, baik berupa psikologi pengarang proses kreatifnya, psikologi pembaca, maupun
penerapan prinsip psikologi dalam karya. Keadaan di lingkungan pengarang seperti ekonomi, politik, dan sosial juga akan berpengaruh terhadap
karyanya. Serta unsur ekstrinsik yang lain, seperti pandangan hidup suatu bangsa dan sebagainya.
62
59
Ibid., h. 256.
60
Ibid., h. 256.
61
Ibid., h. 23.
62
Ibid., h. 24.
C. Hasil Penelitian Yang Relevan
Sudah banyak hasil penelitian skripsi yang mengangkat novel karya Habiburrahman El-Shirazy, baik yang ada di dalam maupun di luar kampus
UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Beberapa penelitian skripsi yang mengangkat karya Habiburrrahman El-Shirazy dan penulis ketahui yaitu :
1. “Analisis Isi Pesan Dakwah pada Novel Dalam Mihrab Cinta karya
Habiburrahman El- Shirazy”. Skripsi ini ditulis oleh Siti Maryam, mahasiswi
Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2009. Penelitiannya dibatasi pada analisis isi pesan dakwah
yang meliputi akidah, akhlak dan syariah. Persamaan penelitian Siti Maryam dengan
penelitian penulis
terletak pada
pengarang yang
sama yaitu Habiburrahman El-Shirazy dan objek novel yang dikaji. Sedangkan
perbedaannya terletak pada aspek kajian, yaitu mengkaji aspek pesan dakwah. Sedangkan dalam penelitian ini penulis mengkaji aspek
pendidikan akhlak. 2.
“Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak yang Terkandung dalam Novel Ayat-Ayat Cinta karya Habiburrahman El-
Shirazy”. Skripsi ini ditulis oleh Aep Saefulloh, mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Jakarta
pada tahun 2006. Penelitian ini dibatasi pada analisis unsur-unsur intrinsik- ekstrinsik dan nilai-nilai pendidikan akhlak yang terkandung dalam
novel tersebut. Persamaan penelitian Aep Safulloh dengan penelitian penulis adalah pada pengarang yang sama dari obkjek yang dikaji,
yaitu Habiburrahman El-Shirazy. Sedangkan perbedaannya ada pada aspek kajian dan objek kajian. Aep Saefulloh mengkaji aspek intrinsik-
ekstrinsik dan aspek pendidikan akhlaknya saja dan objek kajiannya memakai novel Ayat-Ayat Cinta, sementara penulis adalah novel
Dalam Mihrab Cinta. 3.
“Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak dalam novel Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El-
Shirazy”. Skripsi ini ditulis oleh Arief Mahmudi, mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
pada tahun 2011. Penelitian ini dibatasi pada kajian nilai-nilai pendidikan
akhlak dalam novel Ketika Cinta Bertasbih karya Habiburrahman El-Shirazy. Persamaan penelitian Arief Mahmudi dengan penelitian penulis adalah
pada pengarang dari objek kajian dan metodologinya, yaitu sama-sama mengkaji novel karya Habiburrahman El-Shirazy dan menggunakan metode
deskriptif dengan analisis kualitatif. Persamaan lainnya adalah sama- sama menggunakan jenis penelitian kepustakaan library research
dan membatasi aspek penelitian pada pendidikan akhlak. Sedangkan perbedaannya terletak pada objek yang dikaji dan penekanan penelitian.
Penelitian Arief Mahmudi melakukan penelitian dengan objek kajian novel Ketika Cinta Bertasbih dan lebih menekankan pada satu aspek saja yaitu
aspek akhlak terpuji, sedangkan penelitian penulis menggunakan objek kajian novel Dalam Mihrab Cinta dan aspek penelitiannya ditekankan pada dua
aspek yaitu akhlak terpuji dan akhlak tercela. 4.
“Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El-
Shirazy”. Skripsi ini ditulis oleh Ali Rif‟an, mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun
2013. Penelitian ini dibatasi pada kajian nilai-nilai pendidikan akhlak dalam novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El-Shirazy. Persamaan penelitian Ali
Rif‟an dengan penelitian penulis adalah pada pengarang dari objek kajian dan metodologinya, yaitu sama-sama mengkaji novel karya Habiburrahman El-
Shirazy dan menggunakan metode deskriptif dengan analisis kualitatif. Persamaan lainnya adalah sama-sama menggunakan jenis penelitian
kepustakaan library research dan membatasi aspek penelitian pada pendidikan akhlak. Sedangkan perbedaannya terletak pada objek yang dikaji
dan penekanan penelitian. Penelitian Ali Rif‟an melakukan penelitian dengan objek kajian novel Bumi Cinta.
Dari hasil penelitian ini dapat terlihat dimana kesamaan dan perbedaan dalam pengkajiannya, serta skripsi yang akan disusun ini dapat relevan dan menjadi
sumber bacaan yang dapat dijadikan dasar pengetahuan atau referensi.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu Penelitian
Penelitian yang berjudul
“Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Yang Terkandung Pada Novel Dalam Mihrab Cinta Karya Habiburrahman El-
Shirazy” ini dilaksanakan sejak tanggal 23 Februari 2014 digunakan untuk
mengumpulkan data mengenai sumber-sumber tertulis yang diperoleh dari teks books yang ada di perpustakaan internet. Terutama yang berkaitan dengan
nilai-nilai pendidikan dan nilai-nilai akhlak. Skripsi ini dilaksanakan di Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan Pusat Nasional
di Jakarta Pusat.
B. Sumber Penelitian
Sumber penelitian yang penulis gunakan dalam skripsi ini adalah literatur yang membahas secara langsung objek permasalahan pada penelitian ini, yaitu
menggunakan novel Dalam Mihrab Cinta karya Habiburrahman El-Shirazy. Sementara untuk menunjang penelitian ini, penulis juga menggunakan buku-buku
atau sumber-sumber dari penulis lain yang berbicara tentang pendidikan, akhlak dan teori fiksi.
C. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif adalah metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah,
sebagai lawannya adalah eksperimen dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi gabungan, analisis
data bersifat induktifkualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.
1
Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data diskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
dapat diamati. Sedangkan dipilihnya metode diskriptif, karena data yang dikumpulkan berupa kata-kata dan bukan angka-angka. Selain itu semua yang
dikumpulkan kemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Dengan demikian laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk
memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin berasal dari naskah atau dokumen lainnya.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian lapangan ini, penulis menggunakan beberapa teknik untuk mengumpulkan data sesuai dengan permasalahan yang sudah ada.
Adapun teknik pengumpulan data tersebut berupa : 1.
Riset Kepustakaan library research memanfaatkan sumber perpustakaan untuk memperoleh data penelitiannya. Tegasnya riset pustaka membatasi
kegiatannya hanya pada bahan-bahan koleksi perpustakaan saja tanpa memerlukan riset lapangan.
2
Kajian pustaka adalah proses pendalaman, penelaahan, dan pengidentifikasian pengetahuan yang ada
dalam kepustakaan sumber bacaan, buku-buku referensi, atau hasil penelitian lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
3
Buku yang diriset seperti buku-buku yang terdapat di perpustakaan seperti:
Dimensi-dimensi pendidikan Islam, Pengantar ilmu dan metodologi pendidikan Islam, pendidikan agama Islam, dan lain-lain. Riset
ini dimaksudkan untuk mendapatkan acuan teori dalam melengkapi data yang ada. Dengan cara membaca buku-buku teks, internet,
1
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R D, Bandung: Alfabet, 2011, Cet. 14,. H. 9
2
Mestika Zed, Metodologi Penelitian kepustakaan, Jakarta: Yayasan obor Indonesia, 2008, Cet. 1, h. 1-2
3
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2011, Cet. 10, h. 121