menyelesaikan masalah yang cukup rumit seperti halnya menyelesaikan masalah dengan bantuan para ahli. Sedangkan bagi para ahli, sistem pakar ini juga akan
membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman.
2.2.1. Keuntungan Sistem Pakar
Secara umum, beberapa manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar Kusumadewi, 2003, antara lain:
1. Memungkingkan orang awam bisa mengerjakan perkejaan para ahli.
2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.
3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
4. Meningkatkan out put dan produktivitas.
5. Meningkatkan kualitas.
6. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar terutama yang
termasuk keahlian langka. 7.
Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya. 8.
Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan. 9.
Memiliki reliabilitas. 10.
Meningkatkan kapabilitas sistem komputer. 11.
Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian.
12. Sebagai media pelengkap dalam penelitian.
2.2.2. Kelemahan Sistem Pakar
Selain memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan Arhami, 2005 , diantaranya adalah :
1. Masalah dalam mendapatkan pengetahuan dimana pengetahuan tidak selalu
bisa didapat dengan mudah, karena kadangkala pakar dari masalah yang kita buat tidak ada dan kalaupun ada kadang pendekatan yang dimiliki oleh pakar
berbeda-beda. 2.
Untuk membuat sistem pakar yang benar-benar berkualitas tinggi sangatlah sulit dan memerlukan biaya yang sangat besar untuk pengembangan dan
pemeliharaan. 3.
Sistem pakar tidak 100 bernilai benar 4.
Boleh jadi sistem pakar tidak dapat membuat keputusan
2.2.3. Konsep Dasar Sistem Pakar
Efraim Turban berpendapat, konsep dasar pakar mengandung keahlian, ahli, pengalihan, inferensi, aturan dan kemampuan menjelaskan. Keahlian adalah
suatu kelebihan penguasaan pengetahuan di bidang tertentu yang diperoleh dari pelatihan, membaca atau pengalaman Arhami, 2005. Kemampuan keahlian dari
para ahli ke komputer untuk kemudian dialihkan lagi ke orang lain yang bukan ahli, merupakan tujuan dari sistem pakar. Proses ini membutuhkan 4 aktivitas
yaitu: tambahan pengetahuan dari para ahli atau sumber-sumber lainnya, repsentasi pengetahuan ke komputer, inferensi pengetahuan dan pengalihan
pengetahuan ke pengguna Arhami, 2005.
2.2.4. Bentuk Sistem Pakar