Model Histogram Model Grafik P-P Plot Model Statistik Uji Kolmogorov Smirnov

transformasi dengan cara melakukan logaritma terhadap data maka diperoleh hasil sebagai berikut :

3. Model Histogram

Gambar 5.3. Uji Normalitas Data dengan Histogram Sesudah Transformasi Berdasarkan gambar tersebut, dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan normal. Hal tersebut diketahui poligon kecenderungan tidak menceng ke kiri maupun ke kanan.

4. Model Grafik P-P Plot

Berdasarkan pada Gambar 5.2 dibawah titik – titik menyebar digaris titik diagonal dengan demikian merupakan data normal. Universitas Sumatera Utara Gambar 5.4 Grafik Normal P-P Plot Sesudah Transformasi Ghozali 2005, menyatakan bahwa jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

5. Model Statistik Uji Kolmogorov Smirnov

Selain itu uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Uji Normalitas bertujuan untuk melihat apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal. Untuk itu dilakukan uji one sample Kolmogorov Smirnov Test. Bila nilai signifikan 0,05 berarti distribusi data tidak normal, sebaliknya bila nilai signifikan 0,05 berarti distribusi data normal.Adapun hasil pengujian terdapat pada Tabel 5.2 berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 5.2 Hasil Pengujian Kolmogorov Smirnov Test Sebelum Transformasi HS_Y CD_X1 NCF_X2 DER_X3 EPS_X4 N 585 585 585 585 585 Mean -238.6602 341.2820 4.0088E10 -.4545 469.5658 Normal Parameters a,,b Std. Deviation 2344.86048 910.15788 1.89816E11 23.29324 1875.78008 Absolute .358 .354 .425 .406 .397 Positive .286 .347 .425 .331 .285 Most Extreme Differences Negative -.358 -.354 -.415 -.406 -.397 Kolmogorov-Smirnov Z 8.664 8.558 10.273 9.812 9.595 Asymp. Sig. 2-tailed .000 .000 .000 .000 .000 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Output SPSS Lampiran 11 Dari hasil pengujian terlihat pada Tabel 5.2 tersebut terlihat besarnya nilai Kolmogorov- Smirnov untuk variabel HS_Y adalah 8.664 dan signifikan pada 0.000. Begitu juga dengan variabel CD_X1, NCF_X2, DER_X3 dan EPS_X4 dengan tingkat signifikansi 0.000 jauh dibawah alpha 5 . Hal ini berarti data residual tidak terdistribusi normal. Setelah dilakukan transformasi dengan melakukan transformasi dalam bentuk logaritma maka hasil yang diperoleh sebagai berikut : Tabel 5.3 Hasil Pengujian Kolmogorov Smirnov Test Sesudah Transformasi ln_HS_Y ln_CD_X1 ln_NCF_X2 ln_DER_X3 ln_EPS_X4 N 371 584 557 498 581 Mean 4.1445 3.8013 19.0447 -.6565 4.5854 Normal Parameters a,,b Std. Deviation 1.91078 2.08743 3.66798 1.73349 1.79821 Absolute .050 .091 .064 .037 .081 Positive .050 .091 .064 .037 .081 Most Extreme Differences Negative -.032 -.042 -.036 -.036 -.052 Kolmogorov-Smirnov Z .969 .191 .518 .836 .948 Asymp. Sig. 2-tailed .305 .352 .150 .486 .501 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Output SPSS Lampiran 11 Universitas Sumatera Utara Dari hasil pengujian terlihat pada Tabel 5.3 tersebut terlihat besarnya nilai Kolmogorov- Smirnov untuk variabel HS_Y adalah 0.969 tingkat signifikan pada taraf alpha 0.305. Begitu juga dengan variabel CD_X1 tingkat signifikan pada taraf alpha 0.352 jauh diatas alpha 0.05, NCF_X2 0.352, DER_X3 0.486 dan EPS_X4 0.501 nilai signifikansi dari masing-masing variabel 0,05, berarti data residual terdistribusi normal. 5.1.2.2. Uji multikolinearitas Multikolinearitas merupakan fenomena adanya korelasi yang sempurna antara satu variabel bebas dengan variabel bebas lain. Jika terjadi multikolinearitas, akan mengakibatkan timbulnya kesalahan standard penaksir dan probabilitas untuk menerima hipotesis yang salah semakin besar. Menurut Ghozali 2005 salah satu cara untuk mengetahui adanya multikolinearitas adalah dengan melakukan uji VIF Variance Inflation Factor yaitu jika VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS atas data yang diperoleh, dapat dilihat pada Tabel 5.4 berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 5.4 Uji Multikolinearitas Coefficients a Collinearity Statistics Model Tolerance VIF ln_CD_X1 .935 1.069 ln_NCF_X2 .978 1.023 ln_DER_X3 .942 1.062 1 ln_EPS_X4 .963 1.038 a. Dependent Variabel: ln_HS_Y Sumber : Hasil Output SPSS Lampiran 11 Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa nilai VIF untuk masing-masing variabel adalah 10 dan nilai Tolerance tidak lebih dari 0.10 Hal ini membuktikan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini tidak terdapat gejala multikolinearitas homoskedastisitas. 5.1.2.3. Uji autokorelasi Gejala Autokorelasi diditeksi dengan menggunakan uji Durbin-Watson DW. Menurut Santoso 2005 : 241, untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi maka dilakukan pengujian Durbin-Watson DW. Dari hasil pengujian terlihat bahwa nilai DW sebesar 1,787, berarti data tidak terkena autokorelasi. Tabel 5.5 Nilai Durbin-Watson Model R Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .430 a 1.74608 1.787 Sumber : Hasil Output SPSS Lampiran 11 a. Predictors: Constant, ln_EPS_X4, ln_DER_X3, ln_NCF_X2, ln_CD_X1 b. Dependent Variabel: ln_HS_Y Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 5.5 di atas, untuk mengetahui adanya autokorelasi digunakan uji Durbin-Watson, dengan kriteria dari tabel Durbin-Watson terlihat Nilai DW sebesar 1,787 Untuk mengetahui adanya autokorelasi digunakan uji Durbin- Watson, dengan kriteria menurut Santoso 2005 : 219 dengan cara melihat besaran Durbin-Watson sebagai berikut : 1. Angka D-W di bawah -2, berarti ada autokorelasi positif. 2. Angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi. 3. Angka D-W di atas +2, berarti ada autokorelasi negatif. Hasil uji autokorelasi di atas menunjukkan nilai statistik Durbin-Watson D- W sebesar 1,787. Oleh karena itu, nilai DW dalam rentang nilai -2 dan lebih kecil dari 2 -2 1,787 2 maka disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi baik positif maupun negatif. 5.1.2.4. Uji heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dari model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadinya heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Jika ada pola tertentu, seperti titik – titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil pengolahan data, uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 5.5 : Gambar 5.5 Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan gambar di atas tidak terlihat ada pola tertentu, serta titik – titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

5.1.3 Hasil Analisis Data

Dari hasil pengujian asumsi klasik disimpullkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi model estimasi yang Best Linier Unbiased Estimator BLUE dan layak dilakukan analisis regresi. Universitas Sumatera Utara 5.1.3.1. Persamaan regresi Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linier, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independent dan variabel dependen. Hasil persamaan regresi linier dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 5.6. Tabel 5.6 Hasil Analisis Regresi Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. Constant .658 .604 1.090 .276 ln_CD_X1 -.004 .051 -.004 -.077 .939 ln_NCF_X2 .086 .028 .165 3.085 .002 ln_DER_X3 -.201 .059 -.185 -3.403 .001 1 ln_EPS_X4 .390 .060 .352 6.547 .000 a. Dependent Variabel: ln_HS_Y Sumber : Hasil Output SPSS Lampiran 11 Dari Tabel 5.6 tersebut, maka model regresi berganda antara variabel independent X terhadapa variabel dependen Y dapat diformulasikan dalam model persamaan sebagai berikut : lnHS_Y = 0.658 - 0.004_lnCD_X 1 + 0.086_lnNCF_X 2 - 0.201_lnDER_X 3 +0.390_lnEPS_X 4 + ε Makna dari persamaan regresi tersebut : 1. Nilai konstanta sebesar 0.658 artinya apabila nilai variabel independen ln_CD X1, ln_NCF X2, DER X3 dan EPS X4 bernilai nol, maka nilai harga saham akan meningkat sebesar 0.658. Universitas Sumatera Utara 2. Koefisien regresi variabel Dividen Kas X1 sebesar -0.004 bermakna jika variabel Dividen Kas X1 menurun 1 satuan, maka akan menaikkan satu satuan harga saham Y sebesar 0.4 dengan arah yang berlawanan. 3. Koefisien regresi ln_NCF X2 sebesar 0.086 memberikan pengertian bahwa perubahan ln_NCF X2 sebanyak 1 satuan akan memberikan dampak peningkatan nilai harga saham sebesar 0.07 dengan arah yang sama. 4. Koefisien regresi DER X3 sebesar -0.201 memberikan pengertian bahwa perubahan DER X3 sebanyak 1 satuan akan memberikan dampak terhadap perubahan harga saham Y sebesar 20.1 dengan arah yang berlawanan. 5. Koefisien regresi EPS X4 sebesar 0.390 memberikan pengertian bahwa perubahan variabel EPS X4 sebanyak 1 satuan akan memberikan dampak perubahan harga saham sebesar 39 dengan arah yang sama.

5.1.4. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen baik secara simultan maupun parsial. 5.1.4.1. Uji statistik F Uji statistik F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel.independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. Hasil uji F dalam penelitian ini dapat dilihat apada tabel 5.7 berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 5.7 Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 201.820 4 50.455 16.549 .000 a Residual 890.248 292 3.049 1 Total 1092.068 296 a. Predictors: Constant, ln_EPS_X4, ln_DER_X3, ln_NCF_X2, ln_CD_X1 b. Dependent Variabel: ln_HS_Y Sumber : Hasil Output SPSS Lampiran 11. Tabel 5.7 menunjukkan bahwa nilai F hitung adalah 16.549 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F tabel pada tingkat kepercayaan 95 α = 0,05 adalah 2.44. Oleh karena pada kedua perhitungan F hitung Ft abel 16.549 2.44. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh variabel independen Dividen Kas, Arus Kas Bersih, Leverage Ratio dan Earning per Share secara simultan terhadap harga saham dapat diterima secara keseluruhan. 5.1.4.2. Uji statistik t Uji statistik t dilakukan untuk menguji perngaruh secara parsial antara variabel indrpenden terhadap variabel dependen dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan. Hasil uji statistic t dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 5.8 : Hasil Perhitungan Uji t Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. Constant .658 .604 1.090 .276 ln_CD_X1 -.004 .051 -.004 -.077 .939 ln_NCF_X2 .086 .028 .165 3.085 .002 ln_DER_X3 -.201 .059 -.185 -3.403 .001 1 ln_EPS_X4 .390 .060 .352 6.547 .000 a. Dependent Variabel: ln_HS_Y Sumber : Hasil Output SPSS Lampiran 11 Dari hasil uji t pada Tabel 5.8 dapat diketahui : a. Variabel Cash DividenCD bernilai negatif pada t hitung sebesar 0,077 dengan nilai signifikan 0,939. Karena nilai signifikansi CD yaitu 0,930,05, disimpulkan bahwa variabel Cash DividenCD tidak berpengaruh terhadap harga saham hitung t -0,077 tabel t 1,980 b. Variabel Net Cash FlowNCF mempunyai nilai positif pada t hitung sebesar 3,085 dan nilai signifikan sebesar 0,002. Karena nilai signifikansi NCF yaitu 0,002 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Net Cash FlowNCF berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham hitung t 3,085 tabel t 1,980 c. Variabel Debt to Equity RatioDER mempunyai nilai negtaif pada t hitung sebesar 3,403 dengan nilai signifikan 0,001. Karena nilai signifikansi DER yaitu 0,001 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Debt to Equity Ratio DER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham hitung t 3,403 tabel t 1,980 Universitas Sumatera Utara d. Earnings per ShareEPS mempunyai niai positif pada t hitung 6,547 dan nilai signifikan 0,000. Karena nilai signifikansi EPS yaitu 0,0000,05 maka dapat disimpulkan bahwa Earnings Per ShareEPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham hitung t 6,547 tabel t 1,980. 5.1.4.3 Koefeisien determinasi R 2 Hasil pengujian hipotesis yang menyatakan Dividen Kas, Arus Kas Bersih, Leverage Ratio dan Earning per Share berpengaruh secara simultan maupun secara parsial terhadap Harga Saham Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dapat diterima. Pengujian goodness of fit dilakukan untuk menentukan kelayakan suatu model regresi, karena variabel penelitian lebih dari 2 dua variabel maka kelayakan tersebut dapat dilihat dari nilai adjusted R square. Nilai Adjusted R Square yang diperoleh dari hasil pengolahan data dapat dilihat pada Tabel 5.9 di bawah ini : Tabel 5.9 Pengujian Goodness of Fit Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .430 a .185 .174 1.74608 a. Predictors: Constant, ln_EPS_X4, ln_DER_X3, ln_NCF_X2, ln_CD_X1 b. Dependent Variabel: ln_HS_Y Sumber : Hasil Output SPSS Lampiran 11 Universitas Sumatera Utara Nilai Adjusted R Square pada Tabel 5.9 diatas sebesar 0,174. Hal ini menunjukkan bahwa 17,4 variabel Harga Saham Y yaitu hasil atau keuntungan yang diperoleh pemegang saham sebagai hasil dari investasinya dapat dijelaskan oleh Dividen Kas, Arus Kas Bersih, Leverage Ratio dan Earning per Share. Sisanya sebesar 82,6 diduga dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan oleh model penelitian ini.

5.2. Pembahasan Hasil Penelitian

Dari hasil uji statistik F yang dilakukan diketahui bahwa nilai F sebesar 16,549 dengan nilai signifikansi 0,000. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel independen yaitu Cash Dividen , Net Cash Flow, Debt to Equity Ratio, dan Earnings Per Share secara simultan berpengaruh terhadap harga saham karena nilai signifikansi 0,000 0,005. Ini berarti menerima hipotesis yang menyatakan bahwa CD, NCF, DER, dan EPS secara simultan berpengaruh terhadap harga perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen ditunjukkan oleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,174 atau 17,4 . Dengan demikian besarnya kontribusi variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen sebesar 17,4 dan sisanya sebesar 82,6 dijelaskan variabel lain di luar model yang terangkum dalam error. Dari hasil pengujian secara parsial diketahui pengaruh dari masing-masing varabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara

1. Pengaruh Dividen Cash Terhadap Harga Saham

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komponen Laporan Arus Kas Dan Dividen Payout Ratio Terhadap Return Saham Dengan Earning Per Share Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

1 39 114

Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Operasi terhadap Dividen Kas Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

23 155 93

Pengaruh Komponen Laporan Arus Kas Dan Earning Per Share Terhadap Return Saham Perusahaan Barang-Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia

1 31 104

Pengaruh Pembagian Dividen Kas Dan Arus Kas Bersih Terhadap Harga Saham Di Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Indonesia Tahun 2004 – 2007

2 38 86

Analisis Arus Kas Dan Earning Per Share Pengaruh Terhadap Harga Saham (Padaperusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

1 21 138

Pengaruh Laba Bersih Dan Dividen Kas Terhadap Harga Saham (Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

11 53 187

ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN HARGA SAHAM TERHADAP DIVIDEN KAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2008

0 19 16

PENGARUH EARNING PER SHARE, PRICE EARNING RATIO, DAN DIVIDEN PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Dan Dividen Per Share Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek I

0 1 15

PENGARUH EARNING PER SHARE, PRICE EARNING RATIO, DAN Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Dan Dividen Per Share Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2011).

0 0 18

PENGARUH ARUS KAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK Pengaruh Arus Kas Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 15