4. Kapitalisasi biaya pinjaman.
2.1.3. Pengertian Leverage Ratio
Debt to equity ratio melihat struktur keuangan perusahaan dengan meningkatkan jumlah kewajiban dengan jumlah ekuitas pemilik. Rumus untuk
menghitung debt to equity ratio ini mengindikasikan sejauh mana perusahaan dapat menanggung kerugian tanpa harus membahayakan kepentingan kreditornya. Dalam
hal terjadi likuidasi, kreditor mempunyai prioritas klaim dibandingkan pemegang saham, kreditor memiliki hak pertama atas asset perusahaan. Dari sudut pandang
kreditor, jumlah ekuitas dalam struktur permodalan perusahaan dapat dianggap sebagai katalisator, membantu memastikan bahwa terdapat aset yang memadai untuk
menutup klaim pihak lain. Semakin tinggi rasio ini maka semakin besar resiko yang akan dihadapi oleh
perusahaan. Resiko yang tinggi juga menunjukkan proporsi modal sendiri yang rendah untuk membiayai aktiva dan berdampak terhadap harga saham. Dalam Fraser,
1988 dikatakan bahwa rasio total hutang terhadap ekuitas mengukur tingkat resiko struktur modal perusahaan punya hubungan antara pihak yang memiliki dana dan
pihak yang membutuhkan dana. Tinggi rendahnya komposisi hutang yang ada menunjukkan besarnya juga resiko karena kreditur harus mengantisipasi jika
kemungkinan perusahaan itu dikemudian hari mengalami kebangkrutan. Rasio yang tinggi dapat mengindikasikan bahwa klaim pihak lain relatif lebih
besar ketimbang asset yang tersedia untuk menutupnya, meningkatkan resiko bahwa
Universitas Sumatera Utara
klaim kreditor kemungkinan tidak akan tertutup secara penuh bilamana terjadi likuidasi. Semakin rendah rasionya, maka semakin sedikit kewajiban perusahaan
dimasa yang akan datang. Hal tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung berdampak terhadap harga saham. Adapun persamaan debt to equity ratio adalah :
Debt to equity ratio
2.1.4. Pengertian Earnings per Share
Rasio Earning per Share EPS mengukur seberapa besar pendapatan bersih yang dihasilkan perusahaan untuk tiap lembar saham. Bagi investor rasio ini
diperlukan untuk mengetahui kemampulabaan perusahaan dalam menghasilkan laba earning tiap lembar sahamnya. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa nilai
suatu perusahaan pada dasarnya tergantung pada kemampulabaan perusahaan yang merupakan sumber dana untuk membayar deviden.
Menurut Brigham 2006:196 Earning Per Share EPS merupakan rasio yang menunjukkan bagian laba untuk setiap saham. EPS menggambarkan profitabilitas
perusahaan yang tergambar pada setiap lembar saham. Semakin tinggi nilai EPS akan menyebabkan semakin besar laba dan kemungkinan peningkatan jumlah
deviden yang diterima pemegang saham. EPS dihitung dengan rumus berikut:
Beredar Saham
Jumlah Bersih
Laba EPS
= x100
100 x
pemilik equitas
Jumlah kewajiban
jumlah =
Universitas Sumatera Utara
EPS adalah angka yang paling sering digunakan karena adanya anggapan bahwa EPS mengandung informasi yang penting untuk melakukan prediksi mengenai besarnya
deviden per saham di kemudian hari dan tingkat harga saham di kemudian hari.
2.1.5. Harga Saham dan Penilaian Saham