Pengukuran pH Minuman Jus Jeruk, Jus Apel dan Larutan vitamin C Uji Kekerasan Permukaan Gigi

BAB 5 HASIL PENELITIAN

5.1 Pengukuran pH Minuman Jus Jeruk, Jus Apel dan Larutan vitamin C

Dilakukan prosedur pengukuran pH minuman jus jeruk, jus apel dan larutan vitamin C menggunakan pH meter Inolab pH 720. Hasil perhitungan Uji Statistik ANOVA Satu Arah yang dilanjutkan dengan Least Significant Difference LSD menunjukkan vitamin C memiliki rata-rata pH 4,2 dengan standard deviasi 0,02082 yang merupakan nilai pH minuman tertinggi. Jus apel memiliki rata-rata pH 3,7 dengan standard deviasi 0,01528 dan jus jeruk memiliki rata-rata pH 3,6 yang merupakan minuman dengan pH terendah dengan standard deviasi 0,02517. Berdasarkan hasil pengukuran tersebut diketahui adanya perbedaan yang bermakna p0,05 antara ketiga jenis minuman. Larutan vitamin C dengan jus jeruk menunjukkan perbedaan yang bermakna p0,05 pada perbedaan rata-rata 0,60333 dengan p=0,000. Vitamin C dan jus apel menunjukkan perbedaan yang bermakna p0,05 pada perbedaan rata-rata 0,51000 dengan p = 0,000, dan jus apel dengan jus jeruk menunjukkan perbedaan yang bermakna p0,05 pada perbedaan rata-rata 0,9333 dengan p=0,002. Tabel 2. Perbedaan pH antara ketiga jenis minuman Jenis minuman X±SD Pembanding Perbedaan Mean Sig. Jus jeruk 3,6 ± 0,02517 Jus apel -,09333 .002 Larutan vitamin C -,60333 .000 Jus apel 3,7 ± 0,01528 Jus jeruk ,09333 .002 Universitas Sumatera Utara ada perbedaan signifikan pada level 0,05

5.2 Uji Kekerasan Permukaan Gigi

Dilakukan prosedur pengujian kekerasan permukaan enamel gigi pada 30 gigi premolar atas yang dibagi secara random menjadi tiga kelompok perlakuan, yaitu kelompok 1 direndam di dalam jus jeruk selama 60, 90 dan 120 menit, kelompok 2 direndam di dalam jus apel selama 60, 90 dan 120 menit dan kelompok 3 direndam di dalam larutan vitamin C selama 60, 90 dan 120 menit. Masing-masing kelompok perlakuan dilakukan pengujian kekerasan permukaan enamel gigi dengan menggunakan alat Micro Vickers Hardness Tester sebelum perlakuan perendaman dan setelah perendaman selama 60, 90 dan 120 menit. Hasil pengukuran rata-rata kekerasan permukaan gigi pada masing-masing sampel setiap kelompok perlakuan jus jeruk, jus apel dan larutan vitamin C sebelum dan setelah perendaman selama 60, 90 dan 120 menit dapat dilihat pada grafik berikut. Larutan vitamin C -,51000 .000 Larutan vitamin C 4,2 ± 0,02082 Jus jeruk ,60333 .000 Jus apel ,51000 .000 Universitas Sumatera Utara Gambar 13. Grafik rata-rata kekerasan permukaan gigi sebelum dan setelah direndam dalam jus jeruk, jus apel dan larutan vitamin C selama 60, 90 dan 120 menit. Gambar 12 menmperlihatkan adanya penurunan kekerasan permukaan gigi pada ketiga kelompok perendaman. Hal ini dapat ditunjukkan dengan turunnya rata-rata kekerasan permukaan gigi setelah perendaman selama 60, 90 dan 120 menit dibanding dengan rata- rata kekerasan permukaan sebelum dilakukan perendaman. Grafik di atas juga menunjukkan bahwa rata-rata penurunan kekerasan permukaan gigi terlihat paling besar pada jus jeruk terutama setelah perendaman 60 menit yaitu dari 344,644 VHN menjadi 204,327 VHN yaitu sekitar 41. Pada perendaman selama 90 menit terjadi penurunan kekerasan sebesar 47 menjadi 180,748 VHN, dan pada perendaman 120 menit terjadi penurunan kekerasan sebesar 58 menjadi 145,428 VHN. Pada perendaman dalam jus apel terjadi penurunan kekerasan sebesar 23 di menit ke 60 dari 343,323 VHN menjadi 265,437 VHN. Pada perendaman 90 menit terjadi penurunan kekerasan sebesar 43 menjadi 193,560 VHN, sedang pada perendaman 120 menit mengalami penurunan sebesar 55 menjadi 154,442 VHN. Rata-rata penurunan kekerasan permukaan gigi yang Universitas Sumatera Utara paling kecil adalah pada larutan vitamin C, dari 341,534 VHN menjadi 254,437 VHN setelah perendaman 60 menit yaitu sekitar 26. Pada menit ke 90 terjadi penurunan kekerasan sebesar 34 menjadi 223,115 VHN, dan pada menit ke 120 terjadi penurunan kekerasan sebesar 47 menjadi 179,439 VHN. Tabel 3. Hasil uji ANOVA Satu Arah rata-rata kekerasan permukaan gigi sebelum dan setelah perendaman dalam jus jeruk selama 60, 90 dan 120 menit. Lama perendaman Mean ± SD Sig. 0 menit 344,664080 ± 8,2302863 0,000 60 menit 204,327180 ± 18,4105328 90 menit 180,748130 ± 9,2107105 120 menit 145,428190 ± 7,6399293 ada perbedaan signifikan pada level 0,05 Tabel 3 menunjukkan nilai rata-rata kekerasan permukaan gigi sebelum direndam dalam jus jeruk yaitu 344,664 VHN dengan standard deviasi 8,230. Kekerasan permukaan gigi setelah perendaman 60 menit rata-rata 204,327 VHN dengan standard deviasi 18,410 dan penurunan kekerasan sebesar 140,317 VHN. Setelah perendaman 90 menit 180,748 VHN dengan standard deviasi 9,210 dan penurunan sebesar 163,896 VHN. Setelah perendaman 120 menit 145,428 VHN dengan standard deviasi 7,639 dan penurunan sebesar 199,216 VHN. Hasil perhitungan ANOVA Satu Arah diperoleh nilai p=0,000 yang berarti bahwa ada perbedaan yang bermakna p0,05 pada perendaman dalam jus jeruk terhadap kekerasan permukaan gigi. Tabel 4. Hasil uji ANOVA Satu Arah rata-rata kekerasan sebelum dan setelah perendaman dalam jus apel selama 60, 90 dan 120 menit. Lama perendaman Mean ± SD Sig. Universitas Sumatera Utara ada perbedaan signifikan pada level 0,05 Tabel 4 menunjukkan nilai rata-rata kekerasan permukaan gigi sebelum direndam dalam jus apel yaitu 343,323 VHN dengan standard deviasi 11,174. Kekerasan permukaan gigi setelah perendaman 60 menit rata-rata 265,437 VHN dengan standard deviasi 8,764 dan penurunan kekerasan sebesar 77,886 VHN. Setelah perendaman 90 menit 193,560 VHN dengan standard deviasi 7,469 dan penurunan kekerasan sebesar 149,763 VHN. Setelah perendaman 120 menit 154,442 VHN dengan standard deviasi 6,901 dan penurunan kekerasan sebesar 188,881 VHN. Hasil perhitungan ANOVA Satu Arah diperoleh nilai p=0,000 yang berarti bahwa ada perbedaan yang bermakna p0,05 pada perendaman dalam jus apel terhadap kekerasan permukaan gigi. Tabel 5. Hasil uji ANOVA Satu Arah rata-rata kekerasan sebelum dan setelah perendaman dalam larutan vitamin C selama 60, 90 dan 120 menit. Lama perendaman Mean ± SD Sig. 0 menit 341,534160 ± 15,0654655 0,000 60 menit 254,437370 ± 20,5312493 90 menit 223,115710 ± 15,3655708 120 menit 179,439180 ± 7,5063499 ada perbedaan signifikan pada level 0,05 0 menit 343,323070 ± 11,1743512 0,000 60 menit 265,437960 ± 8,7646107 90 menit 193,560270 ± 7,4695369 120 menit 154,442220 ± 6,9015974 Universitas Sumatera Utara Tabel 5 menunjukkan nilai rata-rata kekerasan permukaan gigi sebelum direndam dalam larutan vitamin C yaitu 341,534 VHN dengan standard deviasi 15,065. Kekerasan permukaan gigi setelah perendaman 60 menit rata-rata 254,437 VHN dengan standard deviasi 20,531 dan penurunan kekerasan sebesar 87,097 VHN. Setelah perendaman 90 menit 223,115 VHN dengan standard deviasi 15,365 dan penurunan kekerasan sebesar 118,419 VHN. Setelah perendaman 120 menit 179,439 VHN dengan standard deviasi 7,506 dan penurunan kekerasan sebesar 162,095 VHN. Hasil perhitungan ANOVA Satu Arah diperoleh nilai p=0,000 yang berarti bahwa ada perbedaan yang bermakna p0,05 pada perendaman dalam larutan vitamin C terhadap kekerasan permukaan gigi. Hasil penelitian ini kemudian dilanjutkan dengan uji LSD untuk mengetahui perbedaan antara kelompok lama perendaman. Hasil uji LSD dapat dilihat pada tabel 6 berikut. Tabel 6. Hasil uji LSD kekerasan permukaan gigi setelah perendaman dalam jus jeruk, jus apel dan larutan vitamin C selama 60, 90 dan 120 menit. I lama perendaman J lama pembanding Jus jeruk Jus apel Larutan vitamin C signifikan 0 menit 60 menit .000 .000 .000 90 menit .000 .000 .000 120 menit .000 .000 .000 60 menit 0 menit .000 .000 .000 90 menit .000 .000 .000 120 menit .000 .000 .000 Universitas Sumatera Utara 90 menit 0 menit .000 .000 .000 60 menit .000 .000 .000 120 menit .000 .000 .000 120 menit 0 menit .000 .000 .000 60 menit .000 .000 .000 90 menit .000 .000 .000 ada perbedaan signifikan pada level 0,05 Dari tabel 6 di atas dapat dilihat bahwa pada α=0,05 kekerasan permukaan gigi sebelum dan setelah perendaman baik dalam jus jeruk, jus apel dan larutan vitamin C selama 60, 90 dan 120 menit menunjukkan perbedaan yang bermakna p0,05. Berdasarkan hasil di atas diketahui bahwa perendaman selama 60, 90 dan 120 menit dalam jus jeruk, jus apel dan larutan vitamin C dapat mengurangi kekerasan permukaan gigi yang sudah dimulai pada menit ke 60 dan semakin lama semakin menurun kekerasan permukaannya.

BAB 6 PEMBAHASAN