Erosi Gigi TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Dawes, ketika hidroksiapatit kontak dengan larutan maka terjadi reaksi sebagai berikut : 4,25 Presipitation ↔ Demineralisasi Ca 10 PO 4 6 OH 2 ↔ 10Ca 2+ + 6PO 4 3- + 2OH - Padat ↔ Larut Dari reaksi di atas, ion OH - akan diubah oleh ion [H + ] ke bentuk H 2 O dan PO 4 3- menjadi bentuk HPO 4 2- yang jika berkontak dengan asam dalam waktu yang lama akan berubah menjadi H 2 PO 4 - . Hal ini akan menyebabkan berkurangnya ion [OH - ] dan [PO 4 3- ] pada sisi sebelah kanan. Apabila mencapai pada tahap akhir bahan yang padat akan masuk ke dalam larutan, namun ion [Ca 2+ ] tidak akan mengalami perubahan. 25 Pada saat enamel berkontak dengan asam maka komponen ion hidrogen dari asam akan mulai melarutkan kristal enamel pada permukaan. Mula-mula daerah selubung prisma kemudian inti prisma yang larut yang membentuk permukaan dikenal sebagai “sarang lebah”. Asam yang tidak terionisasi akan berdifusi ke dalam daerah interprismatik enamel dan selanjutkan akan melarutkan bagian bawah permukaan enamel. Jika demineralisasi terjadi secara terus menerus maka akan terbentuk pori-pori kecil pada enamel yang disebut sebagai porositas yang dapat menyebabkan penurunan kekerasan enamel. 16,26

2.3 Erosi Gigi

Erosi gigi merupakan suatu proses kehilangan atau larutnya mineral gigi secara irreversible yang disebabkan oleh proses kimia yang bukan melibatkan bakteri. 3,7,17 Larutnya struktur mineral gigi terjadi karena kontak dengan asam yang dapat berasal dari dalam tubuh intrinsik maupun dari luar tubuh ekstrinsik. 3,6,7,8 Universitas Sumatera Utara Seperti yang diketahui, penyebab erosi gigi adalah asam baik intrinsik maupun ekstrinsik. Penyebab instrinsik pada erosi gigi asam yang berasal dari dalam tubuh adalah asam lambung yang dihasilkan dari gastroesophageal reflux, vomitus dan rumination. Pada gastroesophageal reflux GERD, asam lambung naik mengalir ke esofagus dan masuk ke dalam rongga mulut secara tidak sadar. Asam lambung dengan pH rendah di bawah 1 mencapai rongga mulut berkontak dengan gigi. Hal ini disebabkan meningkatnya tekanan abdominal, ketidakmampuan sphincter esophagus bagian bawah berelaksasi dan meningkatnya produksi asam di lambung. Vomitus dapat terjadi karena masalah medis seperti psikosomatik, metabolik, endokrin, gangguan pada gastrointertinal dan induksi obat-obatan. Vomitus dapat terjadi secara spontan maupun distimulasi sendiri. Vomitus secara spontan seperti yang terjadi pada ibu hamil, penderita ulkus peptikum, efek samping obat-obatan, diabetes, atau gangguan system saraf. Sedangkan vomitus yang distimulasi sendiri terjadi pada orang-orang yang mengalami gangguan pola makan seperti penderita bulimia dan anoreksia nervosa. Rumination merupakan kondisi seseorang yang secara sengaja menstimulasi isi dalam lambungnya dalam jumlah sedikit dan mengunyahnya sebelum ditelan kembali. 3,5,7,8 Penyebab ekstrinsik pada erosi gigi asam yang berasal dari luar tubuh adalah asam dari minuman ringan, makanan, obat-obatan dan asam yang berasal dari lingkungan pekerjaan. Penyebab terbanyaknya adalah makanan dan minuman asam. Hal ini terlihat bahwa kebanyakan buah dan jus buah mempunyai pH yang sangat rendah tingkat asam yang tinggi. 4,8 Minuman berkarbonat dan minuman olahraga juga sangat asam. Obat- obatan yang bersifat asam juga dapat menyebabkan erosi karena kontak langsung dengan gigi ketika obat dikunyah atau ditempatkan dalam mulut sebelum ditelan seperti Universitas Sumatera Utara mengunyah vitamin C atau suplemen hydrochloric acid. Erosi gigi juga dapat disebabkan oleh pekerjaan. Chromic, hydrochloric, sulfuric dan asam nitric telah diidentifikasi sebagai uap bersifat asam yang menyebabkan erosi. Hal ini berhubungan dengan lingkungan pekerjaan selama proses industri. Erosi gigi juga dilaporkan terjadi pada perenang yang bekerja secara teratur di dalam kolam yang bersifat asam seperti yang tampak pada pekerja pengecap minuman anggur. 5,6,8

2.4 Vitamin C