Derajat Kepercayaan TINJAUAN PUSTAKA

25 Sedangkan analisis kelompok menyangkut identifikasi karaktersitik tertentu dari data kecelakaan yang diperoleh pada suatu tempat. Analisis ini akan mengidentifikasi kejadian abnormal dari tipe kecelakaan yang spesifik bila dibandingkan dengan tipe kecelakaan lainnya di satu tempat. Garber dan Hole 2002:142-143 menjelaskan teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi kemungkinan lokasi berbahaya dikenal dengan metode faktor tingkat kritis kecelakaan critical crash rate factor method. Metode ini digambarkan Garber dan Hole 2002:145 dalam rumus berikut. TB AVR TF TB 0,5 AVR CR + + = ………………….….. 2.15 CR = tingkat kecelakaan kritis critical crash rate, per 100 juta mil-kendaraan atau per juta masukan kendaraan AVR = tingkat kecelakaan rata-rata untuk tipe terfasilitasi TF = faktor tes, standar deviasi yang diberikan pada level kepercayaan TB = basis lalu lintas traffic base, kend100 juta mil-kendaraan atau kendjuta masukan kendaraan

2.5 Derajat Kepercayaan

Identifikasi daerah atau lokasi rawan kecelakaan lalu lintas menggunakan sumber data utama populasi kejadian kecelakaan lalu lintas yang terekam dalam suatu rentang periode waktu. Proses penentuan daerah rawan kecelakaan menggunakan pendugaanpenaksiran nilai parameter, apabila nilai tersebut berada di atas nilai batas tertentu maka sebuah ruas jalan tergolong daerah rawan kecelakaan. Parameter batas penentu yang digunakan baik Upper Control Limit UCL, analisis nilai perkiraan EV, ataupun Critical Crash Rate CR, kesemuanya membutuhkan sebuah nilai derajat kepercayaan. Derajat kepercayaan atau tingkat kepercayaan atau selang kepercayaan confidence interval ditentukan berdasarkan kepercayaan peneliti untuk menggambarkan data-data yang didapatkan dalam penelitian. Data penelitian dianggap valid apabila didapat dari sumber yang terpercaya. Derajat kepercayaan 26 didasarkan pada sebuah gagasan pokok Teorema Batas Sentral Central Limit Theorem, yaitu apabila suatu populasi secara berulang-ulang ditarik sampel maka nilai rata-rata atribut yang diperoleh dari sampel-sampel tersebut sejajar dengan nilai populasi yang sebenarnya. Perolehan nilai-nilai yang berasal dari sampel- sampel yang sudah ditarik kemudian didistribusikan secara normal dalam bentuk nilai benarnyata. Bentuk nilai-nilai tersebut akan menjadi nilai-nilai sampel yang lebih tinggi atau lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai populasinya. Tingkat kepercayaan berkisar antara 99 yang tertinggi dan 90 yang terendah. Sebuah contoh dalam suatu distribusi normal, sekitar 95 nilai-nilai sampel berada dalam dua simpangan baku standard deviation dari nilai populasi sebenarnya. Dengan kata lain, jika tingkat kepercayaan sebesar 95 dipilih, maka 95 dari 100 sampel akan mempunyai nilai populasi yang sebenarnya dalam jangkauan ketepatan sebagaimana sudah dispesifikasi sebelumnya. Ada kalanya bahwa sampel yang kita peroleh tidak mewakili nilai populasi yang sebenarnya. Idealnya, sebuah derajat kepercayaan yang baik adalah interval yang pendek dengan derajat kepercayaan yang tinggi. Derajat kepercayaan memiliki 2 dua jenis nilai distribusi, yaitu: a. Derajat Kepercayaan dengan Distribusi z nilai diambil berdasarkan Tabel Distribusi z. Nilai α dan Selang kepercayaan yang lazim digunakan antara lain: 1 Selang kepercayaan 90 → Derajat Kepercayaan = 1 - α = 9 α = 10 → α 2 = 5 → Z 5 = Z 0,05 = 1,645 2 Selang kepercayaan 95 → Derajat Kepercayaan = 1 - α = 95 α = 5 → α 2 = 2.5 → Z 2,5 = Z 0,025 = 1,96 3 Selang kepercayaan 99 → Derajat Kepercayaan = 1 - α = 99 α = 1 → α 2 = 0.5 → Z 0,5 = Z 0,005 = 2,575 b. Derajat Kepercayaan dengan Distribusi t nilai diambil berdasarkan Tabel Distribusi t. Nilai α dan tentu saja α 2 sudah tertera dalam Tabel Distribusi t, dengan juga memperhatikan derajat bebas db karena nilai t tabel tergantung dari nilai derajat bebas db dan nilai α 2. Misal : Selang kepercayaan 99 ; db = 13 → 1 - α = 99 27 α = 1 → α 2 = 0.5 , t tabel db=13; α 2 = 0.5 = 3.012 Interpretasi tingkat siginifikansi dan tingkat konfidensi ditunjukkan Tabel 2.1. Tabel 2.1 Tabel interpretasi tingkat signifikansi dan tingkat konfidensi Tingkat Signifikan Tingkat Konfidensi Interpretasi 0.1 99.9 sangat dapat diterima 1 99 sangat dapat diterima 5 95 dapat diterima 10 90 cukup dapat diterima 20 80 dapat dipertimbangkan Sumber: Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, 2004

2.6 Menyusun Urutan Prioritas Daerah Rawan Kecelakaan Lalu Lintas