Surat Keterangan Hak Waris

orang yang menggantikan pembeli, mendapat haknya sebagai pemilik. Hak yang terikat kepada suatu kualitas itu dinamakan hak kualitatif 161 . Menurut Pasal 1340 ayat 2 KUH Perdata : “Persetujuan-persetujuan itu tidak dapat membawa rugi kepada pihak-pihak ketiga, tak dapat pihak-pihak ketiga mendapat manfaat karenanya, selain dalam hal yang diatur dalam Pasal 1317”. Dalam kasus ini, perjanjian yang dibuat oleh Hadi Soetjipto merugikan pihak ketiga, yaitu Ny. Tan Jong Nio dan Hadianto Utomo yang merasa mempunyai hak atas objek perjanjian tanah dan bangunan Toko “Agung” tersebut.

C. Surat Keterangan Hak Waris

Yang dimaksud dengan Surat Keterangan Waris adalah apa yang ada dalam Pasal 38 Undang-undang Jabatan Notaris Belanda UUJN Belanda disebut sebagai Verklaring van Erfrecht . Dalam Pasal 38 UUJN Belanda dikatakan, bahwa yang dikecualikan dari pembuatan akta secara Notariil adalah antara lain Verklaring van Erfrecht 162 . Karena Peraturan Jabatan Notaris di Indonesia dengan beberapa penyesuaian merupakan jiplakan dari UUJN Belanda, maka sekalipun dalam PJN Indonesia tidak ada disinggung mengenai hal itu 163 . Dalam prakteknya, Notariat di Indonesia mengikuti praktek Notariat di negeri Belanda membuat Surat Keterangan Waris dengan juga mendasarkan pada ketentuan 161 Ibid . hal. 71. 162 Mr. Oe Siang Djie, Tentang Surat Keterangan Hak Waris, dimuat dalam Media Notariat no. 18-19 Tahun IV Januari-April 1991, hal. 159-160. 163 Juga ketentuan lain di Indonesia tidak ada pengaturan tentang Surat Keterangan Hak Waris dan karenanya bisa dikatakan, bahwa hal itu Indonesia tidak ada dasar hukumnya; baca Ting Swan Tiong dalam makalahnya Pembuktian hak atas Harta Peninggalan, dimuat dalam Media Notariat No. 6-7 Tahun III, April 1988. Universitas Sumatera Utara Pasal 38 ayat 2 UUJN Belanda tersebut di atas. Surat Keterangan Waris dibuat oleh Notaris, tetapi bukan merupakan akta otentik dan karenanya juga tidak mempunyai kekuatan pembuktian sebagai akta otentik 164 . Yang berwenang membuat Surat Keterangan Hak Waris bagi tiap golongan penduduk adalah berbeda-beda, yaitu : 1. Bagi penduduk keturunan Tionghoa, yang membuat Surat Keterangan Hak Waris adalah Notaris, 2. Bagi golongan Timur Asing non Tionghoa, yang membuat Surat Keterangan Hak Waris adalah Balai Harta Peninggalan 3. Bagi golongan penduduk Bumi Putera yang membuat Surat Keterangan Hak Waris adalah Lurah dan dikuatkan oleh Camat. Dalam Buku Tuntunan bagi PPAT yang dikeluarkan oleh Departemen Dalam Negeri, Direktorat Jenderal Agraria mengatakan bahwa bagi WNI Keturunan Cina Surat Keterangan Waris itu dibuat oleh seorang Notaris, sedang bagi WNI turunan Arab dan Timur Asing lainnya dibuat oleh Balai Harta Peninggalan. 165 164 J. Satrio, Hukum Waris Tentang Pemisahan Boedel, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1998, hal. 230. 165 Ibid, hal. 227-228. Dalam perkara yang diputus oleh MA tanggal 31 Januari 1968 Nomor 116 KSip1967 juga bisa kita lih at “Surat Keterangan Hukum Warisan” maksudnya : Surat Keterangan Waris bagi golongan Timur Asing bukan Tionghoa, dibuat oleh Balai Harta Peninggalan. Bagi WNI keturunan Eropa dan yang dipersamakan dengan mereka, juga dibuat oleh Notaris. Pasal 14 1 Instructie voor de Gouvernements landmeter in Indonesie en als zoodanig fungerende personen S. 1916 : 517, menetapkan, bahwa pada peralihan seluruh atau sebagian harta tetap berdasarkan pewarisan ab intestaat bagi orang yang dipersamakan dengan orang-orang Indonesia, sepanjang hukum waris Eropa tidak berlaku bagi mereka, para juru-ukur, sebelum menyerahkan surat- ukur, harus minta bukti dari Balai Harta Peninggalan atau agennya, bagaimana menurut hukum waris tanpa wasit yang berlaku bagi mereka, pembagian dan peralihan itu harus dilaksanakan, bukti mana, bebas dari bea materai dan ongkos-ongkos harus diserahkan. Universitas Sumatera Utara Syarat-syarat membuat Surat Keterangan Waris untuk ahli waris kelas I bagi golongan Tionghoa adalah : 1. Akta kematian mendiang 2. Akta perkawinan mendiang 3. Akta kelahiran anak-anak Mendiang 4. Surat ganti nama 5. Bukti Kewarganegaraan SBKRI, dll 6. Kartu Keluarga 7. Surat Wasiat kalau ada 8. KTP dari pemberi informasi 9. Data lain yang relevan misalnya paspor, dll 166 Keterangan waris yang dibuat oleh seorang notaris hanya menerangkan bahwa notaris itu menganggap para ahli waris yang namanya tercantum dalam keterangannya sebagai orang-orang yang benar-benar berhak atas warisan. Keterangan tersebut tidak memberikan jaminan berdasarkan undang-undang wettelijke waarborg 167 . Menurut Tin Swan Tiong, yang dmaksud dengan “mereka yang dipersamakan dengan orang-orang Indonesia” dalam pasal tersebut adalah golongan Timur Asing bukan Cina ; baca tulisannya “Pembuktian Hak Atas Harta Peninggalan”, dalam Media Notariat No. 6-7 Tahun III April 1988. 166 Notaris Syahril Sofyan, Bahan kuliah Teknik Pembuatan Akta III, Sekolah Pascasarjana Magister Kenotariatan, Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2009. 167 Tan Thong Kie, Studi Notariat Beberapa Mata Pelajaran dan Serba -Serbi Praktek Notaris , PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, 2007, hal. 571. Universitas Sumatera Utara “Nilai keterangan tersebut hanya bersifat moral”, demikian kata Suijling 6 e stuk erfrect nomor 216. 168 Pihak ketiga yang mempunyai keterangan waris diberi posisi pihak ketiga yang beritikad baik derden te goeder trouw dengan perlindungan hukum yang diberikan oleh undang-undang kepada mereka 169 Selanjutnya mengenai surat keterangan waris, Tan Thong Kie juga mengatakan bahwa : Setelah memerhatikan kutipan pendapat beberapa mahaguru mengenai kekuatan isi keterangan waris yang dibuat oleh seorang notaris sebagai bukti, mungkin banyak praktisi hukum yang merasa kecewa. Sebaliknya dari para notaris yang mendapat kepercayaan masyarakat dalam mengeluarkan keterangan waris sangat diharapkan agar justru keadaan ini menjadi katalisator untuk bekerja lebih berhati-hati, sehingga kepercayaan masyarakat itu tidak ternoda. Harapan serupa pernah diucapkan dalam WPNR No. 2610 oleh M.L. van Goudever 1920, sebagai berikut ini : Het notariaat kan trots zijn, dat de praktijk zijn wettelijk onbekende verklaring niet alleen als bewijsmiddel, maar als enig bewijsmiddel aanvaardt, zodat zelf Grootboek en Nederlandse Bank met een ander geen genoegen nemen. Moge het notariaat doordrongen blijven van de grote verantwoordelijkheid, die door dit aan zijn uitspraak gehecht gezag op zijne schuders is gelegd. Terjemahannya kira-kira sebagai berikut : Notariat boleh bangga bahwa keterangan waris yang ia keluarkan dan tidak dikenal dalam undang-undang, tidak saja diterima oleh masyarakat sebagai alat bukti, tetapi sebagai satu-satunya alat bukti, sehingga Grootboek dan Nederlandse Bank tidak puas dengan alat bukti lain. Semoga notariat untuk seterusnya tetap memahami sedalam-dalamnya betapa besar tanggung jawab 168 Suijling 6 e stuk no. 216 : Een wettelijke waarborg verschaft zij niet, zij bezit enkel mor ele waarde. seperti yang dikutip oleh Tan Thong Kie 169 Tan Thong Kie, Op. Cit, hal. 571. Klassen-Eggens 7 e druk hlm. 340 : Een zoodanige verklaring, door de notaris afgegeven, verschaft in het algemeen aan derden, die daarop vertrouwden, de positive van derden te goeder trouw en de bescherming, welke het rect daaraan verbindt. dikutip oleh Tan Thong Kie Universitas Sumatera Utara yang diletakkan atas bahunya karena wibawa yang melekat pada keterangannya. 170 Surat Keterangan Waris harus memuat “suatu penunjukkanuraian aanwijzing yang teliti dari wasiat atau dalam pewarisan menurut undang-undang, menyebutkan hubungan antara pewaris dengan para ahli waris, atas dasar mana muncul hak pada orang- orang tersebut.” 171 . Dengan adanya ketentuan seperti itu, maka semua Notaris yang akan membuat Surat Keterangan Waris akan menanyakan lebih dahulu kepada Daftar Pusat Wasiat Departemen Kehakiman, mengenai ada tidaknya pewaris yang akan dibuat keterangan warisnya meninggalkan wasiat dan kalau ada, di hadapan Notaris mana, aktanya nomor berapa dan kapan pembuatannya. 172 Menurut Syuhada, Anggota Tehnis Balai Harta Peninggalan Medan : “Banyak orang Tionghoa yang membuat Surat Keterangan Hak Waris di Balai Harta Peninggalan, karena biasanya walaupun sudah dibuat Surat Keterangan Waris di Notaris, Pengadilan tetap meminta Surat Keterangan Hak Waris dari BHP ”. 173 Berdasarkan surat keterangan waris yang dibuat oleh Notaris Abdullah Rosid, tanggal 16-10-1998 No. 335X1998 yaitu , yang menjadi ahli waris dari U Lee Moy adalah : 1. Ny. Tan Jong Nio 170 Ibid, hal. 571-572. 171 J. Satrio, Hukum Waris Tentang Pemisahan Boedel, Op. Cit., hal. 235. 172 Ibid. 173 Wawancara dengan Syuhada, Anggota Tehnis Hukum Balai Harta Peninggalan Medan, tanggal 13 Juli 2010. Universitas Sumatera Utara 2. Hadi Soetjipto dahulu U Ek Tjoo 3. Hadianto Utomo dahulu U I Hoo Bagian yang diperoleh oleh masing-masing adalah sebagai berikut : harta dari Tn. U Lee Moy tersebut terlebih dahulu dibagi 2 dua untuk isterinya Ny. Tan Jong Nio, karena merupakan harta bersama, dan sisa setengah lagi dibagi untuk isteri Ny. Tan Jong Nio dan kedua anaknya Hadi Soetjipto dan Hadianto Utomo. Yaitu 12 dibagi 3 = 16. Maka hasil akhirnya adalah : 1. Ny. Tan Jong Nio memperoleh 12 + 16 = 46 bagian 2. Hadi Soetjipto memperoleh 16 bagian 3. Hadianto Utomo memperoleh 16 bagian. Dalam Pasal 42 sub 5 Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 1997 mengatakan bahwa : “Warisan berupa hak atas tanah atau hak milik atas satuan rumah susun yang menurut akta pembagian waris harus dibagi bersama antara beberapa penerima warisan atau waktu didaftarkan belum ada pembagian warisnya, didaftar peralihan haknya kepada para penerima waris yang berhak sebagai hak-bersama mereka berdasarkan surat tanda bukti hak sebagai ahli waris danatau akta pembagian waris tersebut.” Adapun yang dimaksud dengan “surat tanda bukti hak sebagai ahli waris” dalam praktek adalah “Surat Keterangan Warisan” 174 . Hal itu didasarkan atas Buku 174 Kadang-kadang juga disebut Keterangan Ahli-Waris atau Keterangan Hak Waris. Universitas Sumatera Utara Tuntunan bagi PPAT yang dikeluarkan oleh Departemen Dalam Negeri, Direktorat Jenderal Agraria, yang mengatakan, bahwa : “Untuk balik nama karena warisan kepada ahli-waris itu tidak diperlukan akta Pejabat 175 , cukup dengan Keterangan Warisan…..” 176 Pasal 15 UU No 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris berbunyi : 1 Notaris berwenang membuat akta otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian, dan ketetapan yang diharuskan oleh peraturan perundang-undangan danatau yang dikehendaki oleh yang berkepentingan untuk dinyatakan dalam akta otentik, menjamin kepastian tanggal pembuatan akta, menyimpan akta, memberikan grosse, salinan dan kutipan akta, semuanya itu sepanjang pembuatan akta-akta itu tidak juga ditugaskan atau dikecualikan kepada pejabat lain atau orang lain yang ditetapkan oleh undang-undang. 2 Notaris berwenang pula : a. mengesahkan tanda tangan dan menetapkan kepastian tanggal surat di bawah tangan dengan mendaftar dalam buku khusus; b. membukukan surat-surat di bawah tangan dengan mendaftar dalam buku khusus; c. membuat kopi dari asli surat-surat dibawah tangan berupa salinan yang memuat uraian sebagaimana ditulis dan digambarkan dalam surat yang bersangkutan; 175 Yang dimaksud dengan akta Pejabat adalah akta PPAT. 176 J. Satrio, Hukum Waris Tentang Pemisahan Boedel, Op. Cit., hal. 227. Universitas Sumatera Utara d. melakukan pengesahan kecocokan fotokopi dengan surat aslinya; e. memberikan penyuluhan hukum sehubungan dengan pembuatan akta; f. membuat akta yang berkaitan dengan pertanahan; atau g. membuat akta risalah lelang. 3 Selain kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2, Notaris mempunyai kewenangan lain yang diatur dalam peraturan perundang-undangan. Berdasarkan Pasal 15 UU No. 30 Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris, tidak disebutkan kewenangan Notaris untuk membuat Surat Keterangan Hak Waris. Tetapi ayat 3 mengatakan Notaris mempunyai kewenangan lain yang diatur dalam peraturan perundangan-undangan, Menurut Wahyudi Suyanto : Jika dilihat dari Surat Direktur Jenderal Agraria atas nama Menteri Dalam Negeri tertanggal 20 Desember 1969 No. Dpt12631269 tentang surat keterangan warisan dan pembuktian kewarganegaraan juncto pasal 42 ayat 1 PP No. 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah Juncto ketentuan pasal 111 ayat 1 huruf c Peraturan Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional No. 3 tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, yang berbunyi : c. Surat tanda bukti sebagai ahli waris yang dapat berupa :  Wasiat dari pewaris, atau  Putusan Pengadilan, atau  Penetapan HakimKetua Pengadilan, atau  bagi warga negara Indonesia penduduk asli : surat keterangan ahli waris yang dibuat oleh para ahli waris dengan disaksikan oleh 2 dua orang saksi dan dikuatkan oleh Kepala DesaKelurahan dan Camat tempat tinggal pewaris pada waktu meninggal dunia.  bagi warga negara Indonesia keturunan Tionghoa : Akta keterangan hak mewaris dari Notaris.  bagi warga negara Indonesia keturunan Timur Asing lainnya : Surat Keterangan waris dari Balai Harta Peninggalan. Universitas Sumatera Utara Juga termasuk dalam pengertian “peraturan perundang-undangan” yang dimaksud dalam pasal 15 ayat 3 UUJN 177 . Menurut Wahyudi Suyanto : UU No 30 tahun 2004 tidak mengatur secara tegas tentang kewenangan notaris untuk membuat akta keterangan hak mewaris sebagaimana pernah ada pada ketika masih dalam bentuk Rancangan Undang-undang, hal ini mungkin dengan pertimbangan karena hukum waris merupakan bagian dalam bidang hukum yang sangat rawan karena berkaitan dengan agama dan kebhinekaan adat istiadat, karena itu untuk sementara ini dibiarkan saja dan secara bertahap dikondisikan untuk secara mantap menuju cita-cita kesatuan dan persatuan bangsa dengan cara melakukan unifikasi hukum 178 . D. Akibat Hukum Pembagian Harta Bersama Milik Orang Tua Yang Dilakukan Anak di Kala Kedua Orang Tua Masih Hidup Menurut Pasal 1340 ayat 2 KUH Perdata : “Persetujuan-persetujuan itu tidak dapat membawa rugi kepada pihak-pihak ketiga, tak dapat pihak-pihak ketiga mendapat manfaat karenanya, selain dalam hal yang diatur dalam Pasal 1317 179 ”. Perbuatan Hadi Soetjipto yang mengadakan perjanjian untuk membagi tanah dan bangunan toko “Agung” tersebut telah merugikan pihak ketiga yang juga merupakan ahli waris dari Alm. Tn. U Lee Moy, yaitu Ny. Tan Jong Nio dan Hadianto Utomo., maka hal ini dapat dikatakan telah melanggar pasal 1340 ayat 2 KUH Perdata. 177 Wahyudi Suyanto, Dasar Hukum Kewenangan Notaris Untuk Membuat Akta Keterangan Hak Mewaris , http:notarisinteraktif.wordpress.com diakses pada tanggal 6 Agustus 2010. 178 Ibid. 179 Pasal 1317 KUH Perdata : 1 Lagipun diperbolehkan juga untuk meminta ditetapkannya suatu janji guna kepentingan seorang pihak ketiga, apabila suatu penetapan janji, yang dibuat oleh seorang untuk dirinya sendiri, atau suatu pemberian yang dilakukannya kepada seorang lain, memuat suatu janji yang seperti itu. 2 Siapa yang memperjanjikan sesuatu seperti itu, tidak boleh menariknya kembali, apabila pihak ketiga tersebut telah menyatakan hendak mempergunakannya. Universitas Sumatera Utara Yang dimaksudkan dengan melawan hukum diartikan seluas luasnya meliputi hal hal sebagai berikut 180 : 1. Perbuatan yang melanggar undang undang yang berlaku; 2. Yang melanggar hak orang lain yang dijamin oleh hukum. 3. Perbuatan yang bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku; 4. Perbuatan yang bertentangan dengan kesusilaan; 5. Perbuatan yang bertentangan dengan sikap yang baik dalam bermasyarakat untuk memperhatikan kepentingan orang lain. Di dalam perjanjian yang dibuat oleh Hadi Soetjipto dengan U I Hwa tersebut ada disebutkan bahwa tanah dan bangunan tersebut adalah berasal dari orang tuanya yaitu Tn. U Lee Moy dan Ny. Tan Jong Nio, berarti Hadi Soetjipto sebenarnya sudah tahu kalau tanah dan bangunan tersebut bukan miliknya, melainkan milik kedua orang-tuanya, tetapi ia tetap melakukan pembagian tanpa meminta izinmemberitahu kedua orang tuanya. Hereditatis Petitio diatur di dalam Pasal 834 KUH Perdata, yang berbunyi: 1 Tiap-tiap waris berhak memajukan gugatan guna memperjuangkan hak warisnya, terhadap segala mereka, yang baik atas dasar hak yang sama, baik tanpa dasar sesuatu hakpun menguasai seluruh atau sebagian harta peninggalan, sepertipun terhadap mereka, yang secara licik telah menghentikan penguasaan. 2 Ia boleh memajukan gugatan itu untuk seluruh warisan, jika ia adalah waris satu- satunya, atau hanya untuk sebagian, jika ada beberapa waris lainnya. 180 Munir Fuady, Perbuatan Melawan Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2002, hal. 11. Universitas Sumatera Utara 3 Gugatan demikian adalah untuk menuntut, supaya diserahkan kepadanya, segala apa yang dengan dasar hak apapun juga terkandung dalam warisan beserta segala hasil, pendapatan dan ganti rugi, menurut peraturan termaktub dalam bab ketiga buku ini terhadap gugatan akan pengembalian barang milik. Dalam kasus ini para ahli waris Alm. Tn. U Lee Moy, yaitu Ny. Tan Jong Nio dan Hadianto Utomo telah melakukan Hereditatis Petitio untuk menuntut diserahkan kepada mereka apa yang menjadi hak mereka. Yang menjadi pertimbangan Hakim Pengadilan Negeri Kabupaten Madiun dalam memutuskan perkara adalah sebagai berikut : - Menimbang, bahwa dalil point 1 pada Pelawan mengenai : 1. Perkawinan antara U Lee Moy dengan Tan Jong Nio dibuktikan dengan bukti P-1 berupa akta Perkawinan No. 721952 di Surakarta tanggal 5 Maret 1952; 2. Perkawinan antara U Lee Moy dengan Tan Jong Nio telah dilahirkan tiga orang anak yaitu : a. Hadi Soetjipto dahulu U Ek Tjoo dibuktikan dengan bukti P-2 berupa akta Kelahiran atas nama Ek Tjoo sekarang Hadi Soetjipto No. 29 Magetang tanggal 5 Juni 1955; b. Hadianto Utomo dahulu U I Hoo dibuktikan dengan bukti P-3 berupa Akta Kelahiran atas nama U I Hoo sekarang bernama Hadianto Utomo, Petikan Akta No. 2101956 tanggal 14 Desember 1956; c. Maria Ifi Hwariana Utomo dahulu U I Hwa dibuktikan dengan bukti P-4 berupa Laporan Polisi No. 213BIX1998 tanggal 8 September 1998 yang Universitas Sumatera Utara berisi tentang kehilangan Akta Kelahiran atas nama U I Hwa Akta No. 2331955 dan sudah meninggal pada tanggal 27-2-1988 dibuktikan dengan bukti P-5 berupa Akta Kematian atas nama U I Hwa alias Maria Ifi Hwariana No. 7WNI1988 Madiun tanggal 23 Agustus 1993; - Menimbang, bahwa dalil point 2 Para Pelawan mengenai harta bersama antara U Lee Moy dengan Tan Jong Nio yang berupa tanah dan bangunan toko Agung yang terletak di Desa Pandean, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun dengan Sertifikat Hak Milik No. 89Desa Pandean surat ukur tanggal 24-9-1977 No. 91977 yang masih diatasnamakan Hadi Soetjipto dahulu bernama U Ek Tjoo dibuktikan dengan bukti : a. P-6 berupa Sertifikat Hak Milik No. 89Desa Pandean, Kecamatan Mejayan, Kebupaten Madiun atas nama Hadi Soetjipto; b. P-13 berupa Akta Jual-Beli yang dibuat di hadapan PPAT Drs. Kodiran Soerachman tanggal 10 April 1981 No. 39AD.IV-41981; c. P-11berupa surat pernyataan yang dibuat oleh Endang Soewarni Indriastoeti tanggal 20 Oktober 1998; d. P-12 berupa kewarganegaraan atas nama U Lee Moy Petikan Kepres No. 315PWI1983 tanggal 4 Oktober 1983; dan dibuktikan dengan keterangan saksi Soejono, saksi Soewito dan saksi Endang Soewarni Indriastoeti yang semua menerangkan bahwa U Lee Moy membeli tanah hak milik dan bangunan toko “Agung” yang berdiri di atas Universitas Sumatera Utara tanah tersebut diatasnamakan anaknya yang sudah Warga Negara Indonesia yaitu Hadi Soetjipto karena U Lee Moy masih berstatus Warga Negara Asing, - Menimbang, bahwa dalil point 3 para Pelawan mengenai bahwa pada tanggal 29 Juni 1991 U Lee Moy telah meninggal di rumahnya di Madiun dibuktikan dengan bukti P-7 berupa Akta Kematian atas nama U Lee Moy No. 14WNI1991 tanggal 8 Juli 1991 yang antara lain isinya menerangkan bahwa pada tanggal 29Juni 1991 U Lee Moy telah meninggal dunia di Madiun; - Menimbang, bahwa dalil point 4 Para Pelawan mengenai ahli waris U Lee Moy sesuai surat keterangan waris yang dibuat oleh Notaris Abdullah Rosid, tanggal 16- 10-1998 No. 335X1998 yaitu : 1. Ny. Tan Jong Nio 2. Hadi Soetjipto dahulu U Ek Tjoo 3. Hadianto Utomo dahulu U I Hoo dibuktikan dengan bukti berupa P-8 berupa surat keterangan waris yang dibuat oleh Notaris Abdullah Rosid, tanggal 16-10-1998 No. 335X1998; - Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbanga-pertimbangan tersebut di atas Majelis Hakim berkesimpulan bahwa dalil yang menjadi persoalan dalam perkara ini yaitu dalil point 6; Bahwa dengan meninggalnya U Lee Moy maka yang berhak atas harta peninggalannya yang berupa tanah dan bangunan toko “Agung” yang terletak di Desa Pandean, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun dengan sertifikat Hak MIlik No. 89Desa Pandean, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun luas 233 m 2 surat ukur Universitas Sumatera Utara tanggal 24-9-1977 No. 91977 atas nama Hadi Soetjipto adalah : 1 pelawan I, 2 pelawan II, 3 Terlawan II dengan sendirinya telah terbukti pula menurut hukum; - Menimbang, bahwa Terlawan I untuk membuktikan dalil bantahannya telah mengajukan surat-surat bukti yaitu TLW I-I sampai dengan TLW I-5B, - Menimbang, bahwa bukti TLW I-1 berupa akta Perjanjian No. 6 tanggal 4 November 1986 yang dibuat oleh Notaris M. Liliana Handoyo, yang isinya antara lain bahwa tanah dan bangunan toko “Agung” yang teletak di Desa Pandean, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun dengan Serfifikat Hak Milik No. 89 atas nama Terlawan II telah disepakati antara Terlawan II dengan adiknya U I Hwa sebagai milik Terlawan II dan U I Hwa; - Menimbang, bahwa oleh karena ternyata telah terbukti bahwa tanah dan bangunan toko “Agung” yang terletak di Desa Pandean, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun dengan Sertifikat Hak Milik No. 89 atas nama Terlawan II adalah bukan haknya hak milik Terlawan II akan tetapi juga merupakan hak miliknya Pelawan I dan Pelawan II yang merupakan harta peninggalan U Lee Moy yang belum pernah dibagi waris maka Akta Perjanjian No. 6 tanggal 4 November 1986 yang dibuat Notaris M. Liliana Handoyo, adalah cacat hukum dan karenanya batal demi hukum maka oleh karena itu bukti TLW I-1 haruslah dikesampingkan; - Menimbang, bahwa bukti TLW I-2 berupa Akta Wasiat No. 45 tanggal 17 Januari 1987 yang dibuat Notaris Liliana Handoyo, yang antara lain isinya didasarkan pada Akta Perjanjian No. 6 tanggal 14 November 1986 yang dibuat Notaris M. Liliana Universitas Sumatera Utara Handoyo, dengan sendirinya menjadi cacat hukum juga dan oleh karenanya batal demi hukum; Maka oleh karena itu bukti TLW I-2 harus pula dikesampingkan; - Menimbang, bahwa bukti TLW I-3 berupa Putusan Pengadilan Negeri Kabupaten Madiun No. 14Pdt.G1993PN K.Mn. yang antara lain amarnya berbunyi : Menyatakan bahwa Sita Jaminan Conservatoir beslaag atas barang sengketa I yakni tanah dana bangunan toko “Agung” yang terletak di Desa Pandean, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun Sertifikat Hak Milik No. 89Desa Pandean luas 233 m 2 surat ukur tanggal 24-9-1977 N. 91977 atas nama Hadi Soetjipto dahulu U Ek Tjoo dengan batas-batas : Utara : Jalan Raya; Timur : Toko Ponorogo; Selatan : Tanah Maryono; Barat : Apotik Caruban; Yang dilakukan oleh Pengadilan Negeri Kabupaten Madiun pada tanggal 21 Agustus 1993 sesuai dengan Berita Acara Penyitaan Jaminan Conservatoir Beslaag tanggal 21 Agustus 1993 No. 14Pdt.G1993PN K.Mn adalah sah dan berharga; - Menimbang, bahwa bukti TLW I-4 berupa Putusan Pengadilan Tinggi Jawa Timur No. 593PDT1994PT.SBY yang amarnya antara lain menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Kabupaten Madiun No. 14Pdt.G1993PN K.Mn mengenai Sita Jaminan Conservatoir Beslaag yang dilakukan oleh Pengadilan Negeri Kabupaten Universitas Sumatera Utara Madiun pada tanggal 21 Agustus 1993 atas barang berupa tanah dan bangunan toko “Agung” tersebut di atas; - Menimbang bahwa berdasarkan TLW I-3 terbukti adanya Sita Jaminan yang dilaksanakan oleh Pengadilan Negeri Kabupaten Madiun sesuai dengan Berita Acara Sita Jaminan Conservatoir Beslaag tanggal 21 Agustus 1993 No. 14Pdt.G1993PN K.Mn dalam perkara No. 14Pdt.G1993PN Kb.Mn. adalah disebabkan adanya permohonan Terlawan I sehubungan dengan gugatan Terlawan I dalam perkara perdata No. 14Pdt.G1993PN Kb.Mn.; - Menimbang, bahwa berdasarkan bukti TLW I-4 terbukti Sita Jaminan yang dilaksanakan oleh Pengadilan Negeri Kabupaten Madiun sesuai berita Acara Sita Jaminan Conservatoir Beslaag tanggal 21 Agustus 1993 No. 14Pdt.G1993PN K.Mn. masih dipertahankan oleh Pengadilan Tinggi Jawa Timur sesuai dengan Putusan No. 593Pdt1994PT SBY; - Menimbang, bahwa namun ternyata telah terbukti tanah dan bangunan toko “Agung” yang terletak di Desa Pandean, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, Sertifikat Hak Milik No. 89Desa Pandean luas 233 m 2 surat ukur tanggal 24-9- 1977 No. 91977 atas nama Hadi Soetjipto yang disita jaminan oleh Pengadilan Negeri Kabupaten Madiun sesuai dengan Berita Acara Sita Jaminan Conservatoir Beslaag tanggal 21 Agustus 1993 No. 14Pdt.G1993PN Kb.Mn. dalam perkaraNo. 14Pdt.G1993PN Kb.Mn. adalah bukan hanya hak miik Terlawan II akan tetapi juga hak milik Pelawan I dan Pelawan II, dan oleh karena itu Terlawan I harus dinyatakan telah melakukan perbuatan melawan hukum Universitas Sumatera Utara karena telah memohon sita jaminan atas tanah dan ban gunan toko “Agung” yang sebagian besar merupakan hak milik Pelawan I dan Pelawan II sehingga merugikan Pelawan I dan Pelawan II karena Pelawan I dan Pelawan II tidak ada sangkut pautnya atau hubungannya dengan perkara perdata No. 14Pdt.G1993PN Kb. Mn.; - Menimbang, bahwa oleh karena Sita Jaminan yang telah diletakkan oleh Pengadilan Negeri Kabupaten Madiun pada tanggal 21 Agustus 1993 No. 14Pdt.G1993PN Kb. Mn. atas tanah dan bangunan to ko “Agung” yang terletak di Desa Pandean, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun dengan Sertifikat Hak Milik No. 89Desa Pandean luas 233 m 2 surat ukur tanggal 24 September 1977 No. 91977 atas nama Hadi Soetjipto adalah tidak sah dan tidak berharga, maka Sita Jaminan tersebut haruslah diangkat; - Menimbang, bahwa bukti TLW I-5A adalah berupa Risalah Pemberitahuan Kasasi No. 14Pdt.G1993PN Kb. Mn.; - Menimbang, bahwa bukti TLW I-5B adalah berupa memori Kasasi yang diajukan Pemohon Kasasi Hadi Soetjipto dan Tan Jong Nio; - Menimbang, bahwa berdasarkan bukti TLW I-5A dan bukti TLW I-5B terbukti adalah Putusan Pengadilan Negeri Kabupaten Madiun No. 14Pdt.G1993PN Kb. Mn. di tingkat banding dikuatkan berdasarkan Putusan Pengadilan Tinggi Jawa Timur No. 593Pdt.G1993PN Kb. Mn. terbukti pula bahwa Hadi Soetjipto dan Tan Jong Nio wali Susan Cahya Dewi mengajukan kasasi atas Putusan Pengadilan Tinggi Jawa Timur No. 593PDT1994PT SBY; Universitas Sumatera Utara - Menimbang, bahwa menurut dalil bantahan Terlawan I dengan diajukannya Kasasi terhadap Putusan Pengadilan Tinggi Jawa Timur No. 593PDT1994PT SBY, maka Pengadilan Negeri Kabupaten Madiun tidak berwenang untuk memutus perkara perlawanan para Pelawan Perkara No. 24Pdt.G1998PN Kb. Mn.; - Menimbang, bahwa atas dalil bentahan Terlawan I, Majelis Hakim berpendapat bahwa meskipun Putusan Pengadilan Pengadilan Negeri Kabupaten Madiun No. 14Pdt.G1993PN Kb. Mn. yang dikuatkan oleh Putusan Pengadilan Tinggi Jawa Timur No. 593PDT1994PT SBY yang sekarang masih dalam taraf Kasasi tidak menghalangi pihak ke-III untuk mengajukan Perlawanan Derden Verzet terhadap Sita Jaminan Conservatoir Beslaag yang telah diletakkan oleh Pengadilan Negeri Kabupaten Madiun dalam gugatan perdata No. 14Pdt.G1993PN Kb. Mn. atau dengan kata lain masih dapat dibenarkan dan dapat diterima Vide Putusan Mahkamah Agung RI No. 996 KPdt1989 tanggal 30 Mei 1991 dimuat dalam Majalah Varia Peradilan No. 75 Desember 1991; - Menimbang, bahwa Terlawan II telah mengakui dalil para Pelawan yang menyatakan Terlawan II dan U I Hwa secara diam-diam dilakukan pembagian bersama dengan Akta Perjanjian No 6 tanggal 4 November 1986 di hadapan Notaris M. Liliana Handoyo , berupa tanah dan bangunan toko “Agung” meskipun mereka menyatakan bahwa barang tersebut berasal dari orang tuanya yaitu U Lee Moy ayah dan Tan Jong Nio ibu, maka dengan demikian perbuatan Terlawan II tersebut adalah merupakan perbuatan yang melawan hukum karena merugikan ahli waris U Lee Moy yang lainnya yaitu para Pelawan; Universitas Sumatera Utara - Menimbang, bahwa oleh karena U I Hwa telah meninggal dunia, maka tidak dapat dinyatakan lagi melakukan perbuatan yang melawan hukum; - Menimbang, bahwa berdasarkan seluruh pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa para Pelawan telah dapat membuktikan seluruh dalil perlawanannya, sedangkan lawan bukti yang diajukan oleh Terlawan I tidak dapat melumpuhkan perlawanannya Para Pelawan, dan oleh karena itu para Pelawan harus dinyatakan Para Pelawan yang benar; - Menimbang, bahwa oleh karena para Pelawan telah dapat membuktikan seluruh dalil perlawanannya, maka perlawanan para Pelawan dapat dikabulkan untuk seluruhnya; - Menimbang, bahwa oleh karena para Terlawan berada di pihak yang dikalahkan, maka biaya perkara dibebankan kepada Para Terlawan secara tanggung renteng; - Memperhatikan pasal-pasal dari UU No. 14 Tahun 1970 dan HIR; Keputusan dari Pengadilan Negeri Kabupaten Madiun ini adalah sebagai berikut : Dalam Eksepsi : Menolak eksepsi Terlawan I untuk seluruhnya Dalam Pokok Perkara : - Mengabulkan perlawanan Derden Verzet Para Pelawan untuk seluruhnya; - Menyatakan bahwa para Pelawan adalah sebagai Pelawan yang benar; - Menyatakan bahwa Terlawan II yang telah melakukan pembagian objek sengketa tanpa sepengetahuan orang tuanya adalah merupakan perbuatan yang melawan hukum; Universitas Sumatera Utara - Menyatakan bahwa Surat Perjanjian yang dibuat di hadapan Notaris Liliana Handoyo, No. 6 tanggal 4 November 1986 adalah batal demi hukum, demikian pula surat wasiat yang dibaut di hadapan Notaris Liliana Handoyo, No. 45 tanggal 17 Januari 1987 harus dinyatakan batal demi hukum pula dengan segala akibat hukumnya; - Menyatakan bahwa sebidang tanah dan bangunan toko “Agung” tersengketa dalam perlawanan yaitu yang terletak di Desa Pandean, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun dengan Sertifikat Hak Milik No. 89Desa Pandean luas 233 m 2 surat ukur tanggal 24-9-1977 No. 91977 atas nama Hadi Soetjipto dengan batas- batas : Utara : Jalan Raya Timur : Toko Ponorogo Selatan : Tanah Maryono Barat : Apotik Caruban adalah merupakan harta peninggalan dari Almarhum U Lee Moy dan Pelawan I yang belum pernah dibagi waris; - Menyatakan bahwa para Pelawan I dan Pelawan II serta Terlawan II adalah para ahli waris dari almarhum U Lee Moy yang berhak atas harta peninggalannya yang berupa tanah dan bangunan toko “Agung” yang terletak di Desa Pandean, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun dengan sertifikat Hak Milik No. 89Desa Pandean luas 233 m 2 , surat ukur tanggal 24-9-1977 No. 91977 atas nama Hadi Universitas Sumatera Utara Soetjipto sesuai dengan surat keterangan waris yang dibuat oleh Notaris Abdullah Rosid, tanggal 16 Oktober 1998 No. 335X1998; - Menyatakan Sita Jaminan yang telah diletakkan oleh Pengadilan Negeri Kabupaten Madiun tanggal 21 Agustus 1993 No. 14Pdt.G1993PN Kb. Mn. atas tanah dan bangunan toko “Agung” yang terletak di Desa Pandean, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun dengan Sertifikat Hak Milik No. 89Desa Pandean luas 233 m 2 surat ukur tanggal 24-9-1977 No. 91977 atas nama Hadi Soetjipto adalah tidak sah dan tidak berharga; - Menyatakan mengangkat Sita Jaminan yang telah diletakkan oleh Pengadilan Negeri Kabupaten Madiun pada tanggal 21 Agustus 1993 No. 14Pdt.G1993PN Kb. Mn. atas tanah dan bangunan toko “Agung” yang terletak di Desa Pandean, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun dengan Sertifikat Hak Milik No. 89Desa Pandean luas 233 m 2 surat ukur tanggal 24-9-1977 No. 91977 atas nama Hadi Soetjipto ; - Menghukum para Terlawan untuk tunduk pada Putusan ini. Peneliti setuju dengan pertimbangan-pertimbangan yang dilakukan oleh Hakim dalam menjatuhkan keputusan tersebut, serta setuju dengan hasil keputusan yang dijatuhkan Hakim, sebab bukti yang paling kuat adalah pengakuan dari Hadi Soetjipto sendiri bahwa ia secara diam-diam telah melakukan pembagian dengan U I Hwa meskipun mereka menyatakan bahwa barang tersebut berasal dari orang tuanya yaitu U Lee Moy ayah dan Tan Jong Nio ibu, maka dengan demikian perbuatan Hadi Soetjipto tersebut adalah merupakan perbuatan yang melawan hukum. Karena Universitas Sumatera Utara perbuatan melawan hukum maka akta perjanjian dan akta wasiat batal demi hukum, maka sita jaminan yang diminta oleh Jap Hong Tjiang memang harus diangkat karena objeknya cacat hukum. Jap Hong Tjiang Terlawan I merasa keberatan dengan putusan Pengadilan Negeri Kabupaten Madiun tersebut, maka mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Surabaya. Putusan Pengadilan Tinggi Surabaya Nomor 367Pdt1999PT.SBY ini menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Kabupaten Madiun tanggal 14 Januari 1999 No. 24Pdt.Plw1998PN Kb.Mn. yang dimohonkan banding tersebut. Jap Hong Tjiang masih keberatan dengan Putusan Pengadilan Tinggi Surabaya Nomor 367Pdt1999PT.SBY tersebut, maka ia mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung Republik Indonesia. Alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi Jap Hong Tjiang adalah sebagai berikut : 1. - Bahwa putusan Pengadilan Negeri Kabupaten Madiun No. 24Pdt.Plw1998PN.Kab.Mn. telah terdapat kesalahan penerapan hukum, bahwa Majelis Hakim menyatakan bahwa Surat Perjanjian yang dibuat di hadapan Notaris Liliana Handoyo, No. 6 tanggal 14 November 1986 batal demi hukum, dan Surat Wasiat yang dibuat di hadapan Notaris Liliana Handoyo, No. 45 tanggal 17 Januari 1987 dinyatakan batal dengan segala akibat hukumnya - Bahwa karena yang dibatalkan adalah surat otentik yang dibuat oleh seorang Notaris, maka seharusnya Notaris harus dijadikan pihak dalam perkara ini Universitas Sumatera Utara sebagai terlawan, bahwa dengan tidak diikutsertakan Notaris sebagai pihak dalam perkara ini, maka tegas-tegas perlawanan yang diajukan para Pelawan tidak dapat diterima Putusan Mahkamah Agung tanggal 27-3-1975 No. 216 KSip1974. - Bahwa yang lebih menyolok lagi Pengadilan Negeri Kabupaten Madiun tidak memperhatikan hal-hal yang bertentangan dengan Hukum Acara Perdata, Pelawan ITermohon Kasasi Ny. Tan Jong Nio dalam kedudukannya sebagai pihak Pelawan juga bertindak untuk mewakili kepentingan Turut TerlawanTerbanding Susan Cahya Dewi. - Bahwa objek sengketa berupa tanah dan bangunan di atasnya sejak tahun 1977 adalah hak milik dari Terlawan II, hal ini sesuai dengan akta otentik berupa Sertifikat Hak Milik No. 89 dari mana asalnya yang jelas bukti otentik telah dinyatakan objek sengketa bukan atas nama orang lain tetapi atas nama Hadi Soetjipto - Bahwa karena objek sengketa milik Terlawan II, maka Terlawan II berhak memberikan hak miliknya kepada siapa saja, dalam hal ini setengah bagian diberikan kepada U I Hwa istri Terlawan I, dan pembagian tersebut dikuatkan dengan Akte Notaris Liliana Handoyo, No. 6 tanggal 4 November 1986. - Bahwa walaupun pemilik tanahobjek sengketa semula dijadikan saksi dalam perkara ini, yang jelas dalam persidangan menjelaskan jual-beli tanah sengketa dilakukan oleh Hadi Soetjipto bukan oleh orang tuanya. Universitas Sumatera Utara - Bahwa dengan demikian pembagian objek sengketa antara Terlawan II dengan U I Hwa istri Terlawan I adalah sah menurut hukum, lebih-lebih dikuatkan dengan Akte Notaris No. 6 tanggal 4 November 1986 bukanlah cacat hukum. 2. Bahwa terhadap putusan Pengadilan Negeri Kabupaten Madiun perkara No. 24Pdt.Plw1998PN Kab.Mn., dalam pertimbangan hukumnya menyatakan bahwa karena Akte Notaris No. 6 tanggal 4 November 1986 adalah cacat hukum, maka Akte Notaris No.45 tanggal 17 Januari 1987 yang dasarnya dari Akte Notaris No. 6 tanggal 4 November 1986 adalah cacat hukum, maka Akte Notaris No.45 tanggal 17 Januari 1987 cacat hukum, pertimbangan hukum ini tegas telah kesalahan dalam penerapan hukum karena : - Bahwa timbulnya Akte Notaris No. 6 tanggal 4 November 1986 tentang pembagian objek sengketa antara Terlawan II dengan U I Hwa istri Terlawan I dan objek sengketa tersebut dengan bukti otentik berupa Sertifikat No. 89 milik Terlawan II, dengan demikian kepada siapapun objek sengketa diberikan atau dibagi, dalam hal ini dibagi bersama U I Hwa adalah hak dari Terlawan II, dengan demikian Akte Notaris No. 6 tanggal 4 November 1986 tidak cacat hukum. - Bahwa karena Akte Notaris No. 6 tersebut sebagai dasar dari Akte Notaris No. 45 tanggal 17 Januari 1987 bukan cacat hukum, maka Akte Notaris No. 45 tegas-tegas tidak cacat hukum. Universitas Sumatera Utara - Bahwa demikian pula pertimbangan hukum Putusan Pengadilan Negeri Kabupaten Madiun yang mempertimbangkan bahwa objek sengketa belum dibagi waris adalah tidak tepat karena : Objek sengketa bukan hak milik dari Ny. Tan Jong Nio tetapi milik Terlawan II dengan bukti Sertifikat Hak Milik No. 89 Objek sengketa telah dibagi antara Terlawan II dengan U I Hwa Istri Terlawan I dengan Akte Notaris No. 6 tanggal 4 November 1986. Sejak tanggal 4 November 1986 setengah bagian dari obek sengketa sebagai hak milik dari U I Hwa dan sejak meninggalnya U I Hwa, bagian U I Hwa tersebut menjadi milik Terlawan I dan Turut Terlawan dengan dasar Akte Notaris No. 45 tanggal 17 Januari 1987. Menimbang terhadap alasan-alasan tersebut di atas, Mahkamah Agung berpendapat bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, sebab Pengadilan Tinggi tidak salah menerapkan hukum, dan menolak permohonan kasasi dari Jan Hong Tjiang Pemohon Kasasi Putusan MA tersebut sudah tepat karena, di dalam akta perjanjian tersebut Hadi Soetjipto telah menyatakan bahwa tanah tersebut berasal dari orang tuanya, berarti ia mengakui tanah tersebut merupakan milik orang tuanya, maka perbuatan membagi tanah tersebut adalah perbuatan yang melawan hukum, maka akta perjanjian membagi tanah yang dibuat oleh Hadi Soetjipto dengan U I Hwa adalah batal demi hukum, demikian pula akta wasiat U I Hwa yang mengangkat Jap Hong Tjiang sebagai salah satu ahli waris testamenternya juga batal demi hukum. Universitas Sumatera Utara Dapat dikatakan bahwa jika saja U I Hwa tidak membuat akta wasiat yang mengangkat Jap Hong Tjiang dengan Susan Cahya Dewi sebagai ahli waris testamenternya, maka tidak akan timbul masalah seperti ini. Jika dilihat dari pengakuan yang telah dilakukan oleh Hadi Soetjipto tersebut bahwa ia telah diam- diam melakukan perbuatan membagi tanah tersebut, maka hal itu tentu bisa saja dimaafkan ibunya dan saudaranya yang lain, serta bisa terjadi perdamaian, serta mengembalikan tanah tersebut kepada ahli waris yang berhak termasuk Hadi Soetjipto sendiri juga. Namun karena melibatkan juga Jap Hong Tjiang yang merasa berhak atas sebagian tanah tersebut sebagai akibat dari surat wasiat U I Hwa tersebut, maka ahli waris U Lee Moy tentu tidak rela dan merasa keberatan. Dapat dikatakan bahwa antara Terlawan I Jap Hong Tjiang dengan para Pelawan tidak terjadi perdamaian, karena Jap Hong Tjiang tetap tidak puas dan melanjutkan perkaranya sampai Mahkamah Agung. Universitas Sumatera Utara

BAB IV KEDUDUKAN ANAK LUAR KAWIN DALAM PEWARISAN DALAM

KASUS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG TANGGAL 27 OKTOBER 2004, NO. 1187 KPDT2000

A. Anak Luar Kawin