Sifat-sifat Mekanik Untuk mengetahui perbandingan yang paling baik antara epoksiprena :

Ronito Sitorus : Sifat Fisis Dan Kimia Dari Campuran Antara Epoksiprena Dengan Polipropilena Dan Metil Metakrilat, 2009. USU Repsoitory © 2009 polimerisasi ruah dalam bejana yang bentuknya sesuai dengan yang dikehendaki. Karena penyusutan terjadi selama polimerisasi maka pengecoran dilakukan dengan menggunakan monomer yang sebagian terpolimerkan. Polimetil metakrilat merupakan polimer transparan, bahan yang keras, kaku dan bening. Polimetil metakrilat ini memiliki sifat tembus cahaya dan tidak berwarna, sehingga memungkinkan polimer ini digunakan dalam aplikasi transmisi cahaya. Polimetil metakrilat banyak digunakan sebagai lensa optik kacamata, alat peraga, bahan konstruksi, lampu penerang, tegel dinding, perhiasan pintu, plafon bercahaya, lampu gantung, tutup lampu dan kaca pelindung pada pesawat terbang. Surdia, 2005. Polimetil metakrilat dapat dimodifikasi dengan kopolimerisasi dengan monomer yang lain, seperti akrilat, akrilonitril, stiren, dan butadiena. Ulrich, 1982.

2.8 Sifat-sifat Mekanik

Sifat mekanik suatu bahan polimer merupakan aspek yang sangat mendasar, diantaranya yaitu kekuatan tarik suatu bahan. Kekuatan tarik mengacu kepada ketahanan terhadap tarikan hubungan tegangan regangan. Pada tarikan ini memberikan perubahan yang tergantung pada laju tegangan, temperatur, dan kelembaman. Pada resin biasa seperti polistirena, polietilena, dan polipropilena kekuatan tariknya antara 0,7-8,4 Kgfmm 2 . Surdia, 2005 Untuk mengukur kekuatan tarik, modulus, dan elongasi, suatu spesimen uji dijepit pada kedua ujungnya. Salah satu ujungnya dibuat tetap, dan diaplikasikan suatu beban yang naik sedikit demi sedikit ke ujung lainnya sampai sampel tersebut patah. Spesimen-spesimen uji plastik biasanya mempunyai dimensi. Spesimen-spesimen serat dan elastomer bentuknya berbeda, tetapi pada prinsipnya diuji dengan cara yang sama. Suatu intrumen pengujian khas mengukur secara otomatis stress dan strain dengan beban skala penuh dari beban kurang dari satu gram ke beban setinggi 20.000 pound. Kekuatan dan elongasi pada titik yield, sebagaimana juga pada patah biasanya dicatat. Steven,2001 100 mm 40 mm Ronito Sitorus : Sifat Fisis Dan Kimia Dari Campuran Antara Epoksiprena Dengan Polipropilena Dan Metil Metakrilat, 2009. USU Repsoitory © 2009 5 mm 20 mm 50 mm Gambar 2.6. Spesimen uji tarik dan kemuluran Pada pengujian diperoleh tegangan dan regangan dari bahan uji. Pertambahan panjang ∆l yang terjadi akibat beban tarikan yang diberikan pada sampel uji, sedangkan regangan adalah perbandingan antara pertambahan panjang dengan panjang mula- mula atau secara sistematik dituliskan sebagai berikut: 100 100 x lo stroke x lo lo l = − = ε ............................................. pers. 2.1 Dimana : : regangan l-lo : pertambahan panjang lo : panjang mula-mula l : Panjang akhir Sedangkan tegangan diperoleh dengan membagi beban dengan luas penampang lintang mula-mula, atau secara sistematik ditulis: Ao F maks = σ ................................................................................ pers. 2.2 Dengan: = tegangan maksimum F maks = load KgF Ao = ketebalan spesimen x lebar spesimen

2.9 Sifat-sifat Termal