Ade Manalu : Pola Makan Dan Penyapihan Serta Hubungannya Dengan Status Gizi Batita Di Desa Palip Kecamatan Silima Pungga-Pungga Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
ASI betapapun baik mutunya sebagai makanan bayi belumlah merupakan jaminan bahwa gizi selalu baik, kecuali apabila ASI tersebut diberikan secara tepat
dan benar. Karena itu dalam penggunan ASI haruslah selalu diingat hal-hal berikut: 1.
Jumlah ASI yang dapat dihasilkan olah ibu 2.
Pemberian ASI secara benar
b. Pemberian makanan pendamping ASI dan makanan sapihan yang tepat
waktu dan tepat mutu.
Baik makanan pendamping maupun makanan sapihan haruslah mendekati mutu ASI, dalam arti dapat memberikan semua unsur gizi esensial yang diperlukan
bayi. Pola pemberian makanan pada bayi dan anak menurut Maria dan Dina 2001, yaitu:
Tabel 2.4. Pola Pemberian Makanan Pendamping ASI
Usia bayi dan
Balita Frekuensi Pemberian Makanan Pendamping ASI dalam Sehari
Sari Buah
Buah Segar
Makanan Lumat
Makanan Lembek
Makanan padat Biskuittelur
Makanan dewasa
0-6 bulan
- -
- -
- -
6-9 bulan
1-2 kali
- 2 kali
1 kali 1 kali
dilumatkan -
9-12 bulan
1-2 kali
- 1 kali
2 kali 1-2kali
dilumatkan -
1-5 tahun
- 1-2
kali -
- 1-2 kali
3 kali Maria, Dina, 2001. Menjaga Kesehatan Bayi dan Balita. Jakarta : Puspa Swara.
a. buah-buahan
Buah-buahan dapat diberikan setelah bayi berumur 6 bulan dengan frekuensi 1-2 kali sehari.
Ade Manalu : Pola Makan Dan Penyapihan Serta Hubungannya Dengan Status Gizi Batita Di Desa Palip Kecamatan Silima Pungga-Pungga Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
b. Makanan Lunak
Makanan lumat adalah makanan yang berbentuk halussetengah cair yang diberikan pada bayi usia 6 bulan dengan frekuensi 2 kali dalam sehari dan untuk 9-12
bulan dengan frekuensi 1 kali dalam sehari. c.
Makanan Lembek
Makanan lembek adalah bubur saring yang diberikan pada bayi usia diatas 6-9 bulan dengan frekuensi 1 kali dalam sehari dan untuk 6-9 bulan dengan frekuensi 2
kali dalam sehari.
d. Makanan Padat
Makanan padat adalah makanan pendamping berbentuk padat yang tidak dianjurkan terlalu cepat diberikan pada bayi mengingat usus bayi belum dapat menerima dengan
baik sehingga dapat mengganggu fungsi usus.
Contoh makanan padat adalah biskuit, telur, dan buah. Sedangkan menurut Depkes 2005, pola pemberian makanan pada bayi dan anak yaitu:
1. Bayi Baru Lahir
a. Segera susui bayi dalam waktu 30 menit. Jika ASI belum keluar, jangan berhenti
menyusui, karena isapan bayi akan merangsang pembentukan ASI sekaligus merangsang rahim untuk mengecil kontraksi. Kontraksi rahim akan mengurangi
pendarahan. b.
ASI yang pertama keluar kolostrum segera diberikan pada bayi, jangan dibuang, karena banyak mengandung zat gizi dan zat kekebalan tubuh bagi bayi.
2. Umur 1 – 6 bulan
a. Bayi disusui sesering mungkin setiap kali bayi menginginkannya on demand.
Pemberian ASI minimal 8 kali sehari semalam.
Ade Manalu : Pola Makan Dan Penyapihan Serta Hubungannya Dengan Status Gizi Batita Di Desa Palip Kecamatan Silima Pungga-Pungga Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
b. Tidak memberikan makanan atau minuman apapun selain ASI, bahkan air putih
sekalipun. ASI mengandung zat gizi yang cukup untuk kebutuhan bayi hingga umur 6 bulan ASI Eksklusif.
c. Bayi disusi dengan payudara kiri dan kanan secara bergantian.
4. Umur 6 – 12 bulan
a. Pemberian ASI diteruskan. ASI diberikan lebih dahulu baru kemudian makanan
pendamping ASI. b.
Makanan pendamping ASI diberikan 3 kali sehari. Makanan pendamping ASI dapat berupa bubur nasi yang dicampur telur, ayam, ikan, tempe, tahu, daging sapi,
wortel, bayam, kacang hijau, santan, atau minyak. c.
Makanan selingan seperti kacang hijau, pisang, biskuit, nagasari, dan lain-lain diberikan 2 kali sehari diantara waktu makan.
d. Bayi diajari makan sendiri dengan menggunakan piring dan sendok.
5. Umur 1 – 2 tahun
a. Pemberian ASI diteruskan sampai umur 2 tahun.
b. Bayi diberi nasi lunak yang ditambah dengan telur, ayam, ikan, tempe, tahu,
daging sapi, wortel, bayam, kacang, hijau 3 kali sehari. c.
Makanan selingan 2 kali sehari diantara waktu makan. d.
Anak dibantu untuk makan sendiri.
6. Umur 2 – 3 tahun
a. Bayi diberi makanan yang biasa dimakan oleh keluarga 3 kali sehari yang terdiri
dari nasi, lauk pauk, sayur, dan buah.
Ade Manalu : Pola Makan Dan Penyapihan Serta Hubungannya Dengan Status Gizi Batita Di Desa Palip Kecamatan Silima Pungga-Pungga Kabupaten Dairi Tahun 2008, 2008.
USU Repository © 2009
b. Makanan selingan 2 kali sehari diantara waktu makan.
Depkes – Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat, 2005.
c. Cara Pemberian Makanan Untuk Batita