Sanksi Terhadap Pelanggaran Rahasia Bank

Veronika D.L. Pandiangan : Upaya Bank Dalam Menjaga Rahasia Bank Sebagai Wujud Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Penyimpan Di PT. Bank SUMUT Cabang USU Medan, 2008. USU Repository © 2009 Secara umum PT. Bank SUMUT memandang bahwa ketentuan rahasia bank seringkali menimbulkan benturan antara kepentingan nasabah dan kepentingan bisnis bank. Namun walaupun keadaannya demikian, PT.Bank SUMUT tetap memegang teguh ketentuan tentang rahasia bank. 67 Dari hasil wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa PT. Bank SUMUT adalah bank yang memegang teguh rahasia bank, dimana segala informasi mengenai nasabah dan penyimpanannya tidak akan diberikan kepada siapapun kecuali pihak-pihak yang memang telah diberi kuasa atau wewenang untuk meminta informasi tersebut sebagaimana yang telah ditentukan dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, yaitu kepada Kepolisian, Kejaksaan dan Pengadilan. PT.Bank SUMUT juga mempunyai pedoman tersendiri mengenai rahasia bank dan rahasia jabatan, dimana setiap pegawai harus tunduk dan patuh kepada pedoman tersebut dan akan ada sanksi bagi yang melanggar. PT. Bank SUMUT juga mempunyai pengawas dari lingkungan sendiri yang akan mengawasi kerja para pegawai sehingga dengan demikian tidak akan terjadi pelanggaran dan diharapkan PT. Bank SUMUT tetap dapat menjadi bank kepercayaan masyarakat.

E. Sanksi Terhadap Pelanggaran Rahasia Bank

Pelanggaran terhadap ketentuan rahasia bank dapat berakibat bagi pelanggarnya memikul sanksi pidana maupun perdata. Di bawah ini akan diuraikan apa wujud sanksi pidana maupun sanksi perdata tersebut. 67 Ibid. Veronika D.L. Pandiangan : Upaya Bank Dalam Menjaga Rahasia Bank Sebagai Wujud Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Penyimpan Di PT. Bank SUMUT Cabang USU Medan, 2008. USU Repository © 2009 1. Sanksi Pidana a Mereka yang memaksa pihak bank dan pihak terafiliasi untuk memberikan keterangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, diancam dengan pidana penjara sekurang-kurangnya 2 dua tahun dan paling lama 4 empat tahun serta denda sekurang- kurangnya Rp. 10.000.000.000,- sepuluh milyar rupiah dan paling banyak Rp. 200.000.000.000,- dua ratus milyar rupiah, demikian menurut Pasal 47 ayat 1 Undang-Undang No.10 Tahun 1998. Baik sanksi pidana penjara maupun denda tersebut dijatuhkan secara kumulatif dan bukan secara alternatif. Artinya, hakim tidak dapat mejatuhkan salah satu saja dari bentuk sanksi pidana itu, tetapi harus kedua-duanya. Demikian pula terpidana tidak dapat memilih salah satu jenis pidana tersebut. b Perbuatan melanggar rahasia bank yang dilakukan oleh anggota dewan komisaris, direksi, pegawai bank atau pihak terafiliasi lainnya adalah tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana penjara sekurang- kurangnya 2dua tahun dan paling lama 4 empat tahun serta denda sekurang-kurangnya Rp. 4.000.000.000,- empat milyar rupiah dan paling banyak Rp. 8.000.000.000,- delapan milyar rupiah, demikian ditentukan oleh Pasal 47 jo Pasal 51 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998. Kedua sanksi pidana tersebut, yaitu sanksi pidana penjara dan denda dijatuhkan secara kumulatif dan bukan secara alternatif. 68 68 http:www.geocities.comhukum97rahasia bank.pdf, diakses pada tanggal 20 Juli 2008. Veronika D.L. Pandiangan : Upaya Bank Dalam Menjaga Rahasia Bank Sebagai Wujud Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Penyimpan Di PT. Bank SUMUT Cabang USU Medan, 2008. USU Repository © 2009 Sekedar sebagai perbandingan dapat dikemukakan bahwa sanksi yang dijatuhkan bagi pelanggaran rahasia bank di negara-negara lainnya seperti : a. Di Perancis, yang merupakan tindak pidana yang termasuk tindak pidana Pasal 37 KUH Perdata Perancis, dapat dikenai pidana penjara selama 1-6 bulan dan denda sebesar FF 500 sampai FF 15.000 b. Di Luxembourg pelanggaran rahasia bank merupakan pelanggaran terhadap Pasal 458 KUH Pidana dan dapat dikenai pidana penjara antara 8 delapan hari sampai 6 enam tahun dan denda berkisar antara 10.000 sampai 50.000 Francs c. Sedangkan menurut Pasal 23 Credit Systemm Act KWG dari Austria, orang yang membocorkan rahasia bank atau menggunakan fakta yang merupakan materi yang harus dirahasiakan menurut ketentuan rahasia bank dengan maksud untuk memperkaya diri sendiri atau pihak ketiga dapat dijatuhi hukuman paling lama 1 satu tahun penjara atau denda d. Di Korea Selatan membocorkan rahasia bank merupakan pelanggaran terhadap Pasal 6 dari Real Name Financial Law yang dapat dikenai pidana penjara paling lama 3 tiga tahun danatau denda 3.000.000 Won. Bila pembocoran rahasia bank itu dituntut menurut Pasal 208 dari Securities and Exchange Law sanksinya adalah pidana penjara paling lama 3 tiga tahun danatau denda 20.000.000 Won 69 69 Ibid. Veronika D.L. Pandiangan : Upaya Bank Dalam Menjaga Rahasia Bank Sebagai Wujud Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Penyimpan Di PT. Bank SUMUT Cabang USU Medan, 2008. USU Repository © 2009 Menurut sistem undang-undang perbankan maka sanksi pidana atas pelanggaran prinsip kerahasiaan bank ini bervariasi. Ada 2 ciri khas dalam hal sanksi pidana terhadap pelanggaran rahasia bank dalam undang-undang perbankan ini, sebagaimana juga terhadap sanksi-sanksi pidana lainnya dalam undang-undang perbankan yang bersangkutan. Ciri khas dan sanksi pidana terhadap pelanggaran prinsip rahasia bank, yaitu sebagai berikut : a. Terdapat ancaman hukuman minimal disamping ancaman maksimal ; b. Antara ancaman hukuman penjara dengan hukuman denda bersifat kumulatif, bukan alternatif ; c. Tidak ada korelasi antara berat ringannya ancaman hukuman penjara dengan hukuman denda. 70 Ancaman hukuman pidana terhadap pelaku tindak pidana di bidang perbankan menurut undang-undang perbankan dapat dibagi dalam 3 kategori sebagai berikut : 1. Pidana penjara minimal 2 dua tahun dan maksimal 4 empat tahun serta denda minimal 10 milyar rupiah dan maksimal 200 milyar rupiah. Pidana penjara minimal 2 dua tahun dan maksimal 4 empat tahun serta denda minimal 10 milyar rupiah dan maksimal 200 milyar rupiah diancam terhadap barang siapa yang tanpa membawa perintah tertulis atau izin dari Pimpinan Bank Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41, 41A dan Pasal 42, dengan sengaja memaksa bank atau pihak terafiliasi untuk memberikan keterangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 Undang- Undang Perbankan. 70 Munir Fuady, Op.Cit., hal. 97. Veronika D.L. Pandiangan : Upaya Bank Dalam Menjaga Rahasia Bank Sebagai Wujud Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Penyimpan Di PT. Bank SUMUT Cabang USU Medan, 2008. USU Repository © 2009 2. Pidana penjara minimal 2 dua tahun serta denda minimal 4 milyar rupiah dan maksimal 8 milyar rupiah. Pidana penjara minimal 2 dua tahun serta denda minimal 4 milyar rupiah dan maksimal 8 milyar rupiah tersebut diancam terhadap para anggota dewan komisaris, direksi, pegawai bank atau pihak terafiliasi lainnya yang dengan sengaja memberikan keterangan yang wajib dirahasiakan menurut Pasal 40 Undang-Undang Perbankan. 3. Pidana penjara minimal 2 dua tahun dan maksimal 7 tujuh tahun serta denda minimal 4 milyar rupiah dan maksimal 14 milyar rupiah. Pidana penjara minimal 2 dua tahun dan maksimal 7 tujuh tahun serta denda minimal 4 milyar rupiah dan maksimal 15 milyar rupiah diancam kepada anggota dewan komisaris, direksi atau pegawai bank yang dengan sengaja tidak memberikan keterangan yang wajib dipenuhi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42A dan 44A Undang-Undang Perbankan. 71 2. Sanksi Perdata Nasabah yang merasa dirugikan mempunyai hak untuk menuntut ganti kerugian dari bank yang membocorkan keterangan mengenai dana simpanannya melalui proses gugat-menggugat litigasi di pengadilan perdata berdasarkan dua alasan hukum. Alasan hukumnya dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 Hubungan hukum antara bank dan nasabah adalah suatu fiduciary relation hubungan kepercayaan. Bahwa hubungan hukum antara bank dan nasabah adalah suatu fiduciary relation telah diakui secara luas oleh putusan pengadilan di banyak negara. Sebagai suatu fiduciary relation, 71 Ibid, hal .98. Veronika D.L. Pandiangan : Upaya Bank Dalam Menjaga Rahasia Bank Sebagai Wujud Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Penyimpan Di PT. Bank SUMUT Cabang USU Medan, 2008. USU Repository © 2009 maka bank mempunyai duty of fiduciary terhadap nasabah. Menurut asas hukum, dalam suatu duty of fiduciary apabila pihak yang harus mengemban kepercayaan ternyata mengungkapkan hal yang harus dirahasiakan mengenai pihak lainnya, maka terhadap perbuatannya itu dapat dimintai pertanggung-jawaban secara perdata 2 Nasabah yang dirugikan itu dapat pula menggugat bank berdasarkan dalih bahwa bank telah melakukan perbuatan melawan hukum berdasarkan Pasal 1365 KUH Perdata. Jelas bahwa perbuatan yang bertentangan dengan hukum yang dilanggar oleh bank itu adalah Pasal 40 Undang- Undang No. 10 Tahun 1998. 72 Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa pelanggaran terhadap ketentuan rahasia bank tidak hanya dapat dikenakan sanksi pidana tetapi juga dapat dikenakan sanksi perdata melalui proses gugat menggugat di pengadilan kepada pelakunya. Maka dengan adanya sanksi-sanksi yang tegas dapat menghindari penyalahgunaan tentang keuangan nasabah oleh pihak bank dan menjaga rasa aman masyarakat mengenai keadaan keuangannya. Oleh karena itu kelancaran dan keamanan kegiatan perbankan harus mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari semua aparat penegak hukum sehingga pelanggaran terhadap rahasia bank dapat diminimalisir, dan nasabah dapat merasakan perlindungan hukum yang diberikan oleh aparat penegak hukum. 72 Sutan Remy Sjahdeini. Kebebasan berkontrak dan Perlindungan yang Seimbang Bagi Para Pihak dalam Perjanjian Kredit Bank di Indonesia Jakarta: Institut Bankir Indonesia, 1993, hal. 162 Veronika D.L. Pandiangan : Upaya Bank Dalam Menjaga Rahasia Bank Sebagai Wujud Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Penyimpan Di PT. Bank SUMUT Cabang USU Medan, 2008. USU Repository © 2009

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN