Uji Validitas dan reliabilitas

Yulia Habni : Perilaku Perawat Dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial di Ruang Rindu A, Rindu B, ICU, IGD, Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2009. USU Repository © 2009 nialai tertinggi diperoleh 100 dan nilai terendah 25. Skala ukur yang digunakan dalam variabel ini adalah skala interval, dimana nilainya diukur dengan menggunakan rumus Sudjana 2002. P= Uji validitas ini terlebih dahulu dikonsultasikan dengan pakar yang memahami tentang infeksi nosokomial yaitu dengan dokter spesialis mikrobiologi Fakultas Rentang kelas Banyak kelas Dimana P merupakan panjang kelas dengan rentang sebesar 75 selisih nilai tertinggi dan nilai terendah dan banyak kelas sebanyak 3 kelas adalah baik, sedang, kurang. Dengan menggunakan P =25, maka diperoleh interval keterampilan perawat adalah sebagai berikut : Keterampilan baik 76-100 Keterampilan sedang 51-75 Keterampilan kurang 25-50

4.6. Uji Validitas dan reliabilitas

4.6.1. Uji Validitas Ketiga instrumen di buat oleh peneliti, sehingga perlu dilakukan uji validitas untuk mengetahui seberapa besar derajat kemampuan alat ukur dalam mengukur secara konsisten sasaran yang akan diukur. Alat ukur yang baik adalah alat ukur ukur yang memberikan hasil relatif sama bila digunakan beberapa kali pada kelompok subjek yang sama Azwar, 2007. Sebuah instrumen dikatakan valid bila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang di teliti secara tepat Yulia Habni : Perilaku Perawat Dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial di Ruang Rindu A, Rindu B, ICU, IGD, Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2009. USU Repository © 2009 Kedokteran Universitas Sumatera Utara dengan Dr. R. Lia Kusumawati, MS, SpMK. Uji Validitas kuesioner penelitian ini dilakukan pada tanggal 26 Juli 2008 di bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Setelah kuesioner dikoreksi di validasi oleh ahlinya, peneliti memperbaiki sesuai dengan saran ahli lampiran 2 4.6.2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data. Uji reliabilitas telah dilakukan dengan 10 orang responden pada tanggal 18 oktober 2008, dimana responden dalam uji reliabilitas tersebut memiliki karakteristik dan kriteria yang sama dengan responden penelitian. Uji reliabilitas yang dilakukan adalah uji reliabilitas internal yang diperoleh dengan cara menganalisis data dari satu kali hasil pengukuran. Untuk variabel pengetahuan uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Kuder- Richardson KR-21 dengan jumlah pernyataan 30 dengan hasil uji reliabilitas 0,795 dimana lebih besar dari r tabel =0,632 hasil ini terdapat dilampiran 3. Sedangkan untuk variabel sikap dengan jumlah pernyataan 31 dengan hasil uji reliabilitas 0,770 dimana lebih besar dari r tabel =0,632 hasil ini dapat dilihat dilampiran 4, sedangkan untuk keterampilan didapatkan hasil uji reliabilitas adalah sebesar 0,858 hasil ini dapat dilihat dilampiaran 5. Untuk kuesioner sikap dan keterampilan uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha, karena skor dalam instrument sikap dan keterampilan merupakan rentang dari beberapa nilaiskala likert. Dari tabel r product moment diketahui bahwa N= 10 maka akan diperoleh r tabel = 0,632 dengan interval Yulia Habni : Perilaku Perawat Dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial di Ruang Rindu A, Rindu B, ICU, IGD, Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2009. USU Repository © 2009 kepercayaan 5 0,05. Instrument perilaku perawat dalam pencegahan infeksi nosokomial terdiri dari pengetahuan, sikap, keterampilan dinyatakan reliabel jika nilai r hitung dari r tabel, dan sebaliknya jika r hitung lebih dari r tabel maka instrument tersebut tidak reliabel. Dalam Instrument pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam pencegahan infeksi nosokomial ini telah reliabel dengan menghitung secara manual.

4.7. Proses Pengumpulan Data