Yulia Habni : Perilaku Perawat Dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial di Ruang Rindu A, Rindu B, ICU, IGD, Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Ini adalah penyebab infeksi nosokomial yang tersering. Disini kuman-kuman jaringan tubuhnya dan menimbulkan penyakit. Misalnya pada pemberian antibiotik
flora usus. Flora usus yang tadinya tidak, oleh karena terjadinya empat komponen yang terlihat dibawah ini merupakan gambaran dari hospital infection. Faktor-faktor
yang menentukan terjadinya infeksi.
2.5 Cara Penularan Mikroorganisme
Transmisi mikroorganisme di rumah sakit dapat terjadi dengan berbagai cara, bisa lebih dari satu cara. Menurut Slack, 2003 ada lima cara terjadinya
transmisi mikroorganisem yaitu: a. Contact Transmision
Contact transmisi adalah yang paling sering pada infeksi nosokomial, dibagi menjadi dua bagian yaitu secara langsung dan tidak langsung, kontak langsung
direct contact; transmisi mikroorganisme langsung permukaan tubuh seperti saat memandikan, membalikkan pasien pada saat melakukan kegiatan asuhan
keperawatan, menyentuh permukaan tubuh pasien. Kontak tidak langsung indirect contact kontak dengan kondisi orang yang lemah
melalui peralatan yang terkontaminasi seperti peralatan instrumen yang terkontaminasi, jarum, tangan yang terkontaminasi tidak dicuci dan sarung tangan
tidak diganti diantara pasien. b. Droplet Transmision Percikan
Secara teroritikal merupakan bentuk kontak transmisi, namun mekanisme transfer mikroorganisme. Patogen ke penjamu ada jarak dari transmisi kontak.
Yulia Habni : Perilaku Perawat Dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial di Ruang Rindu A, Rindu B, ICU, IGD, Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2009.
USU Repository © 2009
Droplet transmisi dapat terjadi ketika batuk, bersin, berbicara dan saat melakukan tindakan khusus.
c. Airbone Transmisi melalui udara Transmisi melalui udara yang terkontaminasi dengan mikroorganisme
patogen, memiliki partikel kurang yang sama dengan mikron. Tranmisi terjadi ketika menghirup udara yang mengandung mikroorganisme patogen. Mikroorganisme dapat
tinggal di udara beberapa waktu sehingga penanganan khusus udara dan ventilias perlu dilakukan. Mikroorganisme yang transmisi melalui udara adalah
mycobacteroum tuberculosis, rubeola dan varicella verus. d. Food Borne melalui makanan
Transmisi mikroorganisme melalui makanan alat kesehatan dan peralatan yang terkontaminasi dengan mikroorganisme patogen.
e. Blood Borne melalui darah Terjadinya infeksi dapat berasal dari penyakit HIV, hapatitis B dan C melalui
jarum suntik yang telah terkontaminasi.
2.6. Pencegahan Infeksi nosokomial